17

312 88 8
                                    

"Pak Deni, belok kanan." ucap Hendery kepada supirnya.

"Baik, Tuan Muda." balas Pak Deni.

"Mau kemana dulu sih? Kita harus udah tiba di bandara jam 10!" tanya Mr. Yuta.

"Ke rumah temennya Dery. Udah, Mr. Yuta jangan cerewet kayak Mami." balas Hendery.

Mr. Yuta hanya diam sembari menghela napasnya. Bos nya itu memang keras kepala sekali.

Hari ini, Doyeon berulang tahun yang ke 21! Maka dari itu, Hendery bela-belain mendatangi rumah Doyeon untuk memberikan kado yang sudah ia beli. Padahal hari ini Hendery harus ke Medan buat hunting tempat untuk cabang Wong Boba di sana.







hendery
oi gue udah di depan|

doyeon
|anjir ngapain

hendery
buruan gue mau ke bandara neh|

doyeon
|iye sabar hendery wong
read









"Bentar. Dery mau ngasih sesuatu ke temen." balas Hendery sembari turun dari Alphard sambil membawa kado untuk Doyeon.

Bertepatan dengan Doyeon yang keluar dari rumah dan kini tengah membuka pagar rumahnya. "Eh, Dery. Mau masuk?" tanya Doyeon.

"Happy birthday, Doyeon!" seru Hendery sembari memberikan sebuah kresek hitam besar itu kepada Doyeon.

Siapa yang menyangka kalau kresek hitam itu berisi tas Louis Vuitton seharga 28 juta Rupiah. Alasan kenapa Hendery bungkus pake kresek:
1. Biar gak ketahuan itu LV.
2. Biar gak ketahuan sama Mr. Yuta. Kalau Mr. Yuta cepuin ke Mami kan berabe.

"Waaaah??! Apaan neh?!" tanya Doyeon.

"Bukanya ntar aja pas gue udah cabut. Jangan dilihat dari bungkusnya. Jangan dilihat dari harganya." jawah Hendery.

"Waaah, makasih Dery!" balas Doyeon. "Padahal abis ini gue mau ngajakin lo pergi bareng sama Arin, Mina, Yoojung sama Soobin. Tapi lo mau pergi ya?"

"Iya, tapi eits jangan sedih!" seru Hendery. Hendery merogoh kantong celananya dan mengeluarkan dua tiket bioskop VIP dan memberikannya kepada Doyeon.

"Besok kita nonton yuk! Sekalian ngerayain ultah lo. Cuma berdua aja tapi." sambung Hendery.

"Waah! Oke!" balas Doyeon. "Makasih banyak ya Dery, gue terharu banget lo sempet-sempetnya ke sini padahal mau pergi."

Hendery tersenyum mendengarnya. Rasanya jadi ikut bahagia melihat kebahagiaan di wajah Doyeon.

"Gue harus pergi nih sekarang. Sampai ketemu besok." balas Hendery.

Doyeon menganggukan kepalanya. "Sampai ketemu besok, safe flight ya!" balas Doyeon

Hendery melambaikan tangannya ke arah Doyeon, sebelum pada akhirnya ia masuk lagi ke dalam mobil Alphardnya. Lalu supirnya tancap gas meninggalkan rumah Doyeon.

"Sㅡ"

"Mr. Yuta gak usah kepo." potong Hendery langsung ketika Mr. Yuta baru membuka mulutnya.

² hendery's diary ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang