halo dari aku yang kemungkinan jadi satu-satunya orang yang kangen pasangan bucin di sini
kim seungmin otomatis mengulas senyum dalam pejamnya ketika tiba-tiba rasakan elusan di pinggang. sekelibat bayangan semalam buat senyumnya makin lebar, hatinya penuh akan rasa lega.
lelaki itu percaya semuanya bukan ilusi ketika dirinya dapat rasakan napas yang terpa leher belakangnya. pula ulasan dipinggang dirasakan satu kali lagi sebelum akhirnya dirinya putuskan untuk hadap arah lain.
sosok itu benar adanya. senyum lebar jadi penghias di wajahnya yang tampan, surai hitam itu masih setengah lepek kurang lebih sama seperti apa yang ada di bayangannya soal tadi malam. titik hitam kecil di bawah salah satu mata juga benar adanya, kini satu jemari milik seungmin secara tak sadar sentuh titik itu.
sosok itu nyata. benar di sini adanya, dengan senyum lega di bibirnya. seungmin rindu, teramat sangat. dirinya bahkan tak tahu kapan dekati wajah itu sehingga kini bibir mereka temui satu sama lain.
seungmin dapat rasakan lelaki itu tersenyum di tengah-tengah pagutan halus mereka. lelaki itu tak sadar matanya bendung air mata hingga pada akhirnya dua butir cairan bening itu meluncur halus di masing-masing pipinya.
tautan dilepas oleh satu pihak, pandang cemas isi penuh wajah tampan tersebut, "hei hei—kenapa?"
yang lebih muda jawab dengan gelengan. kedua tangan miliknya peluk di leher sementara wajahnya ditumpu ke bahu kanan tak berbaju milik lelaki lain, "aku seneng banget, hyunjin. aku seneng banget bisa bangun bareng kamu lagi."
si pemilik surai hitam terkekeh, kelima jarinya usil acak banyak-banyak surai lelaki yang tengah peluk erat-erat, "aku jauh lebih seneng, seungmin. i had a really hard times those days when i'm without you. berat banget rasanya,"
hyunjin hembuskan napasnya berat, "gimana kalo kamu udah ketemu yang baru? gimana kalo kamu udah ketemu yang lebih baik daripada aku? gimana kalo cuma aku yang menderita? pertanyaan-pertanyaan kayak gitu sering banget ada di kepalaku walaupun aku tau aku harus lepasin kamu gimanapun caranya," dirinya terkekeh sarkas di tengah-tengah ucapannya sendiri, "tapi sekarang udah gak ada yang harus diraguin. right, sugar?" wajah seungmin kini tepat di hadapannya, bekas air mata dihapusnya perlahan, "semesta udah restuin kita. sekarang, masa depan sepenuhnya tergantung sama kita sendiri."
perkataan lelaki yang lebih tua hadirkan senyum di bibir lelaki yang lain. seungmin balas dengan anggukan walaupun kedua netranya masih berkaca-kaca.
lelaki itu melangkah pelan dari dalam kamar untuk hampiri kekasihnya yang tengah sibuk di pantry unit mereka. tubuh kurusnya terbenam di dalam hoodie kuning yang dipakainya, tutupi beberapa bekas cinta yang dibubuhkan pada tubuhnya tadi malam.
hyunjin menoleh ketika rasakan tubuhnya direngkuh dari belakang. bahunya terasa berat sebab kekasihnya tumpukan kepala di sana—dapat dirasakannya juga surai cokelat lelaki itu kelitik sebagian kecil leher belakangnya.
"duduk aja, sugar. aku masih harus bikin omelettenya satu lagi," yang surainya hitam berkata halus, namun kepala yang menumpu menggeleng pelan.
