1

1.3K 180 53
                                    

"Permisi!!! G0fud!!!" teriak Hendery sembari mengetuk pagar rumah seseorang.

Seorang wanita keluar dari rumah tersebut lalu berjalan menghampiri Hendery yang berdiri di luar pagar. Hendery pun memberikan pesanan kepada wanita tersebut.

"Pembayarannya sudah lunas dengan G0Pay ya Mbak, jangan lupa bintang 5 nya hehehe." kata Hendery.

Wanita itu tersenyum simpul lalu masuk kembali ke dalam rumah. Hendery juga akhirnya meninggalkan rumah tersebut.

Hendery akhirnya memarkirkan motornya di sebuah warung kopi dan bergabung dengan driver ojol lainnya yang sedang ngopi sambil ngobrol.









"Bu!!! Teh tarik dinginnya satu ya!!" teriak Hendery lalu duduk dengan driver ojol lainnya.

"Gimana? Lancar gak?" tanya seorang driver ojol kepada Hendery.

"Lancar dong, Pak." jawab Hendery.

"Kamu keliatannya masih muda ya? Kenapa ngojol? Nggak kuliah?" tanya driver ojol lainnya.

"Kuliah kok Pak hehehe. Tapi lagi gabut aja, makanya ngojol. Lumayan nambah uang jajan." jawab Hendery.




Pesanan teh tarik Hendery pun tiba. Hendery memutuskan untuk meminumnya sembari membuka aplikasi drivernya. Baru saja menegak minumannya, Hendery langsung memuncratkan apa yang ia minum.







"PUTUS MITRA KERJA?!!!!"
















"Apa?" tanya Mrs. Wong ketika anak laki-laki semata wayangnya kini menatapnya dengan tatapan sebal.

"Dery sebel. Ini pasti kerjaan Mami kan????" tanya Hendery.

"Emangnya Mami ngapain?" tanya Mrs. Wong balik sembari tertawa pelan.

"Mami tau dari mana sih Dery nge-ojol?!?!?!" tanya Hendery.

"Lagian kamu ngapain sih jadi ojek online segala?" balas Mrs. Wong. "Kamu itu ya, ada aja tingkah kamu. Yang jadi barista lah, jadi tukang di pom bensin lah, jadi ojol lah. Kamu ini nyari apa sih?"

"Dery bosen tau Mi!" balas Hendery. "Masa Dery kalau mau apa-apa tinggal bilang aja ke Mr. Yuta. Dery kan juga mau coba ngerasain nyari duit sendiri."

Mrs. Wong memijat keningnya yang pusing karena tingkah anak laki-lakinya itu. "Kamu kan sudah punya bisnis sendiri, artinya kamu juga udah nyari duit sendiri dong?"

Hendery mengerucutkan bibirnya. "Beda tau rasanya, Mi."

"Udah, Dery, cukup. Mami gak pengen ngeliat kamu ngada-ngada lagi please. Jangan bikin Mami pusing." balas Mrs. Wong.

Hendery menghela napasnya kasar lalu keluar dari ruang kerja Maminya. Kaki jenjangnya berjalan memasuki kamarnya.















Jadi orang kaya itu gak enak.













Itu lah Hendery. Sedari kecil, Hendery selalu hidup bergelimang harta. Bagaimana tidak, Papinya memiliki perusahaan besar ya itu PT. Wong's Jaya yang sudah menginduki banyak perusahaan makanan atau minuman dan produk rumah tangga. Maminya juga memiliki perusahaan majalah fashion sendiri. Tidak ada kata miskin dalam hidup Hendery Wong.

² hendery's diary ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang