David dan Adrian berdiri tak jauh beberapa meter dari pintu dengan cat metal yang ada di hadapan mereka. Keduanya saling memandang satu sama lain seakan sedang berkomunikasi satu sama lain
Setelah berhasil mengalahkan beberapa penjagaan ditempat tersebut, Adrian dan David dihadapkan dengan sebuah pintu besi. Dibalik pintu tersebut terdapat Javid si hacker handal pihak musu yang tengah melakukan tugasnya.
Adrian membuka ranselnya. Mengambil mobil mainan milik Deren yang mereka temukan sesaat yang lalu. "Gimana aktifinnya?"
David menggeleng tidak tahu. Si perakit mobil juga tidak bisa dihubungi. Untung membuat mobil mainan itu bekerja dengan baik dan benar, mereka tak pernah di ajarkan cara lain selain menggunakan remot kontrol yang dikendalikan oleh Deren.
Keduanya terdiam sambil berpikir cara apa yang tepat untuk mengaktifkan sebuah mobil mainan yang menjadi kunci kesuksesan mereka.
***
Aluna melihat naik - baik Arloji yang digunakan untuk melacak posisi Athena di sekolah. Ia hanya bisa menggigit bibir pelan mengetahui tempat tersebut masih jauh dari tempat ia berdiri.
Aluna bersyukur Athena masih mengenakan alat pelacak yang ia pasang untuk berjaga - jaga. Dengan begitu, ia dapat membantu Athena tanpa kebingungan mencari titik lokasi dimana perempuan itu berada.
Sekitar tiga puluh menit, ia akhirnya sampai di gedung olahraga yang sudah seperti lahan pembuangan para mayat.
Aluna hanya bisa menutup indra penciumannya. Perutnya bergejolak mendapati aroma semerbak yang tidak ia sukai. Demi Athena, apapun akan ia lalui.
Dan tepat di tengah penelusuran pandangannya pada gedung dengan pencahayaan yang hanya pada bagian luar gedung saja, Aluna menemukan Athena tengah terbaring lemas di kursi panjang yang terbuat dari besi yang di las.
Matanya melirik ke bawah dimana tes darah Athena tak berhenti mengalir karena pendarahan yang di alami.
Aluna merasa takut melihat kondisi kakaknya saat ini, untuk memanggil nama Athena saja lidahnya kelu. Tidak ia kira bahwa yang ia lihat di rekaman yang dimainkan ternyata benar.
Segera Aluna berlari menghampiri Athena. "Kak?" panggilnya.
Aluna menyentuh tangan Athena yang mulai dingin, wajah perempuan itu sudah pucar pasi dengan keringat yang membanjiri.
"Kak Sena!" Aluna Frustasi hingga rasanya ingin berteriak ketika Athena tak menghiraukan panggilannya.
"Kak, bukan mata, ini aku Kak. Kak Senaa Hiks hiks hiks"
Runtuh sudah ketegaran Aluna yang hanya bertahan sekitar satu jam lebih tadi. Aluna tidak pernah melihat Athena dalam kondisi mengenaskan seperti ini, membuatnya berpikir bahwa hal buruk bisa saja terjadi pada Athena dalam sekejap mata.
Athena yang sejak tadi sudah sadar, sayang ia tak bisa mendengarkan apa yang diucapkan Aluna baik itu berupa makian atau panggilan.
"Aluna," panggilnya pelan.
Aluna sontak lansung mengangkat wajahnya yang sudah basah oleh airmata, terkejut bahwa Athena sadar dan memanggil namanya. "Kakak sadar?" tanyanya lagi. Ada rasa lega mengetahui Athena memiliki semangat hidup yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite of Highschool ✔
Fiksi RemajaAlice, siswa SMA kelas 10 di sebuah sekolah elit di negeri yang ia tinggali. Saking elitnya, bahkan peraturan yang ada disana sedikit konyol dengan adanya 7 Elite Sekolah yang memonopoli peraturan yang ada. Di sisi lain, ada Azka, seorang laki - la...