10. SORRY AND GOODBYE

6.1K 204 13
                                    

HAPPY READING

"Karena aku sanggup, walau aku tak mau berdiri sendiri tanpamu."

Saat ini tim basket tengah berlatih untuk sparing basket minggu depan, namun karena melihat ketidakfokusan Kevin dalam bermain, Devon pun memperingatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini tim basket tengah berlatih untuk sparing basket minggu depan, namun karena melihat ketidakfokusan Kevin dalam bermain, Devon pun memperingatinya.

"KEVIN FOKUS!" Devon, sang ketua berteriak karena kesal melihat cara bermain salah satu anggotanya tidak terlihat fokus, dan terlihat linglung.

Kevin kembali kecolongan, ia berhenti berlari lalu membalikan tubuhnya melangkah keluar lapangan. Dengan gerakan isyarat anggota lain yang menjadi cadangan langsung masuk ke lapangan menggantikan posisi Kevin.

Devon yang terlanjur kesal langsung sedikit menjauh dari Kevin, ia kembali fokus untuk melatih anggota basket yang lain. Memberikan waktu untuk Kevin memikirkan kesalahannya. Karena Devon sendiri sudah tau jika Kevin tengah mengalami masalah meskipun ia tidak tau masalah apa.

Kevin sendiri sudah tau jika prinsip Devon adalah tidak membawa masalah pribadi dalam pekerjaan.

Namun, pria itu melakukannya yang membuat Devon geram.

Bagas melirik Kevin, sahabatnya itu terlihat stres. Lingkaran hitam di kantung matanya menjadi bukti bahwa Kevin kurang tidur.

Saat hendak bertanya, seseorang datang dari ruang ganti. Kevin mendongak menatap pria yang baru selesai berganti pakaian itu. Tatapannya bagaikan ingin menyerangnya habis-habis, yang ditatap hanya memasang ekspresi datar.

Galih melangkah mendekati Kevin yang tengah duduk, ia menaruh sepucuk kertas terlipat di samping Kevin.

"Satu hal yang perlu lo tau, gue gak akan pernah ngebiarin lo nyakitin dia lagi." Ucapnya, setelah itu Galih berlari masuk ke lapangan dan mulai berlatih.

Kevin melihat bingung ke arah Galih, ia kemudian mengambil kertas tersebut lalu membacanya.

Bisa kita bertemu? Aku tunggu kamu di taman.

-Kania-

Kevin tidak tau harus berkata apa, ia senang sekaligus sedih. Perasaan tercampur aduk, bagaimana Kania mengenal Galih.

Kevin mendongak, tatapannya bertemu dengan Bagas.

"Mau tunggu apa lagi? Kalau lo gak dateng, lo harus siap-siap buat kehilangan...." Kevin langsung beranjak dan berlari sebelum Bagas menyelesaikan ucapannya. Pria itu lari sekencang mungkin tanpa menghiraukan teriakan Devon yang memanggilnya.

"Mau kemana dia?" Tanya Devon kepada Bagas.

"Mengejar cinta?"

Kevin And KaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang