Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komennya yah ❤"Dia sangat tampan, seperti ayahnya." Perkataan Mamahnya membuat Kania terdiam sesaat.
"Apa Kevin sudah tau?" Tanya Kania kepada sang Mamah.
"Sudah, semalam dia ke sini saat kamu tertidur."
Kania terlihat terkejut mendengarnya.
"Kenapa mamah gak bangunin aku?"
"Kevin sepertinya belum mau berbicara denganmu nak. Dia sendiri bilang sama mamah."
Wajah Kania nampak sedih dan kecewa.
"Kamu tenang saja, mamah yakin Kevin masih sangat mencintaimu. Dia hanya perlu waktu untuk bisa memaafkanmu." Mamahnya menjeda. "Apa yang dilakukan kamu waktu itu memang salah, dan mamah sepertinya akan berlaku sama seperti Kevin."
"Sebagai sepasang suami istri sudah seharusnya kita saling terbuka mengenai masalah apapun yang kita hadapi. Karena komunikasi itu penting dalam sebuah hubungan."
"Ayah Kevin mengancamku mah, aku gak mau terjadi sesuatu sama mamah." Uhar Kania.
Mamah menaruh bayi kecil yang digendongnya kembali kedalam box bayi. Lalu duduk di tepi ranjang Kania, menggenggam tangan anaknya dengan tatapan lembut.
"Kevin pria baik, kalau kamu pikir selama ini Kevin tak peduli sama mamah. Kamu salah besar, semenjak mamah dipenjara. Dia selalu mengunjungi mamah seminggu sekali, dia percaya jika mamah tidak terlibat penggelapan dana perusahaan yang ayah kamu lakukan. Saat itu, mamah merasa senang mendengarnya. Ternyata masih ada orang baik yang percaya dan mau membantu mamah mencari solusi untuk mengeluarkan mamah dari penjara."
Kania menatap sang mamah.
"Benarkah? Apa mamah benar-benar tidak terlibat kasus itu?"
"Tidak sayang, ada sesorang yang sepertinya mau menjebak mamah. Mamah gak tau siapa, tapi sepertinya Kevin tau siapa orangnya. Sayangnya dia gak memberitahu mamah."
"Tapi kenapa saat penangkapan mamah diam saja?"
"Mamah tidak memiliki bukti apapun untuk membuktikan jika bukan mamah yang melakukan itu."
Saat Kania hendak berbicara, tangisan bayinya terdengar. Kania segera menggendongnya.
Melihat wajah anaknya membuat rindu terhadap Kevin sedikit terobati. Ia merasa tenang.
Selama beberapa bulan ini Kevin menghindar darinya, seolah sedang memberikan Kania hukuman atas perbuatannya.
Kini Kania tinggal bersama Mamahnya di rumah baru yang Kevin berikan. Suaminya itu memang masih memberlakukannya sebagai seorang istri, sayangnya Kevin tak pernah menemuinya.
"Malem tante, Kania."
Kania dan mamahnya menoleh ke arah pintu.
"Galih? Kamu bikin kaget aja." Ujar mamah Kania.
"Hehe maaf tante, aku udah ketuk pintu dari tadi tapi gak ada jawaban."
"Maaf yah kami terlalu fokus berbicang."
"Tidak masalah tante."
Galih yang sudah mulai dekat dengan mamah Kania mulai berbicang, semenjak beberapa bulan ini Galih menjadi pria yang selalu ada untuk Kania. Meskipun pria itu tahu jika ia tak bisa lagi mendapatkan Kania, tapi Galih masih ingin mempertahankan persahabatan mereka.
2 tahun kemudian
"Kelvin! Ayo masuk sayang, sudah mau gelap."
"Aku bertemu Daddy." Kania terkejut mendengarnya.
"Di mana?"
"Di sini." Kata Kelvin dengan wajah polosnya.
Kania langsung mengedarkan pandanganya ke segala arah, berharap melihat Kevin. Namun, jalanan kompleks di sana terlihat sepi.
Kania menghela nafas berat, sudah hampir 3 tahun berlalu. Kevin masih belum mau menemuinya, pria itu hanya akan diam-diam menemui anaknya atau mamah Kania, tanpa berniat menemui istrinya sendiri.
4 tahun kemudian
"Apa aku langsung datang menemuinya saja ya mah?" Tanya Kania meminta pendapat sang mamah yang duduk di sampingnya. Setelah menidurkan Kelvin mereka menghabiskan waktu dengan menonton televisi di ruang tamu.
"Kamu yakin? Bagaimana jika Kevin semakin menjauh?"
"Aku sangat merindukannya. Apa kesalahanku sangat besar sampai dia tak menemuiku? Dia hanya menemui mamah dan Kelvin, itupun tanpa sepengetahuanku. Aku merasa di abaikan."
"4 tahun yang lalu, Kevin mengatakan bahwa dia kecewa dan marah padamu karena kamu tidak mempercayainya. Dia merasa tak dihargai sebagai suami, dia sudah menghancurkan harga dirinya di depan keluarganya dia bahkan sudah tak lagi mempercayai keluarganya, dia percaya jika kamu akan selalu ada untuknya, dia percaya keputusannya sudah tepat untuk mempertahankan hubungan kalian tapi kamu malah mengkhianati kepercayaanya."
Kania seketika terisak, ia sadar bahwa ia salah. Ayah Kevin mengancamnya jika tak meninggalkan Kevin. Ibu dan anaknya yang dikandungnya akan dalam bahaya. Kania tak punya lagi pilihan saat itu, ia sudah terpojok.
Mamah menarik Kania untuk dipeluknya.
"Maafkan mamah karena tidak bisa berbuat apa-apa, kita tunggu keputusan Kevin."
***
Kania turun dari taksi yang ditumpanginya. Ia telah sampai di Taman kanak-kanak (TK) tempat Kelvin menempuh pendidikannya.
Di depan gerbang sudah banyak sekali ibu-ibu yang sedang menjemput anak mereka. Kania mempercepat langkahnya, ia tak ingin membuat Kelvin menunggu lama kedatangannya, anaknya itu pasti akan merajuk jika ia telat menjemputnya.
Namun seketika langkah Kania terhenti saat melihat pemandangan beberapa meter di hadapannya.
Ia melihat anaknya tengah berbincang dengan pria berjas formal. Kelvin nampak senang mengobrol dengan ayah kandungnya.
Kania senang, namun ada hal yang membuat ia sedih. Saat melihat perempuan di samping suaminya yang juga ikut mengobrol dengan anaknya.
Perempuan dengan pakaian formal itu terlihat sangat dekat dengan Kevin dan Kelvin. Ada apa dengan mereka? Apa mereka sering mengobrol bersama tanpa sepengetahuan Kania?
Siapa perempuan itu? Kenapa Kania merasa tak suka melihat kedekatan mereka?
"Itu Momy!" Teriak Kelvin seraya menunjuk ke arah Kania yang masih berdiam diri di tempatnya.
Seketika tatapannya bertemu dengan Kevin yang juga melihat ke arahnya. Kania masih diam di tempat, ia merasa sedih dengan tatapan datar Kevin padanya.
Kania melihat Kevin berbicang dengan Kelvin lalu setelahnya suaminya dan perempuan itu memasuki mobil dan berlalu dari sana.
Kania hanya bisa melihat kepergian suaminya dengan seorang perempuan itu.
Apa Kevin sudah tak mencintainya?
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin And Kania
RomantizmFOLLOW DULU SEBELUM BACA New Version Kevin dan Kania harus rela terlibat sebuah perjodohan, tak ada cinta dan tak ada benci. Sampai akhirnya Kania menaruh hati pada Kevin, yang membuat segalanya berubah. Ternyata ada rahasia dibalik perjodohan me...