3. CEMBURU

9.3K 281 7
                                    


Hai guys....

Apa kabar....

Spam yuk

Kalian mau next kapan lagi?

Votenya ya...

Comentnya.....

Love you.....

🌺HAPPY READING🌺


"Gila... lawan sekolah kita pada jago juga ya." Komentar Aurel yang tengah menonton pertandingan basket antara sekolahnya dengan sekolah lawannya.

"Lo liat tuh tim basket lawan kita dengan nomber punggung 2?" Tanya Aurel pada Kania.

"Kenapa emang?"

"Katanya dia jago."

"Terus apa urusannya sama gue?"

"Namanya Galih, pindahan dari Amerika. Yang gue denger kalau sekolah kita kalah, salah satu anggota basket kita harus pindah ke sekolah mereka." Kania menatap Aurel dengan heran.

"Lo dapet info dari mana?"

"Anak-anak gosipin ini dari minggu lalu."

"Mereka main bukan buat dapetin piala tapi buat dapetin anggota baru." Kania makin terkejut mendengarnya.

"Maksud lo gimana?"

"Jadi, kalau anak basket kita kalah. Salah satu anggotanya harus pindah ke sekolah mereka, buat di jadiin anggota baru mereka. Begitu pun sebaliknya."

"Keuntungannya?"

"Ya tentu ada, karena tim yang menang berhak pilih siapapun untuk jadi anggota mereka. Yang pasti itu memberikan keuntungan buat mereka, karena mereka pasti bakalan milih anggota yang paling jago." Mendengar penjelasan Aurel yang tak main-main, membuat Kania gelisah. Bagaimana jika tim basket sekolahnya kalah. Dan bagaimana jika Kevin yang terpilih. Meskipun Devon ketua basket, tetap saja Kevin merupakan member yang tak kalah kuatnya.

"Taruhan apa sih? Kok ngaco banget." Komentar Kania kesal, Aurel menatap sahabatnya itu dengan senyum jahil.

"Lo takut yah kalau tim kita kalah?"

"Ya iyalah."

"Jadi lo takut kehilangan Devon?" Kania menoleh. "Kok jadi Devon." Aurel berdecak.

"Udah deh, lo ngaku aja kalau suka sama dia... hum..."

"Ngaco."

"DEVON SEMANGAT, KANIA MENUNGGU!"

"Aurel!"

Devon berhenti berlari, ia melihat ke pinggir lapangan saat mendengar teriakan Aurel. Bibir cowok itu tersenyum. Berbeda dengan Kevin yang malah kecolongan bolanya.

"Kevin fokus Vin, untuk sekarang jangan peduliin." Kata Bagas, yang melihat hawa menegangkan dari Kevin.

Mendengar kata-kata Bagas, Kevin kembali melakukan aksinya. Merebut bola dan melemparnya ke ring.

Shoot.

Kevin mencetak skor.

Priiittttt

Babak pertama selesai. Semua anggota basket mulai menjauh dari lapangan.

"Guys inget, jaga keseimbangan dan keselamatan. Ayo kita mulai." Kata Kania kepada anggota tim cheers lainnya. Mereka memulai aksinya dengan berbagai teknik ringan hingga pada teknik yang sulit. Kania berhasil melakukan 4 putaran pada saat ia flyer.

Kevin And KaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang