"Aku sudah membaca beritanya." Kata San.
"Ada apa? Kau ingin mengajak kami pergi ke sana?" Tanya Chaeyoung.
Yunho mengangguk antusias. Alasannya bercerita tentang berita penampakan bintang jatuh itu tak lain dan tak bukan adalah untuk mengajak ketiga temannya pergi menyaksikannya secara langsung.
"Aku tak yakin. Mamaku tak pernah membolehkanku keluar rumah lebih dari jam tujuh sore." Ucap Tzuyu sambil menggaruk tengkuknya, tak enak hati.
Ucapan Tzuyu membuat Yunho sedikit murung.
San mengangkat kedua bahunya. "Lihat minggu depan. Lagi pula peristiwa itu akan terjadi dua minggu lagi, bukan?"
Yunho mengangguk. Belum ada kepastian dari San, tapi tak apa. Arah matanya kali ini mengarah pada Chaeyoung, meminta jawaban pada gadis mungil tersebut.
"Aku tak yakin, tapi aku akan ikut." Jawab Chaeyoung.
Mendengar ucapan dari kedua temannya membuat Yunho senang. Namun Tzuyu, Tzuyu makin merasa tak enak hati harus mengatakan bahwa Ia tidak diizinkan untuk pergi.
"Aku tak enak untuk menolak ajakanmu. Akan aku coba untuk membujuk mama. Doakan saja mama membolehkannya, atau pergi ke Jepang untuk melanjutkan penelitiannya mungkin?"
"Tak apa, tak perlu memaksa jika memang tak diizinkan. Aku sangat mengerti keadaanmu." Jawab Yunho sambil tersenyum tipis.
Tak dapat dipungkiri, Tzuyu sangat ingin melihat fenomena alam tersebut. Apalagi bersama teman-temannya. Namun peraturan dari ibunya yang menyuruh dirinya untuk tetap diam di rumah diatas jam tujuh sore membuat Tzuyu harus menahan rasa keinginannya.
Begitu pun dengan Yunho. Yunho ingin sekali melihat pemandangan yang langka tersebut bersama teman-teman barunya. Tapi Yunho tak bisa memaksa. Mereka lebih berhak memberikan keputusan daripada dirinya sendiri.
"Setelah dipikir-pikir, sepertinya aku akan ikut." Celetuk San. "Lagi pula orang rumah tak akan ada yang peduli aku kemana, dengan siapa."
Ketiganya terjelengar mendengarnya. San memang terlihat sangat misterius—setelah Chaeyoung. Tak ada yang mengetahui latar belakang keduanya. Hanya sebatas daerah asal dan kesenangannya terhadap suatu hal.
Mendengar kalimat yang diutarakan oleh San membuat ketiganya berpikir bahwa San memiliki masalah yang cukup besar dan sedikit privasi.
"Mengapa terdiam? Apa aku salah mengucap kata? Jika iya aku minta maaf aku tak sengaja melakukannya." Ucap San.
Chaeyoung menggeleng. "Tak ada yang salah. Baiklah, jam berapa aku harus pergi kesana?"
"Aku yang akan menjemput kalian." Jawab Yunho.
"Tidak, tidak. Aku tak mau merepotkan orang. Baiklah, aku akan pergi sekitar jam tujuh mungkin?"
"Baik, aku juga. Sampai berjumpa disana dua minggu yang akan datang."
"Seperti tidak akan bertemu dihari esok saja."
"Siapa tahu, kan?" Sahut San pada Tzuyu.
! ❨ h a t i ❩ ¡ '-
Satu minggu telah berlalu.
Tiba-tiba datang murid baru dikelas mereka.
"Perkenalkan dirimu, nak." Guru Kim mempersilakan anak laki-laki tersebut.
Ia membungkuk. "Perkenalkan, saya Kang Yeosang. Mohon bantuan kerja samanya."
"Dia terlihat seperti anak yang baik." Ucap Tzuyu pada San.
KAMU SEDANG MEMBACA
❲i❳ Hati [✔]
Fanfiction[SELESAI] Ini tentang hati, dan rahasia yang salah satu insan itu sembunyikan. Atau mungkin dua? ©moonchaey, 2020