atensi hyunjin beralih penuh kepada bunyi suara pintu yang terbuka. netranya dapati sang kekasih baru saja keluar dari kamar tidur miliknya. dengan tangan kanannya yang sibuk mengucek salah satu matanya, lelaki itu nampak sangat menggemaskan.
hyunjin menepuk pelan paha miliknya sendiri, dan seungmin langsung paham. yang lebih muda hampiri hyunjin yang tengah duduk di sofa ruang tengah mereka, kemudian duduk di atas paha lelaki tersebut. tangannya melingkar di pinggang sang kekasih, wajahnya ia benamkan di ceruk si lelaki marga hwang.
kedua kelopak matanya kembali tertutup begitu aroma mint menguar halus dari tengkuk yang lebih tua. menenangkan, dan seungmin amat suka.
"kamu udah mandi?"
yang lebih muda berkata. suaranya cukup teredam karena wajahnya masih terbenam di tengkuk lelaki lain.
jemari panjang hyunjin berada di surai latte milik seungmin kemudian mengusak objek tersebut lembut, "udah, dong."
yang lebih muda masih rasakan kantuk kuasai dirinya. atau mungkin efek samping dari posisi mereka yang kelewat nyaman?
"mau kemana, sih, emangnya?"
si hwang terkekeh, "emangnya harus pergi kalo mandi?"
dengar jawaban si kekasih, seungmin mencebik. badannya ditegakkan sehingga sekarang dua pasang netra milik mereka temui satu sama lain, "kamu nyindir aku, ya?!"
hyunjin otomatis kembali tertawa. dirinya memalingkan muka, sembari menutup hidungnya sendiri main-main, "iya! aduh! bau banget sih pacarku!"
seungmin semakin mencebik, tangannya layangkan satu pukulan di dada hyunjin, "aw!"
tangan yang lebih muda ditahan, kemudian hyunjin terkekeh lagi, "pacar siapa, sih? lucu banget," tangannya yang bebas lagi-lagi usak surai latte milik lelaki lain.
seungmin bisa rasakan pipinya menghangat, sehingga dirinya lebih pilih untuk lagi-lagi benamkan wajahnya di tengkuk hyunjin.
"kim seungmin," hyunjin panggil, dan yang dipanggil berdeham pelan.
"aku ada usulan, terserah kamu setuju atau enggak. but i'll be super glad kalo kamu setuju," seungmin tatap lagi mata kekasihnya dengan pandangan bertanya, "boleh. apa?"
hyunjin terdiam sebentar, nampaknya tengah berpikir, "kalo kita tidurnya di satu kamar aja, kamu mau, nggak? kamarmu bisa dijadiin kamar tamu," ucapan hyunjin juga buat lelaki lain nampak berpikir.
omong-omong, kamar hyunjin adalah kamar terbesar di apartemen mereka. hal itu dikarenakan pemilik sebetulnya apartemen yang mereka tempati adalah hyunjin. seungmin menyewa satu kamar di apartemen miliknya saat awal mereka kuliah. maka dari itu, seungmin dapat bagian kamar tamu.
"hmm, boleh? kalo kamu gak keberatan."
hyunjin cukup terkejut, sebenarnya. dipikirnya seungmin akan tolak mentah-mentah usulannya karena hubungan mereka belum selama itu. terhitung kurang lebih baru dua bulan sejak pengakuan hyunjin di apartemen milik lee felix.
"tapi—aku kurang betah kalau di kamar kamu, hyunjin. aku kayak di kamar orang lain," ucapan si lelaki kim buat hyunjin kembali berpikir.
namun tiba-tiba otaknya hasilkan sebuah ide yang cukup cemerlang di detik kemudian, "dekorasi ulang aja, mau? kamu boleh design sendiri senyamanmu."
dengar ucapan hyunjin, mata seungmin otomatis berbinar. bayangan dirinya dan kekasihnya mendekorasi ulang sebuah kamar nampak amat menyenangkan.
"serius, jin?! jadi kita beli furniture barunya juga?!" nada yang lebih muda terlampau antusias, undang angguk dan senyum dari lelaki lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐜𝐨𝐥𝐨𝐜𝐚𝐭𝐚𝐢𝐫𝐞 [ seungjin ]
Fanfic𝗰𝗼𝗹𝗼𝗰𝗮𝘁𝗮𝗶𝗿𝗲, in english means 𝘳𝘰𝘰𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦. hwang hyunjin, kim seungmin, and their daily life as a roommate and boyfriends. ©️ 2020, milkysatrn. written in bahasa.