Pagi-pagi aku sudah disibukkan dengan latihan. Sungguh, aku tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan hari ini. Aku masih mengantuk sekali.
Sepertinya sebentar lagi acara akan segera dimulai. Di mana sudah terlihat para siswa dan guru turut berkumpul di lapangan, memberi tahu bahwa lomba akan segera dimulai.
Meski begitu, masih saja ada anak bandel yang baru datang.Tidak tahu waktu sekali~
Aku saja harus bangung pagi sekali untuk bisa mencari waktu dan tempat sepi agar bisa cukup latihan lagi. Mereka dengan enaknya berangkat sesuka hati. Kan aku jadi iri. "Ayo, cepat. Mulai lagi satu..dua..tigghhh-" intruksiku untuk memulai lagi dari awal, tapi gagal karena tarikan kencang kebelakang oleh soora.
"Jung Kyung, ada Jimin tuhh" teriaknya sambil mengarahkanku tepat ke hadapan Jimin. Tidak. Lebih tepatnya aku sedang berada di pojok koridor yang cukup luas dan Jimin berada di jalanan taman tepat di bawahku.
"Ahh Soora-ya.." elakku malu
"Waeee"
"Aish jinjja ahhh molla. Gaaa!!!!"
"Ani??!!!" Usilnya berusaha mengurung leherku sebelum berlari menghindar.
Huh, dasar
Aku jadi salting sendiri kan latihan diliatin Jimin
Tidak. Tidak ada waktu untuk memikirkan itu saat ini karena pembuka acara hari ini, Pak Kwak Moo. Sudah berduet dengan micnya dan mulai memanggil tim kami untuk tampil pertama.
Deg-degan sekali.
Sebelum segera berlari ke lapangan kami berkumpul menyemangati satu sama lain. "Bela Diri SMA 15!! Jaya! jaya! jaya!"
Saat menuju arah suara memang melewati kelas Jimin. Tetapi walau begitu, aku tidak yakin dia akan menyadari keberadaanku. Dia pasti sedang sibuk bermaim game dengan temannya. Biasa tipe-tipe anak rumahan sekali.
Bahkan setelah aku sampai di lapangan tempat acara akan segera dimulai. Kulirik sekilas ke arah kelasnya, tapi yang kudapati tetap sama dia masih belum keluar dari kelas ternyamannya itu.
Huft.
Biarlah malah bagus kan dia ngga lihat aku gini, malu juga diliatin. Batinku.
Yaps. Sebagai pembukaan aku segera memasuki lapangan dan memimpin salam pembuka. Lalu dilanjutkan dengan aksi sparing antara dua teman lelakiku dan diakhiri dengan tampilan jurus-jurus untuk yang perempuan.
Bahkan hingga akhir tampilan tim kami pun, dia tetap tidak keluar dari kelasnya. Sebenaranya, apa yang dikerjakaannya di dalam sana hingga melupakan dunia sekitar bahkan acara sekolah seperti ini, sungguh Jimin arghh.
Akhirnya penampilan kami selesai. Sebagian kembali ke kelas masing-masing dan sebagian lagi tetap bertahan di sana. "Kyung" panggil Soora
"Hm?"
"Kamu tadi ngapain si? pake ikut ngglundung segala, kan itu bukan bagianmu"
"Malu-maluin aja kyung" timpal Ji Ri dengan sarkasnya
"Ya kan, aku juga mau gitu jarang-jarang kan kesempatan kayak gini ada lagi" jawabku jujur
"Yaiya sih. Tapi kan, ah molla kyung sekarepmu" seru aera, aku hanya terkekeh geli melihat wajahnya yang kesal. Lucu sekali.
"Heh! Ayo ke sana lagi udah mau mulai lo yang Taekwondo" seru Hyo Rin tak kalah keras. Kami pun segera beranjak pergi menuju lapangan.
Di sana sudah mulai ramai daripada saat penampilan pertama kami tadi. Huh, menyebalkan. Dengan lesu aku pun duduk siap menyaksikan penampilan tim lain. Tapi tanpa disangka, si Jimin ternyata sudah keluar dari kelasnya. Akhirnya keluar juga dia, batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT BAD [PJM]
Teen FictionKetika sebuah senyuman mampu meluluhkan hatimu Ketika sebuah tatapan mampu menghipnotismu Ketika seseorang mampu membuat jatuh pada pesonanya berkali-kali Saat itulah kau akan merasakan hal berbeda dalam dirimu