Kania mengecek kembali ponselnya, masih belum mendapatkan balasan dari Kevin. Pria itu sebenarnya kemana kenapa dia tak mengangkat telepon dan tak membalas pesan Kania, padahal sudah 2 hari ini mereka tak saling berhubungan apalagi bertemu.Memang hubungan mereka belum kembali seperti yang di harapkan, Kania hanya meminta waktu kepada Kevin.
I need time
Hancur sudah perasaan Kevin untuk mendapatkan kembali hati Kania dan mendapatkan maaf dari gadis itu. Meskipun Kania sudah mengatakan jika Ia memafkannya tetapi Kevin tahu jika gadis itu belum sepenuhnya bisa memaafkan 'nya karena itulah Kania memintanya waktu.
Sebagai pria yang kini akan membalikan keadaan dengan dia yang akan berjuang mendapat hati Kania kembali, setelah gadis itu yang selama ini berjuang keras walau hanya untuk melihat senyuman Kevin.
Kania sadar jika dirinya memang masih sangat mencintai suami 'nya itu dan mungkin tak akan pernah bisa melupakan Kevin apalagi melepaskan 'nya, terkadang hati dan pikiran selalu bertolak belakang jika diminta untuk memilih lebih baik ikuti kata hati apa pikiran?
Kania menghela nafas, selama 4 tahun Ia hidup tanpa Kevin di sisinya dia berpikir bisa melupakan Kevin dengan berjalannya waktu tapi Kania salah, pria itu justru semakin memenuhi isi hati dan pikirannya sehingga membuat dadanya sesak dan otaknya seakan ingin meledak.
Kenapa cinta begitu menyenangkan namun juga menyakitkan secara bersamaan?
Kania tahu jika tak seharusnya Ia menyalahkan cinta, karena bukan cinta yang salah tergantung diri kita yang memilih jalan kemana hati kita berlabuh.
Lamunannya buyar saat mendengar suara bel yang berbunyi. Ia melirik jam yang menunjukan pukul 11 malam, siapa yang bertamu malam-malam begini, batinnya.
Kania pun bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan ke pintu dan membukanya. Ia terkejut saat melihat pria yang ternyata Kevin tengah berdiri di depannya dengan rambut yang acak-acakan dan dasi yang sudah melonggar, 2 kancing kemejanya terbuka, Kevin seperti orang gila jika dilihat saat ini, tidak, maksudnya penampilannya yang tak enak untuk dilihat.
"Kevin kamu__"
"Boleh aku masuk?" tanyanya memotong perkataan Kania yang belum sepenuhnya berucap. Kania yang bingung sekaligus kahwatir hanya mengangguk dan mempersilahkan pria itu untuk masuk.
Setelah melihat Kevin yang duduk di salah satu sofa dengan mata yang terpejam, sepertinya pria itu kelelahan karena bekerja.
"Kamu ingin minum apa?" tanya Kania membuka perbicaraan.
"Air putih saja." jawabnya masih dalam posisi yang sama.
"Sekalian mau makan? Aku buatkan pasta." Kevin hanya bergumam sebagai jawab setelah itu Kania beranjak dari tempat tersebut menuju dapur.
Kania membuka kulkasnya lalu mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat pasta, hanya butuh waktu sekitar 15-20 menitan untuk membuat pasta, ia harap Kevin tak menunggu terlalu lama.
Di saat sedang merebus pasta, Kania merasakan sebuah lengan yang memeluknya dari belakang siapa lagi jika bukan Kevin. Pria itu mencium tekuk gadis itu yang terasa menyegarkan.
"Kevin."
"Aku bisa gila Kania." Gadis itu mengerutkan keningnya merasa bingung dengan perkataan Kevin.
"Kevin ada apa?"
"Aku bisa gila karena merindukanmu." tak terasa jika bibirnya tersenyum mendengar pengakuan pria yang tengah memeluknya saat ini, hatinya berbunga-bunga dan jantungnya berpacu dengan cepat.
"Kevin lepas__"
"Kau tak menyukai aku memelukmu?" lagi-lagi Kevin berkata dan memotong ucapan Kania.
"Bukan itu maksudku aku ingin memangkat pastanya." mendengar kata pasta membuat perut Kevin tiba-tiba berbunyi, dirinya memang belum makan selama 2 hari ini karena menyibukan diri dengan bekerja, setelah menerima penolakan dari Kania yang membuatnya prustasi.
"Kevin." panggilan Kania membuat pria itu seketika sadar dan langsung melepaskan pelukannya, Ia kemudian duduk di salah satu kursi menunggu Kania yang tengah menyiapkan makanan untuknya.
Gadis itu terlihat sangat cantik jika sedang memasak.
"Ini sudah jadi, kuharap kamu suka."
"Apapun masakannya jika kamu yang membuatnya aku akan makan." Kania memukul pelan otot lengan Kevin dan membuat pria itu terkekeh kecil.
"Kemampuan memasakmu sudah semakin meningkat." komentarnya saat Kevin menyantap hasil masakan sang istri.
"Kau tak tahu apa yang berubah dari diriku selama 4 tahun ini." ujar Kania pelan, yang membuat Kevin terdiam. Jujur saja Kevin memang dapat merasakan nya jika Kania sudah jauh lebih berbeda dari 4 tahun lalu.
Gadis itu jadi tambah cantik. Ahh memikirkan Kania yang terlihat cantik saat ini membuat dia tak bisa membayangkan jika pria-pria di luar sana pasti banyak yang mengejarnya.
"Menurutku hanya satu yang dari dirimu."
"Apa?"
"Kamu semakin cantik." Kania tersipu malu mendengar gombalan receh Kevin.
"Dan satu hal yang berubah dari diriku selama 4 tahun ini?" Kania menatap Kevin penasaran.
"Apa?" tanyanya.
"Aku semakin mencintaimu."
"Jadi kalau aku jelek kamu tak akan mencintaiku?" ucap Kania menyimpulkan perkataan Kevin.
"Bukan itu maksudku sayang."
"Jangan memanggilku seperti itu."
Sebelah alis Kevin terangkat, ia kemudian bangkit dan berjalan mendekati Kania.
"Apa yang__"
Kania memekik kaget saat Kevin mengangkat tubuhnya dan mendudukannya di atas meja makan.
"Kevin kau__"
Kevin membungkam mulutnya dengan ciuman, melihat bibir Kania yang merah muda membuatnya tak bisa lagi mengendalikan hasrat yang terpendam.
Kania meremas gemas rambut Kevin yang tebal di iringi desahan yang tak terkontrol lagi. Ciuman Kevin merambat melewati leher putih nan mulus Kania, menyecapnya kuat memberikan sebuah kissmark.
Kevin
Drrrttt
Kegiatan mereka terhenti saat melihat ponsel Kania berdering, Kevin menunduk melihat nama si penelpon.
"Kau masih berhubungan dengan Galih?"
Kania yang masih terengah-engah akibat ciuman buas Kevin menatap Kevin dengan wajah memerah.
"Aku__"
Lagi-lagi Kevin melayangkan ciuman di bibir Kania, memotong ucapan gadis itu dengan ciuman yang kian makin kasar.
"Aku akan membuatmu berteriak mengerang 'kan namaku Kania."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin And Kania
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA New Version Kevin dan Kania harus rela terlibat sebuah perjodohan, tak ada cinta dan tak ada benci. Sampai akhirnya Kania menaruh hati pada Kevin, yang membuat segalanya berubah. Ternyata ada rahasia dibalik perjodohan me...