20

339 98 8
                                    

Hari-hari Hendery berjalan baik-baik saja setelahnya. Kalau tidak ada urusan bisnis, Hendery memutuskan untuk membantu karyawan di Wong Boba.

Seperti hari ini, Hendery berniat untuk membagikan boba gratis kepada driver ojek online yang mengantar pesanan. Dan Hendery membantu juga dalam pembuatan minuman.

Hendery melakukan itu karena ia pernah jadi driver ojek online juga. Dan pekerjaan jadi ojek online itu sama sekali gak mudah. Apa salahnya Hendery memberikan hadiah kecil kepada driver-driver itu.

Karena sudah seminggu Wong Boba melakukan itu, Hendery jadi diliput media dan sampe viral di Twitter pula. Sampe masuk TV pula.

"MAMIIII DERY MASUK TIPIIIIII!!!!" seru Hendery waktu telfonan sama Maminya.

"IYAAA NAK. MAMI BARU LIHAT. MAMI BANGGA BANGET." balas Mrs. Wong.

"Dery ganteng kan, Mi???" tanya Hendery.

"Ganteng donggg! Namanya juga anak Mami..." jawab Mrs. Wong. "Yaudah, Mami lanjut kerja dulu ya. Love you anak Mami."

Hendery mematikan telfonnya sembari tersenyum. Lalu Hendery berniat untuk membantu pegawainya untuk melayani kostumer.

"Lu bikin minuman aja. Gue yang jadi kasir." kata Hendery kepada Haechan.

"Nah gitu dong Boss, kalo Boss yang jadi kasir pasti rame." balas Haechan.

Dan ternyata bener kata Haechan, gak lama kemudian banyak kostumer yang datang. Dan bahkan ada dua orang youtuber yang datang buat cobain Wong Boba sekaligus ngobrol-ngobrol sama Hendery juga.

"Selamat datang di Wong Boba, mauㅡ" ucapan Hendery terputus kala kostumer yang Hendery lihat adalah Doyron. "ㅡpesen apa."

Doyeon hanya tersenyum simpul kala Hendery masih melongo sembari menatapnya.

Rasanya Hendery mau peluk Doyeon di detik itu juga.

"Kemana aja?" tanya Hendery kepada Doyeon.

Entah lah, sepertinya udah hampir sebulan Hendery tidak bertemu Doyeon semenjak mereka bertengkar waktu itu. Hendery juga gak berniat untuk mencari Doyeon, karena ia tau kalau Doyeon pasti semarah itu.

"Ya menghindar dari lo lah." jawab Doyeon blak-blakan.

Hendery tertawa mendengarnya. Benar-benar tertawa keras, hingga Doyeon juga ikut tertawa. Jujur, baik Hendery maupun Doyeon, mereka berdua sangat merindukan saat-saat ini.

"Gue ngeliat lo viral di Twitter, gila kayak udah artis beneran lo." kata Doyeon. "Ternyata gue gak salah, lo itu beneran orang baik. Orang yang sangat baik."

"Makanya, gue jadi makin ngerasa bersalah. Gue emang egois udah marah dan menghindar dari lo. Dery, gue minta maaf ya." kata Doyeon.

"Doy, ini bukan murni salah lo kok. Gue juga salah. Seharusnya gue ngabarin lo dulu. Maafin gue ya, Doy." kata Hendery.

Doyeon tersenyum mendengarnya. "Makasih ya, Dery."

"Tapi, setelah ini lo jangan ngehindar dari gue lagi ya? Gue kesepian banget... gue jadi gabut nih bantuin pegawai mulu." kata Hendery.

"Tapi kegabutan lo membawa berkah kan? Wong Boba jadi makin dikenal, juga viral pula." balas Doyeon.

"Bener sih..." balas Hendery.


Tiba-tiba keadaan menjadi hening di antara mereka. Hendery gak tau mau berbicara apalagi. Dan Doyeon kini tengah berpikir.

Sepertinya, tidak bertemu satu sama lain membuat mereka berdua sangat canggung.










"Dery," "Doy,"



Hendery dan Doyeon lihat-lihatan, lalu mereka berdua tertawa lepas.

"Kok bisa barengan sih?" tanya Doyeon.

"Hmm lo aja dulu." balas Hendery.

"Dih apaan. Cowok dulu lah." balas Doyeon.

"Dimana-mana itu ladies first." kata Hendery.














"Dery, gue kayaknya suka sama lo." kata Doyeon.












"Gue bilang ini karena gue gak mau nyimpan perasaan ini terlalu lama. Gue gak mau merusak persahabatan kita." sambung Doyeon.
















"Iya, gue tau kok." balas Hendery.







"...Ah oke? Berarti gue emang gak bisa nyembunyiin perasaan gue." balas Doyeon.










"Dan jujur, gue juga ngerasa aneh, Doy. Entah kenapa, lama kelamaan, gue menganggap lo itu lebih dari sahabat." kata Hendery. "Tapi... gue sama sekali gak punya keinginan untuk memiliki lo."

Doyeon tersenyum mendengarnya. "We have a crush on each other."








Lucu memang. Hendery dan Doyeon memiliki perasaan yang sama. Sama-sama saling menyukai. Tapi tak ada keinginan untuk saling memiliki.

Hendery sadar. Sebanyak apapun harta yang ia miliki, ia tidak akan bisa membeli sahabat sebaik Doyeon. Jujur, ia sangat tidak ingin merusak persahabatan mereka hanya karena perasaan suka di dalam lubuk hati mereka.

Karena Hendery dan Doyeon tau pada akhirnya akan kemana.












Daripada memaksakan, lebih bagus tidak usah sama sekali.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
² hendery's diary ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang