12

342 95 7
                                    

Entahlah, setelah Sihyeon pergi perasaan yang tersimpan dalam hati Hendery campur aduk. Dibilang galau banget sih nggak, tapi ya galau juga.

Ketika Hendery udah mulai yakin dan mulai membukakan hatinya untuk Sihyeon, Sihyeon nya malah pergi. Ada benarnya kata pepatah, walaupun di depan mata, kalo emang gak berjodoh ya gak akan menyatu.

Setelah menyelesaikan UAS nya, Karena gak ada kegiatan atau meeting atau apalah itu yang menyangkut bisnis, Hendery memutuskan untuk pulang saja.

"Bibiii, Dery mau makan dong." kata Hendery kepada seorang pramusaji di rumahnya.

"Baik, Den. Sebentar ya, Bibi siapin dulu." balas pramusaji tersebut sembari berjalan ke dapur.

Hendery duduk di meja makan sembari meminum susu kotak yang ia temukan di kulkas. Baru saja duduk sembari bermain ponsel, Hendery sudah mendapat tatapan tak percaya dari Mrs. Wong yang tiba-tiba datang ke ruang makan.

"Mami kenapa?" tanya Hendery.

"Kaget aja, tumben hari gini udah di rumah." jawab Mrs. Wong.

"Gak ada kegiatan. Bagusan Dery pulang." balas Hendery.

Mrs. Wong duduk di salah satu kursi yang tak jauh dari Hendery. "Tumben kamu gak ngada-ngada lagi."

"Ngada-ngada gimana, Mi????" tanya Hendery.

"Yaa ngada-ngada. Yang jadi ojek online lah, kerja di pom bensin lah." jawab Mrs. Wong.

Hendery menghela napas sembari memutar kedua bola matanya. "Yaudah, besok Dery kerja jadi kuli proyek aja deh biar dingdingbadingding."

"Oh ya, Mi. Minggu ini Dery mau ke Bali ya sama sepupu-sepupu." kata Hendery.

"Enak banget. Mami ikut dong." balas Mrs. Wong.

"Ih gak boleh. Ini khusus anak muda doang." kata Hendery.

"Siapa aja yang ikut emang?" tanya Mrs. Wong.

"Dery, Ko Win, Ci Pinky, Yangyang, Shuhua, Ningning, Justin, Dejun, sama pacarnya Dejun." jawab Hendery.

"Eh... pacarnya Dejun tuh yang masuk berita waktu itu? Atau Yireon?" tanya Mrs. Wong.

"Yang masuk berita itu, Mi. Yireon gak ikut, dia kan tadi malem masuk RS." jawab Hendery.

Mrs. Wong menghela napasnya. "Mami tuh kadang kasian sama Yireon, tapi Mami paham juga sih sama posisi Dejun. Itu lah kenapa Mami sama Papi gak mau maksa jodohin kamu kayak Mami Papi nya Dejun."

Hendery menganggukan kepalanya. "Iya, Mi. Emangnya ini zaman Siti Nurhaliza apa?"

"Siti Nurbaya, Dery." ralat Mrs. Wong.







Malam ini Hendery berniat untuk menjenguk Yireon. Karena gabut, juga karena sama sekali belum jengukin Yireon.

Hendery tau betul, Yireon pasti drop salah satu alasannya karena Dejun. Hendery tuh pengen ngomelin Dejun sebenarnya, tapi nanti malah merusak hubungan persepupuan. Kan gak enak.

"Galau mulu." tegur Hendery sembari mengacak rambut Yireon yang sedang terbaring di kasur rumah sakit.

"Mana ada." sangkal Yireon.

"Dejun udah tau kamu sakit?" tanya Hendery sembari duduk di kursi yang di sebelah tempat tidur rumah sakit.

Yireon mengangguk. "Dia barusan ke sini. Tau nya karena Ms. Bona juga sih."

² hendery's diary ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang