4%

158 33 4
                                    

"Kang-Kang Yunho. Murid asal Kyoto." Yunho ikut memperkenalkan dirinya.

Daniel mengangguk dan tersenyum. Lalu Ia menunjuk Chaeyoung untuk mengenalkan dirinya juga.

"Son Chaeyoung."

Daniel mengangguk paham. Ia lalu duduk disalah satu kursi sambil mengambil sebuah biola berwarna putih.

"Adakah yang bisa menyanyi diantara kalian berdua?" Tanya Daniel pada Yunho dan Chaeyoung.

Keduanya mengangkat bahu. "Mungkin Yunho bisa." Jawab Chaeyoung sambil menunjuk Yunho.

Yunho menengok ke arah Chaeyoung sambil membelalakkan kedua bola matanya. "A-aku tak bisa. Hey! Apa-apaan Kau ini?"

Daniel tertawa melihat perdebatan kecil yang ada dihadapannya itu. Dengan busur biola ditangan kanannya, Daniel menunjuk Yunho untuk bernyanyi.

"Kamu, aku yakin sekali Kamu pandai bernyanyi."

Yunho langsung menunjuk dirinya sendiri. Daniel menganggukkan kepalanya. Lalu busur biolanya menunjuk ke arah Chaeyoung.

"Kau bisa bermain gitar?" Tanya Daniel.

Chaeyoung mengangguk. Ia berjalan menuju tempat penyimpanan khusus alat musik petik berada. Mengambil gitar akustik yang berwarna coklat, kembali, lalu duduk dan menunggu perintah untuk memainkan lagu apa oleh Daniel.

"Kalian tahu lagu milik Ed Sheeran yang berjudul Photograph?" Tanya Daniel.

"Lagu yang telah berusia 200 tahun. Dan ya, aku mengetahuinya." Jawab Chaeyoung.

Yunho mengangguk, Ia mengetahuinya juga.

"Mainkan jemari tanganmu nona kecil." 

Chaeyoung mengangguk dan mulai memainkan gitar coklat yang berada didekapannya. Jemari tangannya memetik senar demi senar dan membentuk irama yang sangat indah.

Selang beberapa detik kemudian, Daniel ikut menyumbangkan suara biolanya. Jari-jari tangannya bergerak dengan begitu lihai.

Daniel menatap mata Yunho, Ia memberikan sinyal pada Yunho untuk mulai bernyanyi. Yunho mendapatkan sinyal tersebut, Ia menarik napasnya panjang dan mulai bernyanyi.

"Lovin' can hurt." Yunho sedikit tak yakin, namun tatapan yang Daniel berikan kepadanya membuat Yunho meyakinkan dirinya sendiri.

"Lovin' can hurt, sometimes." Daniel tersenyum, Ia kembali fokus kepada biolanya.

"But It's the only thing that I know."

! ❨ h a t i ❩ ¡ '-


"Nak!"

Tzuyu yang sedang berjalan menuju pintu gerbang sekolahnya menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan mendapati seorang guru wanita tengah kesulitan membawa setumpuk buku berwarna biru tua.

Dengan sigap Tzuyu menghampiri dan mengambil alih semua tumpukan buku tersebut dari tangan sang guru.

"Astaga, tangan Ibu tak apa? Ini sangat berat." Kata Tzuyu sambil melirik sekilas ke arah name tag sang guru. Park Jihyo.

❲i❳ Hati [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang