5. DO YOU LOVE ME?

10.1K 299 7
                                    

🌺HAPPY READING🌺


Tak terasa hari sudah semakin gelap kevin melihat jam dilayar ponselnya 19:15. Pikiran Kevin sejak tadi terganggu, ada yang mengganjal. Dia tak pernah bisa berhenti memikirkan Kania.

"Woy Vin ngelamun aja lo?" sahut Deon sambil menepuk pundak sahabatnya yang sejak datang terlihat gelisah.

"Tau lo, mikirin apa sih?" Lanjut Karel yang juga ikut penasaran.

"Mikirin cewek pasti." Bagas berkomentar.

"Wihh udah move on dari masa lalu kayanya." Ledek Karel, teman-temannya tertawa. Kevin hanya menatap mereka malas, teman-temannya selalu saja mengejeknya.

"Gak usah ngungkit-ngungkit masa lalu, gak penting." sinis Kevin.

"Terus apa yang lebih penting dari masa lalu?" Tanya Deon.

"Masa depan gue lah." jawab Karel.

"Kurang kerjaan banget mikirin masa depan lo." Ujar Bagas.

"Kira-kira jodoh gue siapa yah?" ucap Karel sambil berhayal membayangkan wanita idamannya.

"Loe mau denger ramalan gue gak?" tawar Deon.

"Ogah! Ramalan kuno kaya lo mah gak ada yang bener."

"Eh ngeledek lo, heh gue bilangin ya suatu saat lo bakalan punya istri kaya si Siti endut itu." Kata Deon menyebutkan teman sekelas Karel yang bernama Siti, gadis yang memiliki bobot hampir 60kg.

"Idih amit-amit gue, si cewek oon kaya dia jadi istri gue? Mustahil udah mah gendut, item, jorok lagi. Jangan sampe deh...." katanya sambil memperlihatkan wajahnya tak suka sekaligus jijik.

Seketika yang lain tertawa.

"Jangan senyum Kev, ngeri gue liatnya." Komentar Deon.

"Senyum lo itu udah kayak Joker." Tambahnya.


Kevin merubah kembali raut wajahnya.

"Galau kenapa si lo?" Tanya Deon Kepada Kevin.

"Pengen pecel lele." Kata Karel.

"Serius lo?"

"Gue yang pengen." Jawab Karel.

Buk.

Deon berhasil melepar sepatunya ke arah Karel.

"Lo kenapa sih, ribut hayu."

"Mau di mana?"

"Pohon toge."

Tak...tak...

Bagas berhasil menjitak kedua jidat Karel dan Deon.

"Mending lo berdua pergi sana," Karel dan Deon mulai diam.

"Jadi, siapa yang bakal dipilih?" Tanya Kevin mulai bersuara.

"Katanya sih anak baru itu." Jawab Bagas.

"Galih? Wahh emang si tuh anak jago mainnya, tapi mukanya ngeselin ege." Kata Deon.

"Setuju."

"Tapi, gue rasa dia jauh lebih baik dibandingkan sama yang lain. Dia sopan, prestasinya oke."

"Jangan ngomongin prestasi lah Gas, gue kesindir nih."

"Emang gue peduli?"

"Mangkannya rajin-rajin minum air panas." Saran Deon.

"Emang air panas bisa bikin orang pinter?" Tanya Karel dengan polos.

"Biar otak lo encer dan gak beku-beku terus."

Kevin And KaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang