19

299 89 0
                                    

"Masuk." balas Hendery ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Pintu kamar Hendery terbuka dan ternyata yang masuk adalah Mr. Yuta. Mr. Yuta datang sembari membawa nampan berisi roti dan susu putih.

"Kamu belum makan apa-apa pagi ini." kata Mr. Yuta.

"Gak selera makan." balas Hendery.

Mr. Yuta meletakan nampan nya di meja kecil yang terletak di kasur Hendery. Lalu ia duduk di kasur.

"Saya batalin semua jadwal hari ini. Kamu istirahat aja." kata Mr. Yuta.

Hendery langsung mengacungkan jempolnya. "Mr. Yuta terbaeeeeek!"

"Jadi, ada apa?" tanya Mr. Yuta. "Is it about those girlㅡ"

"Yes, it is." jawab Hendery langsung.

"Okay," balas Mr. Yuta.

"Mr. Yuta, do you know that... i had a crush on Yireon?" tanya Hendery.

"I know you since you were very young. Of course it's obvious." jawab Mr. Yuta. "Saya juga baru dengar dari Ms. Bona kalau Nona Wang membatalkan pertunangan dengan Tuan Xiao Dejun."

Hendery mengangguk. "Yeah."

"Kemarin seharusnya aku pergi bareng sama teman ku itu. Namanya Doyeon. Kami berencana nonton film bareng buat ngerayain ulang tahunnya." cerita Hendery.

"Seriously asking, kalian kenal dari mana? Teman kampus kamu?" tanya Mr. Yuta.

"Dari Tinder. Kebetulan satu kampus juga sama aku, tapi beda jurusan." jawab Hendery.

"Okay,"

"Tapi kemarin... Yireon juga lagi sedih karena pertunangannya dengan Dejun batal. Yireon nelfon aku. Mana mungkin kan aku ninggalin dia gitu aja?" cerita Hendery juga.

"Dan akhirnya kamu lebih milih nemenin Yireon dibanding ketemuan sama Doyeon?" tanya Mr. Yuta.

Hendery mengangguk.

"Dan Doyeon marah?" tebak Mr. Yuta.

"Exactly." balas Hendery. "Padahal ini bukan pertama kalinya aku batal pergi sama Doyeon. Tapi Doyeon sekecewa itu karena aku lebih memilih Yireon."

Mr. Yuta tersenyum simpul. "Ini lah kenapa saya bilang, kalian kelihatannya gak cuma sahabatan."

"Maksudnya?" tanya Hendery.

"She likes you. Case closed." jawab Mr. Yuta.

"What? No. She is not." kilah Hendery.

"Kalau kalian cuma teman, untuk apa dia sekecewa itu? Of couse, she likes you." balas Mr. Yuta. "Dan kamu gimana? Apa kamu suka dia juga?"

"Ya nggak lah, Mr. Yuta. Aku suka sama Doyeon cuma sebatas temen aja." balas Hendery.

"Doyeon pernah cerita tentang cowok gak ke kamu?" tanya Mr. Yuta.

"Sering banget." jawab Hendery.

"Dan apa kamu suka waktu Doyeon ceritain cowok-cowok itu ke kamu?" tanya Mr. Yuta lagi.

"Ya nggak lah! Karenaㅡ" tiba-tiba omongan Hendery terpotong. Karena dia tidak tau kenapa. Tapi gak bisa bohong kalau dia gak suka setiap Doyeon cerita tentang cowok lain.

"Karena apa?" tanya Mr. Yuta.

"Ya... gak suka aja." jawab Hendery.


"Karena kamu lowkey suka sama Doyeon." balas Mr. Yuta.

"What? No!" balas Hendery tak terima.


"Feelings are crazy, Hendery. Mereka gak lihat-lihat orang, mereka gak lihat-lihat situasi. Mereka datang begitu aja." kata Mr. Yuta.

"Suka sama orang nggak melulu tentang ingin memiliki kok. Ada kalanya perasaan itu cuma sekedar perasaan aja." sambung Mr. Yuta. "Mungkin kamu sama Doyeon kayak gitu."


Untuk pertama kalinya Mr. Yuta berhasil membungkam Hendery. Hendery hanya termenung, dengan kalimat Mr. Yuta barusan yang terputar-putar di kepalanya.

"Jadi... aku harus apa?" tanya Hendery.

Mr. Yuta tersenyum simpul. "Just follow your heart." jawab Mr. Yuta.













"Thank you, Mr. Yuta. You made me feel so much better." balas Hendery.

Mr. Yuta tersenyum simpul. "Hampir 11 tahun saya kenal sama kamu, baru kali ini kamu seterbuka ini sama saya. Terima kasih udah mempercayai saya, Dery."

"Ya kalo Dery gak percaya sama Mr. Yuta, Mr. Yuta gak mungkin naik pangkat dari personal assistant jadi sekertaris???" balas Hendery.

Mr. Yuta tersenyum. Setelah 11 tahun mengenal Hendery dan menghadapi segala tingkah anehnya, sekarang Mr. Yuta paham kenapa Hendery sering bertingkah ngada-ngada.

Alasannya simple, karena Hendery itu bagaikan tinggal di dalam tempurung seorang diri. Hendery tidak tau banyak tentang dunia luar. Dan ada kalanya, Hendery ingin keluar dari tempurungnya itu.

Kini, Hendery sudah dewasa. Perlahan tapi pasti, Hendery mulai keluar dari tempurungnya. Hendery kini sudah tau apa kehidupan sebenarnya.



 Hendery kini sudah tau apa kehidupan sebenarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hehehe pengen cepet nuntasin cerita ini, biar kita move ke way v the series selanjutnyaa!


² hendery's diary ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang