satu pertanyaan tambahan! what's your favorite dialogue from this book?
mine is 'i love you so much that i wanna give my whole fucking universe for you', and the reply 🙈
seungmin dapat rasakan tangannya kedinginan. fokusnya sudah entah berlarian kemana, dirinya sedari tadi melamun walaupun mobil sudah berhenti sejak sekitar satu menit yang lalu.
hyunjin yang sadari hanya tertawa kecil. tangan kirinya bergerak untuk usap halus surai coklat muda milik sang kekasih—bawa lelaki itu kembali ke dunia nyata.
seungmin sedikit tersentak. mulutnya terbuka, ekspresinya terkejut bercampur gugup. hyunjin yang lihat ekspresi itu kembali tertawa, kini lebih keras dari sebelumnya. tangannya bergerak lagi—kali ini untuk usak si surai coklat sembari bibir tebalnya terbitkan senyuman semanis gula.
kedua tangannya kini menangkup wajah milik lelaki yang lebih muda. tatap dua bola mata lelaki pujaannya lekat-lekat, kemudian landaskan kecupan di dahi milik kekasihnya. kecupan itu bertahan cukup lama—mungkin untuk sekitar lima sekon penuh.
mata seungmin terpejam ketika terima kecup tersebut, berusaha mencoba rilekskan dirinya sendiri.
kecupan dilepas, dan rengkuhan kini didapatnya. seatbelt yang mereka gunakan sudah dilepas sejak mobil berhenti—sehingga tak ada lagi halangan untuk gestur yang tengah dilakukan hyunjin.
aroma mint khas parfum hwang hyunjin menguar banyak-banyak. seungmin bisa rasakan dirinya semakin rileks ketika dapat dirasakannya hyunjin berikan usapan-usapan kecil di tengkuk bagian belakangnya.
"hyunjin, what if this doesn't work well? gimana kalo bundamu malah nyuruh kita putus? gimana kalo aku disuruh—" si kim tanya skeptis, namun hyunjin kembali tertawa alih-alih menjawab.
bibir seungmin mencebik. rengkuhan sedikit dilepas oleh yang lebih muda, "kok malah ketawa, sih?"
hyunjin masih tertawa dan kini kedua matanya hanya nampak seperti dua garis yang berdampingan. seungmin masih mencebik, namun tiba-tiba si hwang curi satu kecupan di bibir cherry yang lebih muda.
"hyunjin! lagi serius, juga, aku ngomong!" seungmin kembali merengut, dan hyunjin (lagi-lagi) tertawa. dirinya bisa sumpah, kekasihnya nampak jutaan kali lebih menggemaskan ketika lelaki itu marah.
"turun, yuk? udah jam dua belas lebih. takut bunda nungguin," si hwang ujar halus sekali. nyaris terlampau halus hingga seungmin hampir lupakan gugupnya.
si surai latte mengangguk, kemudian hyunjin mematikan mobil setelah (sekali lagi) usak surai milik kekasihnya.
tautan tangan mereka terlampau erat ketika keduanya telah berada di depan pintu utama rumah hyunjin. seungmin kembali merasa gugup, sehingga tangan kekasihnya menjadi salah satu pelampiasan.
beberapa saat setelah diketuk, pintu tersebut dibuka dari dalam. langsung tampak seorang wanita berusia sekitar empat puluhan—atau tiga puluh sembilanan—seungmin tak tahu pasti—dengan sebuah senyum lebar di wajahnya cantiknya.
seungmin langsung tahu darimana kekasihnya dapatkan ketampanannya selepas melihat wajah ibu kandung kekasihnya. rambutnya yang digelung dan hidungnya yang mancung bisa dibilang menjadi fitur terbaik yang dimiliki wanita itu.
seungmin turut tersenyum amat lebar—kemudian dirinya tundukkan sedikit kepalanya sebelum kekasihnya berucap, "ini seungmin, bun. temen sekamarnya hyunjin. yang sering hyunjin ceritain juga."
tak dapat berbohong—seungmin dapat rasakan pipinya menghangat selepas tahu hyunjin banyak ceritakan dirinya kepada ibunya.
"ayo ayo masuk, dagingnya udah matang dari tadi. kalian nih kemana aja, sih," wanita tersebut berseru ramah sembari sedikit menarik tangan kiri seungmin. lelaki tersebut menurut, kemudian tatap sekilas wajah kekasihnya yang mengangguk pada detik kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐜𝐨𝐥𝐨𝐜𝐚𝐭𝐚𝐢𝐫𝐞 [ seungjin ]
Fiksi Penggemar𝗰𝗼𝗹𝗼𝗰𝗮𝘁𝗮𝗶𝗿𝗲, in english means 𝘳𝘰𝘰𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦. hwang hyunjin, kim seungmin, and their daily life as a roommate and boyfriends. ©️ 2020, milkysatrn. written in bahasa.