Jennie masih berkeliaran di gang jorok itusampai aroma belerang yang menggoda sirna seluruhnya. Waktu istirahat sudah habis. Merasa dikuatkan oleh gagasan bergabung dengan pasukan garis depan, Jennie pun bergegas kembali mengurusi tugasnya menabur kesengsaraan.
Musik pesta dansa masih terus mengalun dengan kekuatan penuh. Semua berjalan sesuai rencana. Permainan jahat Irene menuai skor gemilang. Dia menghadiahkan satu poin untuk dirinya kalau berhasil membuat seorang cewek menangis di sudut ruang dansa yang gelap, dan dua poin kalau berhasil membuat seorang cowok meninju saingannya.
Benih yang disemai Jennie bersemi di seluruh penjuru ruangan itu. Rasa benci mekar seiring sejalan dengan nafsu, kemarahan, dan rasa putus asa. Kebun yang berasal langsung dari neraka.
Jennie menikmati semua itu dari balik pohon palem dalam pot.
Tidak, dia tidak bisa memaksa menusia melakukan segala-galanya. Mereka masih memiliki kehendak bebasnya sendiri, sehingga dia hanya bisa menciptakan godaan dan mengajukan usul. Hal-hal sepele seperti—hak tinggi, keliman baju, kelompok otot kecil-kecilan—memang bisa dia manipulasi secara fisik, tapi dia tidak akan pernah bisa memaksa pikiran manusia. Mereka harus memilih mendengarkannya. Dan malam ini, itulah yang mereka pilih.
Jennie sedang menuai sukses besar dan dia tidak ingin ada kegagalan sedikit pun, jadi sebelum kembali lagi ke rencananya yang paling ambisius—sekarang Lucas sudah takluk dalam pengaruh alkohol dan siap menerima pengarahan darinya—dia pun mengirim pikirannya ke antara orang banyak untuk mencari gelembung kebahagiaan yang kecil namun menjengkelkan itu.
Selama badan Jennie masih menyimpan percik bunga api, tak boleh ada seorang pun yang meninggalkan prom night ini tanpa merasa sengsara. Jennie tertawa kecil sambil membayangkan dirinya akan segera naik tingkat setelah malam ini.
Sesuatu menarik perhatian iblis cantik ini. Di sebelah sana—apa-apaan itu? Park Jisung dan Kim Yeri sedang bertatapan penuh damba—terlihat jelas di antara kegeraman, keputusasaan, dan musik payah di sekeliling mereka—dan menikmati kehadiran satu sama lain.
Jennie mempertimbangkan pilihan-pilihannya, setelah itu memutuskan untuk melibatkan Irene. Irene pasti menikmatinya—tak ada yang lebih mengasyikkan selain memamerkan kekuasaanmu tepat di hadapan kisah cinta yang murni. Lagi pula, Irene pasti mendengarkan setiap saran yang dicekokkan Jennie kepadanya dan menyetujui penuh rencana jahat apa pun.
Jennie melanjutkan evaluasinya sebelum bertindak. Matanya berkeliling mencari gelembung kebahagiaan yang lain.
Tidak terlau jauh darinya, Jennie mendapati bahwa dia menjatuhkan bola dalam situasi yang tidak bisa dimaafkan. Benarkah yang bersenang-senang itu pasangan kencannya, Jaemin? Mustahil. Jadi Jaemin sudah menemukan Rosé-nya dan, tak bisa diterima, mereka berdua terlihat bahagia. Kondisi itu cukup gampang diralat. Jennie akan menuntut kembali pasangannya dan membuat Rosé berlari sambil berurai air mata. Turun tangan langsung memang tindakan amatir dan kasar... tapi masih lebih baik daripada membiarkan kebahagiaan menang, meski cuma secuil, Jennie memantapkan diri.
Tugas Jennie hampir selesai. Cuma tinggal satu lagi kantong kedamaian yang mungil—kali ini bukan pasangan, melainkan cowok kesepian yang beranjak dari lorong ke sisi jauh ruang dansa. Lee Jeno yang menyebalkan itu.
Jennie melontarkan umpatan ke arah Jeno. Apa sih, yang membuat cowok itu merasa bahagia? Dia ditolak dan sendirian. Pasangan kencannya menjadi momok prom night. Cowok normal pasti akan dibungkus kemarahan atau sakit hati, tapi Jeno malah berkeras mau melakukan kebaikan lain untuk Irene! "Manusia ini sinting atau gimana, sih?" Jennie bergumam kesal.
Jennie menelusuri benak Jeno lebih seksama. Hmm. Jeno tidak betul-betul bahagia, malah saat ini dia sangat cemas mencari-cari seseorang. Sosok Irene terpampang cukup jelas di hadapannya, sedang menggeliat-geliat menikmati lagu bersama Johnny Suh—Joy Park menyaksikan adegan itu dengan mata terbelalak kaget, aura putus asa mengalir indah ke udara di sekelilingnya—tapi bukan dia yang menjadi sumber kecemasan Jeno. Ada orang lain yang ingin ditemukan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell Comes To You [Jeno x Jennie]
Hayran Kurgu[REMAKE FROM STORY BY STEPHENIE MEYER DENGAN BEBERAPA PENYESUAIAN DAN PERUBAHAN KARAKTER TOKOH, BAHASA, DAN BEBERAPA TAMBAHAN JALAN CERITA] NCT x BLACKPINK [SCHOOL LIFE - PROM NIGHT] Mata gelapnya yang berbentuk buah badam terlihat tenang dan berhat...