12. Pilihan

8 2 0
                                    


Setelah penjelajahan yang panjang dan dihadiahi dengan pertemuan bersama jajaran anggota 7 Elite Sekolah, Alice akhirnya memutuskan untuk memilih kelompok binaan yang berhubungan dengan bakatnya yaitu menggambat.

Ia sudah memikirkan selama 2 minggu setelah penjelajahannya itu. Ia memang benci menggambar, akan tetapi keinginannya adalah suaranya didengar dan menjangkau orang-orang seperti 7 Elite Sekolah yang tak melihat ke bawah bahwa masih ada orang - orang yang memiliki harapan yang mereka injak dengan keberadaan mereka.

Meskipun, ia seorang anti-sosial, jiwa kesamarataan hak membuatnya berani mengambil langkah tegas.

"APA?!"

Mendengarkan cerita Alice, mereka semua terkejut bukan main. Berpikir perempuan itu benar-benar selalu sial. Bisa dihitung di hari pertama masuk SMA Angkasa Jaya, Alice harus bertanding dengan Fathur, Aluna dan Rin yang merupakan pasukan 7 Elite Sekolah.

Siapa yang tidak kenal dengan nama 7 Elite Sekolah karena dengan kekuasaan mereka, bisa memonopoli segala apapun yang terjadi di sekolah. Meski begitu, banyak dari siswa baru yang tidak mengetahui siapa dan posisi apa yang tengah ia pegang. Ditambah, ia bertemu Vina yang menguji keahliannya.

Lengkap sudah. Ahli strategi, Jendral perang, The Soul Kiler, dan terakhir, Ratu kecantikan Cleopatra, Vina mendapatkan gelar tersebut karena ia sangat menyukai hal-hal berbau kecantikan dan fashion, walaupun tubuhnya mungil dan terkesan dipanggil Loli oleh Rin. Vina juga sangat dihormati sekaligus ditakuti di kelompok binaannya, apalagi ide dan gagasannya tidak pernah tidak sesuai dengan selera fashion khalayak banyak.

"Yah, walaupun kita juga keseringan ketemuan sama mereka," ujar Evelyn.

Ia beruntung bisa memanfaatkan koneksi Fathur untuk mengetahui siapa saja jajaran 7 Elite Sekolah.

"Iya juga ya, malah kita jadi terbiasa," lanjut Adrian.

Ia jadi teringat pertemuannya dengan 7 Elite Sekolah sekaligus di lokasi keramat. Itu pun karena mereka lagi-lagi harus meminta bantuan pada Fathur, malah berujung dipertemukan dengan takdir yang maha dahsyat.

"Kalian udah tau-"

"Udah dong, kan kami sering gerogotin Kak Fathur di lokasi keramat itu, jadi kami udah lumayan tahu banyak." Evelyn bangga dengan pencapaian dirinya.

Anna yang mendengarnya hanya bisa tertawa pelan. Ia juga sedikit ketakutan bertemu secara lansung dengan annggota 7 Elite Sekolah lain yang memiliki aura mematikan, tak sama seperti Fathur yang memiliki sisi hangat yang mampu diterima banyak orang.

David yang baru kembali dari dapur dengan membawa cemilan sore hari mereka, meletakkan potongan beraneka buah hasil kebun sebelah kepada penghuni asrama yang tengah berkerumun di depan TV. "Tapi emang lo sial banget Al," sambungnya. Kalau ia jadi Alice, sebaiknya ia hidup layaknya siswa normal saja.

Fathur yang duduk dengan melipat kedua kakinya keatas sofa juga mengakui betapa sialnya Alice, tetapi tak sepenuhnya juga kesalahan perempuan itu ataupun takdir yang mempertemukan. Karena sebenarnya, anggota 7 Elite Sekolah yang lain lah yang mendatangi Alice penasaran akan bagaimana orang itu.

Saat di kantin yang mana harusnya Fathur yang memberikan kartu point pada Alice, Rin melangkah terlebih dahulu untuk menghampiri perempuan itu. Fathur tak ingin protes karena Rin punya seribu cara untuk berkilah.

Juga, saat tiga anak ayam yang bertanding ketika status mereka berada diambang jurang, seorang laki - laki lain yang Fathur kenal dengan baik juga merupakan anggota 7 Elite Sekolah juga menghampiri untuk memberikan salam. Biasanya laki - laki itu sangat tidak tertarik dengan hal tersebut.

Elite of Highschool ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang