21 • midnight conversation

711 112 7
                                    

well aku gak tau ini akhirnya bagus atau enggak since aku lumayan ngantuk ngetiknya wkwkw tapi selamat membaca!

oh ya lagunya kayaknya gak nyambung tapi yaudah soalnya aku lagi cinta banget sama more 😭

tangan kirinya mengusap tengkuknya sendiri secara halus ketika tangannya yang lain bergerak untuk putar kenop pintu utama unit. ketika dirinya berjalan masuk, objek yang langsung tarik atensinya adalah teman satu unitnya yang kembali tertidur di sofa ruang tengah.

de javu. pikirannya kembali ke waktu dirinya temukan kim seungmin di posisi yang sama, ketika ternyata mantan kekasihnya demam cukup tinggi. lelaki itu hembuskan napasnya, dalam hati merutuk kenapa hal-hal remeh bisa kembali ingatkan dirinya kepada masa lampau.

hyunjin nyaris tak peduli dan memilih untuk langsung masuk ke kamarnya. namun ternyata hatinya berkata lain—sehingga tubuhnya berbalik untuk hampiri lelaki lain. dirinya tak tahu rasa kemanusiaan dalam dirinya yang mengambil alih atau perasaan sayangnya yang buat ia putuskan untuk lakukan demikian. lelaki itu menaruh tas ransel yang tadi dipakainya di sofa kosong sebelum dirinya berlutut di hadapan sang mantan kekasih.

kim seungmin masih seindah dahulu. wajah damainya ketika tertidur sama sekali tak berubah—napasnya yang teratur buat lelaki itu tambah terlihat tenang. hyunjin nyaris landaskan kecupnya sebelum lelaki itu teringat bahwa ia sudah tak bisa lagi lakukan hal semacam demikian. lagi, napas berat dihembuskannya, sebelum dirinya berkata pelan, "seungmin."

yang dipanggil sama sekali tak beri respons. sehingga hyunjin sentuh pundak lelaki yang lain teramat pelan, sebelum kembali bersuara, "seungmin, jangan tidur di sini."

lelaki itu dalam hati cukup kesal. jika saja hubungan mereka tak kandas, dirinya bisa dengan leluasa angkat tubuh itu untuk pindahkan ke kamar. namun tidak, lagi-lagi, hyunjin tak bisa lakukan hal seperti demikian untuk sekarang.

yang lebih muda belum juga terbangun. sehingga hwang hyunjin—tega tak tega—kembali sentuh pundak lelaki itu, kali ini dengan sedikit goncangan, "kim seungmin, pindah dulu tidurnya."

dan selepas itu, barulah si surai cokelat dapatkan kesadarannya. lelaki itu tersentak sedikit—terbukti dari tubuhnya yang tiba-tiba terduduk dengan tegak. kedua netranya mengerjap-ngerjap, dan hyunjin spontan menjauh.

hwang hyunjin nyaris melangkah lebih jauh lagi sebelum kim seungmin berkata, "hyunjin, gue nungguin lo," perkataannya buat hyunjin berhenti bergerak, "kalo lo gak keberatan, boleh ngomong dulu sebentar?" lelaki itu tanya, dan hyunjin jawab dengan anggukkan.

hwang hyunjin nyaris melangkah lebih jauh lagi sebelum kim seungmin berkata, "hyunjin, gue nungguin lo," perkataannya buat hyunjin berhenti bergerak, "kalo lo gak keberatan, boleh ngomong dulu sebentar?" lelaki itu tanya, dan hyunjin jawab dengan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

malam itu dingin, namun entah mengapa seungmin pinta mereka untuk berbicara di balkon unit. hyunjin tak ingin bantah—sehingga dirinya setujui dengan mudah. dengan syarat, dirinya izin untuk bersihkan diri terlebih dahulu.

ketika dirinya keluar dari kamar mandi, netranya dapati sang mantan kekasih telah berdiri di balkon. lelaki itu hanya gunakan kaos putih polos, sehingga hyunjin berinisiatif untuk ambil salah satu jaketnya. lagi-lagi, entah, hal itu karena sisi kemanusiannya, atau rasa sayangnya. hyunjin tak mau pikirkan.

𝐜𝐨𝐥𝐨𝐜𝐚𝐭𝐚𝐢𝐫𝐞 [ seungjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang