(a/n)
yang tulisannya di italic berarti mereka lagi berbincang make bahasa jepang yya!-------------
"Lepas!" Erang Yunho, berusaha melepaskan diri dari pegangan para pengawal.
Begitu pula dengan Jihyo. Kedua lengan Jihyo juga dipegang dengan erat oleh dua pengawal.
Semua orang dengan serempak menoleh ke asal suara.
Mereka lupa. Ningen saat ini sedang mengincar Yunho.
Mereka terlalu larut dalam kesedihan akibat ditinggalkan.
Sana akhirnya keluar dari mobil mewahnya setelah berdiam diri cukup lama di dalam sana. Didampingi para pengawal, Ia memasuki perkarangan sekolah.
Hujan sudah berhenti, omong-omong.
"Lepaskan Gunho!" Seru Jihyo.
Sana tergelak mendengarnya. "Untuk apa? Aku tak akan memasukkan kalian ke penjara jika kalian membiarkan aku membawanya pergi bersamaku." Jawab Sana.
"Kamulah yang lebih pantas untuk dihukum daripada kami! Aku bisa menuntut kalian atas kerusakan bangunan, membahayakan nyawa, melukai dan membunuh salah satu murid kebanggaan kami." Sahut Jihyo dengan emosi yang membuncah yang terlihat pada kedua sorot matanya.
Lagi-lagi Sana tertawa, kali ini cukup keras. "Silakan lakukan apa yang Kamu mau. Tapi aku adalah pemegang saham terbesar di seluruh dunia. Tak akan ada yang berani memasukkan aku ke penjara kecuali ayahku sendiri." Kata Sana sambil berlagak.
"Kalau begitu aku akan melaporkan tindakan mama kepada kakek! Mama pantas mendapatkan hukuman!" Tzuyu ikut nimbrung ke percakapan antara Sana dan Jihyo.
San menoleh ke arah Tzuyu. "Kamu mengerti bahasa Jepang, Tzu?"
Tzuyu mengangguk. "Aku dari kecil selalu menggunakan bahasa Jepang jika bersama dengan Mama."
"Kamu mengerti apa, nak? Seungyoun terlalu memanjakanmu sepertinya hingga mampu membuat putriku membangkang pada ibundanya sendiri." Jawab Sana.
"Jangan bawa-bawa papaku! Papa bahkan lebih baik daripada mama!" Sahut Tzuyu, kedua telapak tangannya mengepal.
"Kamu tidak mengetahui apa-apa, sayang. Sudah, bawa Gunho ke mobil. Cepat!"
Pengawal yang tadi menahan Jihyo, membiarkan Jihyo jatuh begitu saja dengan melepas pegangan mereka padanya. Tak tinggal diam, Jihyo melepas sepatunya dan melemparnya pada salah satu pengawal.
Yunho terus berusaha melepaskan genggaman para pengawal Sana yang berbadan besar itu.
Bruk
Salah satu pengawal terjatuh akibat tendangan San.
"Lepaskan temanku, sialan." Ucap San.
Semua pengawal langsung beralih kepada San. Tersisa dua orang yang masih memegang kedua tangan Yunho.
Yunho masih terus berusaha memberontak, namun tetap tak bisa. Bagaimanapun juga, badan mereka dua kali lipat lebih besar dibanding Yunho.
Tzuyu dan Yuto ikut membantu melawan para pengawal.
Tak sedikit dari mereka yang berhasil tumbang akibat serangan yang dilancarkan oleh mereka bertiga.
Tapi tetap saja, para pengawal tersebut bukan tandingan mereka. Mereka sengaja tidak melawan, karena mereka memang ingin membiarkan tenaga siswa dihadapannya ini terkuras.
Lelah terus mengalah, salah satu pengawal akhirnya melawan. Ia mengangkat tubuh San dan membantingnya begitu saja ke tanah. Membuat San mengerang kesakitan.
Sedangkan dua pengawal yang lain memegang lengan Tzuyu agar tidak memberikan serangan apapun lagi.
Dan, salah satu pengawal lainnya melakukan hal yang sama pada Yuto dengan apa yang dilakukan sebelumnya pada San.
Tzuyu lalu dihempaskan begitu saja. Mereka berempat langsung berlari dan menyuruh kedua temannya untuk segera membawa Yunho masuk ke dalam mobil mewah tersebut.
San tidak tinggal diam. Begitu San melihat mereka membawa kabur teman baiknya, San langsung bangkit walau masih terasa jelas rasa sakit akibat dibanting dari ketinggian satu meter lebih.
San berlari mengejar mobil tersebut dengan langkah kaki terseok-seok.
Dan ya, San sangat mengetahui jika Ia tak akan bisa mengejar kecepatan mobil tersebut.
San melempar sebuah batu yang berhasil mengenai atap mobil putih itu sambil menyumpah serapahi mereka. "Keparat!!"
San terduduk tak lama kemudian, Ia tak bisa menahan rasa sakit lagi.
Dengan cepat Jihyo dan Daniel langsung mengangkut ketiga muridnya dan membawa mereka ke kediaman milik mereka sendiri.
"Perhatian. Kalian semua akan diberi libur hingga sekolah telah kembali dibangun. Tapi tolong untuk tetap bungkam terhadap media tentang apa yang terjadi pada sekolah kita tercinta ini. Terima kasih." Jihyo memberikan pengumuman dengan suaranya yang lantang.
Sontak, seluruh penghuni sekolah bersorak sorai, melupakan apa yang sempat mereka alami tadi.
"Tubuh Chaeyoung dan Yeosang." Ucap San.
Jihyo menoleh ke belakang. "Tak apa bu, aku masih bisa berjalan." Kata Tzuyu begitu Jihyo memberikan tatapan khawatir padanya.
Jihyo mengangguk. Ia pun berlari ke belakang sambil mengangkut tubuh Chaeyoung dan Yeosang yang sudah rusak parah.
"Perlu bantuan bu?" Tanya Tzuyu pada Jihyo.
Jihyo tersenyum simpul sambil menggelengkan kepalanya. "Tak apa. Kamu khawatirkan dirimu saja."
! ❨ h a t i ❩ ¡ '-
;-----------------;
to
be
continuedoke, kayaknya
chapter depan beneran
selesaitapi masih kayaknya,
jangan percaya sama aku
aku tukang boong.tapi boong.
tapi gatau deng, liat besok
aja lah :v
KAMU SEDANG MEMBACA
❲i❳ Hati [✔]
Fanfiction[SELESAI] Ini tentang hati, dan rahasia yang salah satu insan itu sembunyikan. Atau mungkin dua? ©moonchaey, 2020