7

391 103 7
                                    

"Serius Sihyeon bilang gitu ke lo?" tanya Doyeon.

Hendery mengangguk. "Gue bukannya ngeremehin sih, tapi jujur gue agak kaget. Gue pikir dia orang yang tajir gitu."

"Gue denger, Mamanya Sihyeon itu sakit-sakitan. Papanya udah cerai sama Mamanya dari dulu." cerita Doyeon.

"Terus... yang nafkahin keluarganya siapa?" tanya Hendery.

"Ya mana gue tau," jawab Doyeon. "Tapi gimana nih lo sama dia? Ngerasa cocok gak?"

Hendery mengangguk. "Cocok-cocok aja sih, abis ini kapan-kapan kita mau ketemu lagi."

"Ih, seneng deh gue ngeliat lo deket sama cewek. Lancar ya, Dery." balas Doyeon.

"Amin," balas Hendery.

"Btw gue bingung nih, Dery. Bentar lagi Kak Eunwoo ulang tahun. Gue kasih kado apaan ya?" tanya Doyeon.

"Anak." jawab Hendery asal.

Tak perlu waktu lama untuk Doyeon melayangkan tamparan pada pria itu. "Amit-amit!" ujar Doyeon kesal.

Doyeon beranjak dari duduknya. "Gue pergi dulu ya, mau ke mall nyari kado Kak Eunwoo."

"Mau gue anterin?" tanya Hendery.

"Gak usah, gue bawa mobil kok." tolak Doyeon. "Dadah, Dery!" kata Doyeon sembari berjalan meninggalkan Hendery.

Hendery memperhatikan kepergian Doyeon, lalu tersenyum. Betapa bersyukurnya Hendery memiliki sahabat seperti Doyeon.







hendery
kapan nih kita bisa ketemu lagi?|

sihyeon
|mungkin sabtu atau minggu ini?
|aku lagi sibuk2nya kuliah hehe, sama aku kerja juga sampai malam

hendery
ah okee|
kabarin aja yaa|

sihyeon
|okayy
|udah dulu ya dery, aku mau lanjut kerja

hendery
sip, selamat bekerja|

Hendery mengulum senyuman simpul.

"Akhir-akhir ini kamu sering main HP. Bales pesan siapa?" tanya Mr. Yuta yang sedang fokus menyetir.

"Ada deh." jawab Hendery.

Mobil yang dikendarai Mr. Yuta terparkir disebuah halaman. Mereka sedang berada di sebuah bar bintang lima, karena Hendery akan bertemu dengan kolega bisnisnya di tempat ini.

"Yakin mau meeting di sini?" tanya Mr. Yuta.

"Ya memangnya kenapa? Tahun ini aku 21 tahun, Mr. Yuta." jawab Hendery.

"Bukan itu, tapi kelihatannya kurang meyakinkan." balas Mr. Yuta. "Saya akan mengawal kamu di dalam."

Hendery menghela napasnya. "Gak perlu segitunya Mr. Yuta."

"Perintah dari Tuan Wong dan Nyonya Wong, Tuan Muda." balas Mr. Yuta.

Hendery hanya pasrah saja ketika Mr. Yuta membuntutinya masuk ke dalam bar. Sesampainya di bar, Hendery langsung bertemu dengan kolega bisnisnya itu.

"Senang bertemu dengan anda lagi, Tuan Xie. Saya ingin menandatangani surat perjanjian kita." kata Hendery sembari duduk di salah satu meja.

"Ini, Tuan Wong. Silahkan ditanda tangani." balas Mr. Xie.

Hendery menanda tangani surat tersebut. Lalu dilanjut dengan perbincangan mengenai konsep kolaborasi mereka.

Tiba-tiba suasana bar yang awalnya tenang menjadi agak berisik karena ada sebuah musik yang terputar.

"Kan benar apa yang saya bilang, di sini ada sexy dancernya." bisik Mr. Yuta kepada Hendery.

"Ya mau gimana? Dia yang minta ketemuan di sini. Daripada kontraknya batal?" bisik Hendery balik.

Tiga orang sexy dancer menari di atas panggung mengikuti dentuman musik yang agak erotis. Hendery memperjelas pandangannya untuk melihat seseorang yang ada di center. Wanita itu terlihat tidak asing.

Seketika netra Hendery semakin membulat. Bekali-kali ia mengucek matanya. Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Itu Sihyeon.






Center nya adalah Sihyeon.




Gak. Gak mungkin.








Hendery pasti salah lihat. Tapi perempuan yang menjadi center itu benar-benar mirip dengan Sihyeon.

"Apa sebaiknya kita pulang aja? Meeting nya sudah selesai." ajak Mr. Yuta

Hendery tak punya pilihan selain menyetujui permintaan Mr. Yuta. Hendery masih tak percaya dengan apa yang ia lihat. Dan kalau pun itu benar-benar Sihyeon, Hendery gak mau percaya.

Sihyeon kelihatan seperti gadis baik-baik dan kelihatan normal. Sangat tidak mungkin kalau ia merupakan sexy dancer di bar itu. Dan lagi pula, kenapa Sihyeon melakukan itu?

Hendery tetap pada pendiriannya. Ia tidak percaya.

hendery
doy|
plis bales cepet|

doyeon
|kenapa lo
|telfon aja lah males ngetik gue

hendery
gak bisa anjir, gue lagi sama|
sekertaris gue

doyeon
|ngapa lo

hendery
doy tadi gue ke bar nemuin|
rekan bisnis
terus gue ngeliat cewek yang mirip|
banget sama sihyeon jadi sexy dancer

doyeon
|HAH MASA IYA
|ah halu lo
|mana mungkin sihyeon

hendery
mirip banget anjinggg|
aduh panik banget gue|
jadi kepo

doyeon
|tapi ya bisa aja sih
|dia anak tunggal cuma tinggal berdua sama nyokapnya
|nyokapnya sakit2an pula
|dapet duit dari mana dia buat bertahan hidup?

hendery
anjir doy|
lo kok mikir yang nggak2 sih|

doyeon
|lagian lo tuh bikin gue kepikiran aja
|udah deh gini aja
|kenapa lo gak nyari tau gitu nanya ke bartender di sana kek apa kek

hendery
ah anjay menolak percaya gua|

doyeon
|mau gak mau ya lo harus tau kenyataan lah anjir



doyeon|mau gak mau ya lo harus tau kenyataan lah anjir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
² hendery's diary ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang