8

373 99 6
                                    

Setelah kepikiran dan bimbang mau mencari tau atau nggak, Pada akhirnya Hendery memutuskan untuk mencari tau juga. Doyeon ada benarnya, sepahit apapun kenyataan itu, Hendery harus mengetahuinya.

Sore ini, Hendery ditemani Doyeon datang ke bar itu. Mereka sengaja datang di sore hari agar tidak terlalu ramai.

"Mau pesan apa?" tanya seorang bartender kala Hendery dan Doyeon duduk di bar.

Hendery sama Doyeon langsung liat-liatan. Doyeon mana pernah minum-minuman di bar. Apalagi Hendery. Bisa-bisa Hendery dicoret dari KK sama Mami.

"Teh manis dingin aja dua hehehe." jawab Hendery.

Mendengar jawaban Hendery, Doyeon langsung menyembunyikan wajahnya. Malu-maluin aje si Dery.

Bartender itu terdiam sejenak untuk sekian detik, lalu ia menganggukan kepalanya. "Oke," balasnya. Lalu ia mulai membuat pesanan Hendery dan Doyeon.

"Ntar lo tanya ke dia aja. Mana tau dia tau." bisik Doyeon kepada Hendery. Hendery pun mengangguk setuju.

Tak lama kemudian pesanan mereka sudah selesai dibuatkan oleh si bartender. Mungkin ini saat yang tempat untuk Hendery bertanya kepada bartender itu.

"Mas, mau nanya dong." kata Hendery.

"Iya? Nanya apa?"

"Di sini ada sexy dancer yang namanya Sihyeon gak ya?" tanya Hendery.

"Oh, Kim Sihyeon? Si sweet blossom? Iya, ada." jawab bartender itu.

"Sweet blossom?" tanya Doyeon.

"Iya, itu julukan dia dari kostumer di sini." jawab bartender itu lagi. "Kenapa, Mas nya mau nyewa Sihyeon ya?" tanya bartender itu.

"Nyewa?!!!" pekik Hendery dan Doyeon berbarengan.

"Iya... nyewa."

"Maksudnya tuh, nyewa yang 'gitu'?!" tanya Hendery, masih mencoba untuk tidak percaya.

"Kurang tau sih dia ngapain sama client dia, bisa jadi iya, bisa jadi nggak. Bisa jadi cuma ngobrol doang." jawab bartender itu.

Udahlah, Hendery rasanya mau pingsan aja. Semua ini too much information banget buat Hendery. Hendery masih gak tau harus ngapain.

"Saya mau melayani kostumer yang lain dulu. Panggil aja kalau butuh sesuatu." pamit bartender itu.

Hendery menghela napasnya kasar. Semua sudah jelas. Gadis yang ia lihat kemarin sebagai sexy dancer adalah Sihyeon. Dan terlebih lagi, gadis itu bukan hanya sexy dancer, tapi juga... ah sudahlah.

"Dery, gue gak tau kalau ternyata Sihyeon kayak gitu. Maaf ya." kata Doyeon yang merasa bersalah.

"Bukan salah lo." balas Hendery. "Sihyeon pasti punya alasan kenapa dia melakukan itu."

Doyeon mengangguk setuju. "Iya, Dery. Gue pikir juga gitu."

Doyeon tidak tega melihat ekspresi kecewa Hendery. "Lo yang sabar ya. Mungkin lo mau gue kenalin lagi ke temen gue yang lain? Tenang aja, cewek cantik itu banyak, gak ada habisnya!"

Hendery menggeleng. "Nggak. Gue harus selesain masalah ini sama Sihyeon."



Keesokan malamnya, Hendery datang ke bar itu. Ia datang sendiri tanpa Mr. Yuta atau Doyeon. Hari ini ia harus bertemu dengan Sihyeon. Bagaimana pun ceritanya. Ia harus menyelesaikan masalah ini.

Hendery membayar mahal agar ia bisa bertemu dengan Sihyeon. Dan syukurnya, Hendery menang dalam pelelangan.



Hendery menoleh ketika ia rasa ada kehadiran seseorang di sampingnya. Gadis itu adalah Sihyeon. Sihyeon menatap Hendery tak percaya. Hendery hanya mampu menatap gadis itu datar.

"Hendery..." ujar Sihyeon terkejut.

Hendery hanya diam lalu meneguk wine nya. Sementara Sihyeon yang masih terkejut masih diam mematung tak bersuara.

"Gue gak bisa." kata Sihyeon. "Gue bakal balikin duitnya ke lo." kata Sihyeon.

"Simpan aja. Gue gak butuh." balas Hendery. "Gue cuma butuh penjelasan dari lo."

Sihyeon masih saja diam. Ia tidak menyangka hal ini terjadi. Ia merasa berdosa karena sudah membohongi Hendery.

"Duduk." ujar Hendery.

Perlahan, Sihyeon duduk di kursi bar yang terletak di samping Hendery. Hendery melepas bomber jacket nya, lalu ia meletakkan jaket nya di paha Sihyeon, untuk menutupi pakaiannya yang sedikit minim.

Baik Hendery maupun Sihyeon masih saling membisu. Hendery masih tidak tau harus bersikap apa di depan gadis itu. Dan Sihyeon terlalu takut untuk membuka mulut.

"Kenapa?" tanya Hendery. membuat Sihyeon spontan menoleh ke arah Hendery. "Kenapa lo ngelakuin ini?"

Sihyeon masih membungkam mulutnya. Membuat Hendery sedikit hilang kesabaran.

"Jawab." desak Hendery lagi.

"Orang kaya kayak lo nggak akan ngerti gimana rasanya hidup miskin. Lo nggak akan pernah ngerasain hidup di kontrakan kecil. Lo nggak tau gimana rasanya kelaparan." jawab Sihyeon.

"Jawaban lo sama sekali gak menjawab pertanyaan gue." balas Hendery. "Kenapa lo ngelakuin ini?" tanya Hendery lagi.

"Nyokap gue sakit keras, Hendery. Dari mana gue bisa dapetin duit buat berobat dan beli obat kalau gak dengan cara kayak gini." jawab Sihyeon. "Kerja paruh waktu? Jadi asdos? Jadi SPG? Jadi driver ojol? Nggak akan cukup."

"Gue sadar kok, kalau setelah ini lo bakal jijik banget sama gue. Gue juga nggak peduli dengan apa yang lo pikirkan tentang gue." kata Sihyeon.

"Tapi gue gak bermaksud buat ngebohongin lo. Sumpah. Gue cuma gak tau gimana harus jujur ke lo. Masa gue harus terus terang kalo gue kerja sebagai pelacur di bar di hari pertama kita ketemu. Gak mungkin banget." sambung Sihyeon.

"Lo nggak seburuk itu. Lo bukan pelacur. Lo terpaksa melakukan semua ini." kata Hendery.

"Tetap aja gak merubah fakta kalau gue pelacur." balas Sihyeon sembari tersenyum tipis.

Gadis itu perlahan berdiri dari duduknya. "Maaf. Gue emang gak profesional. Gue gak bisa ngelayanin lo. Gue bakal balikin uang lo."

Sihyeon meninggalkan Hendery sendirian di bar. Hendery hanya bisa diam sembari memperhatikan kerpergian gadis itu dengan nanar.









 Hendery hanya bisa diam sembari memperhatikan kerpergian gadis itu dengan nanar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




halooo semuaaa.

tebak2an lagi yuk, kira2 siapa member way v yang jadi main cast di book way v the series selanjutnya???

(clue: sodaraan sama hendery, muncul di the perfect match juga)

² hendery's diary ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang