FOLLOW DULU SEBELUM BACA
New Version
Kevin dan Kania harus rela terlibat sebuah perjodohan, tak ada cinta dan tak ada benci. Sampai akhirnya Kania menaruh hati pada Kevin, yang membuat segalanya berubah.
Ternyata ada rahasia dibalik perjodohan me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback on
4 tahun lalu
"Kau yakin?"
"Ini yang terbaik."
"Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan, tapi aku harap kau tidak menyianyiakannya untuk yang kedua kalinya."
Kevin membisu.
Bagas menghela nafas.
"Keputusanku sudah bulat." Ujar Kevin.
"Terserah kau, jangan sampai kau datang padanya lalu mengatakan kau menyesal."
"Menyesal, mungkin tidak. Kita sama-sama perlu waktu untuk berpikir, kejadian selama ini terlalu cepat dan tiba-tiba. Aku tak ingin dia terbebani hidup denganku."
"Dia mencintaimu."
"Aku tau. Aku hanya ingin kita sama-sama memulai awal yang baru, dengan suasana hati dan pikiran yang fresh."
***
Sejak saat itu, Kevin berjuang untuk membuat dirinya menjadi orang yang bisa diandalkan, bisa membuat bangga istrinya saat melihatnya sukses.
Selama 1 tahun lamanya Kevin berhasil mengembangkan distro yang dimilikinya lebih berkembang, tentu hal tak lepas dari bantuan Bagas yang selalu ada untuknya.
Selagi mengembangkan distro, Kevin masih tetap bekerja di perusahaan keluarga Bagas. Ia tak mungkin menyia-nyiakan kesempatan untuk bekerja di sana, ia tak ingin mengecewakan keluarga sahabatnya itu jika Kevin tiba-tiba mengundurkan diri.
Di tengah kesuksesannya ia tak lupa untuk melanjutkan belajar ke perguruan tinggi, tentu ia tak ingin dipandang rendah oleh orang-orang bahwa ia hanya lulusan SMA. Ia lakukan itu untuk menggapai cita-cita dan untuk membuat istrinya tak malu memiliki suami yang hanya lulusan SMA.
Setelah sekian lama Fero, Ayah Kevin mendatanginya. Mencurahkan segala penyesalannya yang sudah bertindak egois, Kevin yang masih memiliki hati nurani tentu memaafkannya. Karena bagaimana pun, Fero adalah ayahnya, pria yang sudah membesarkannya hingga ia ada seperti saat ini.
Meskipun hubungannya dengan sang ayah dan ibunya membaik, namun tidak dengan Omahnya yang masih bersikap tak acuh pada Kevin.
Kevin memaklumi jika Omahnya masih belum bisa membuka hatinya, meskipun ia sendiri tak tega melihat Omahnya yang lebih banyak diam tak aktif seperti dulu.