"gak mau, aku kangen wangimu. tadi malem kecapekan jadi aku gak bisa nyiumin sampe puas," suara seungmin teredam karena wajahnya masih menumpu. hyunjin tertawa kecil, tangannya sibuk taruh keju yang telah diparut ke atas telur dadar yang baru matang setengah.
setelah beberapa menit berlalu dan omelette kedua telah juga masak, hyunjin (dengan seungmin yang masih juga rengkuh dari belakang) menyajikan makanan tersebut di dua piring yang berbeda. setelah tuang juga susu ke dua gelas yang berbeda, lelaki itu menyuruh kekasihnya untuk duduki salah satu kursi di meja makan.
selepas si hwang juga duduki kursi lain di seberang dan tenggak satu kali susu putih miliknya, dapat dilihatnya kim seungmin cebikkan bibir kepadanya. hyunjin tertawa lagi sebelum ucap, "kenapa?"
masih juga dengan bibir mencebik, seungmin unjuk tempat kosong di sampingnya, "kamu sini aja."
yang miliki marga hwang tertawa, kali ini sedikit lebih keras. walaupun begitu, tangannya pindahkan kursi yang tadi didudukinya sebelum pindahkan juga piring serta gelasnya.
"sekarang apa? mau disuapin juga?" yang baru berpindah bicara lagi, namun kali ini jawaban yang diperoleh adalah sebuah pukulan di lengan. hyunjin (lagi-lagi) tertawa, satu tangannya usap lengannya yang baru saja dapatkan pukulan.
"ngomong-ngomong, udah sama sekali gak ada bahan makanan, tuh. aku bikin omelette pake dua telur terakhir, susunya juga udah abis. sebulan lalu kita gak ada yang belanja, kan? kalo abis ini kita belanja, kamu mau gak? apa masih sakit?" yang lebih tua berkata lagi, tangannya genggam salah satu tangan lelaki lain yang terbebas.
seungmin menggeleng, "udah gak terlalu sakit, tapi besok aja belanjanya. hari ini mau cuddling aja samamu, aku masih kangen."
hyunjin terkekeh gemas, satu tangannya bergerak untuk acak surai setengah basah milik kim seungmin. dibalas dengan gerutuan, sebelum akhirnya keduanya sibuk dengan sarapan masing-masing.
seungmin jadi orang pertama yang selesaikan sarapannya. setelah tenggak habis juga susunya, lelaki itu kembali senderkan kepalanya ke bahu lelaki lain. tautan tangan dieratkan sebelum jari telunjuk tangannya yang lain sentuh jari manis milik hyunjin.
"nanti di sini ada cincin, cincinnya mirip sama yang ada di jari manisku juga. ya?"
suara halus seungmin tarik banyak-banyak atensi hyunjin sehingga garpu yang ada di pegangannya berhenti bergerak. tatapannya beralih pada wajah kekasihnya—raut datar hyunjin buat seungmin kembali bersua, "kenapa? kamu gak mau, ya?"
hyunjin terbelalak—kedua netranya terbuka lebar. dirinya terlampau panik sehingga ia pilih untuk bubuhkan satu kecupan di bibir milik lelaki lain.
kim seungmin kembali mencebik—merasa tak dapat jawaban yang memuaskan. dirinya hendak tegakkan badan, namun hal itu tak berhasil sebab badannya malah direngkuh erat dari samping.
satu kecupan juga diterima di leher, "dua tahun lagi, kita beli cincin yang sama, ya, sayang?"
hai. apa kabar. hahaha.
apakah penulisanku berbeda dari chapter-chapter sebelumnya? kalau iya, aku minta maaf. hehe.
aku cukup yakin cuma aku yang kangen dua orang serumah yang bucin satu sama lain ini :(
semoga kalian suka chapter sederhana ini, ya. sampai jumpa lagi entah kapan!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐜𝐨𝐥𝐨𝐜𝐚𝐭𝐚𝐢𝐫𝐞 [ seungjin ]
Fanfiction𝗰𝗼𝗹𝗼𝗰𝗮𝘁𝗮𝗶𝗿𝗲, in english means 𝘳𝘰𝘰𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦. hwang hyunjin, kim seungmin, and their daily life as a roommate and boyfriends. ©️ 2020, milkysatrn. written in bahasa.