Entah mengapa Tzuyu memiliki firasat buruk hari ini. Tapi Ia tak mau terus-terusan memikirkannya, bagaimana jika nanti benar-benar terjadi sesuatu yang buruk akan menimpa?
Tzuyu menggelengkan kepalanya sambil memukul pipinya pelan. Tidak, tolong hentikan pikiran-pikiran tersebut!
"Ada apa?" Tanya San yang daritadi memerhatikan gerak-gerik Tzuyu.
Tzuyu menggeleng. "Aku juga tidak tahu mengapa aku begini. Ada suatu pikiran yang menggangguku, tapi aku tak tahu apa itu."
San menganggukkan kepalanya. Ia mengerti dengan perasaan seperti itu karena Ia sering merasakannya.
Tapi Ia setuju dengan Tzuyu. Rasa-rasanya Ia merasakan hawa yang berbeda hari ini. Ia menangkap sesuatu yang mencekam akan terjadi. Tapi San berharap itu hanya pikirannya saja.
San kembali memfokuskan dirinya pada Pak Moon yang sedang mengajar sejarah.
Tzuyu terus mengalihkan pandangannya keluar kelas. Seperti ada yang Ia tunggu, tapi Ia sendiri tak tahu apa sesuatu yang Ia tunggu itu.
Bel istirahat? Tidak mungkin, belnya akan berbunyi tiga jam kemudian, terlalu lama untuk menunggu. Bel pulang sekolah? Tidak, Tzuyu tidak terlalu menyukai rumahnya sebenarnya. Jadi Tzuyu tidak pernah sekalipun mengharapkan bel pulang sekolah akan berbunyi.
Lalu apa? Apakah ada seseorang yang akan datang?
Tapi siapa?
"Cho Tzuyu?"
Lamunan Tzuyu buyar begitu namanya dipanggil oleh Pak Moon. "Ah, i-iya pak?"
"Fokus."
"Baik pak, maaf."
Pak Moon mengangguk dan memencet sebuah remot. Layar papan tulisnya telah berganti menjadi sebuah gambar lengkap dengan penjelasan.
Tzuyu menghela napas panjang sebelum akhirnya kembali menempatkan fokusnya pada sang guru yang sekarang mulai menjelaskan peristiwa konstantinopel yang terjadi beberapa abad yang lalu.
Apa perasaan yang Ia rasakan ini berhubungan dengan Yeosang yang tidak masuk sekolah tanpa kabar sampai tiga hari lamanya?
! ❨ h a t i ❩ ¡ '-
Jam tangan Chaeyoung berbunyi.
Chaeyoung yang sedang menulis diatas tablet pun langsung menaruh penanya dan beralih menuju jam tangannya. Memencet ini itu lalu keluarlah sebuah layar hologram.
Ada pesan masuk. Chaeyoung segera menekan layar hologram tersebut dan mencari tahu siapa yang mengirimkannya sebuah pesan ketika sedang sekolah.
aku, diriku yang lain
sebentar lagi akan muncul.Dari tulisannya saja Chaeyoung sudah tahu siapa yang mengirimkan pesan tersebut.
Tapi mengapa Ia baru memberi kabar setelah hilang selama tiga hari lamanya?
karena itu kamu tidak
masuk sekolah hari ini?Dengan cekatan Ia mengirimkan pesan tersebut kepada sang lawan bicaranya.
iya.
dan aku takut sekarang.
Chaeyoung menghela napasnya berat. Bukan hanya sang penerima, sebenarnya dirinya juga ikut takut saat ini.
ini masih dirimu yang
asli, kan?bisa bertahan sampai
kapan, kira-kira?Tak butuh waktu lama, Chaeyoung telah mendapatkan sebuah balasan lagi.
iya dan aku juga tidak
tahu.ssh, mereka menemukanku.
tolong maafkan aku jika
aku telah membuat
kekacauan yang serius
nantinya.Chaeyoung bisa melihat, sinyal si penerima langsung mati begitu saja. Sedangkan sinyal milik Chaeyoung seketika langsung berubah warna dari yang sebelumnya putih menjadi merah.
Pertanda buruk.
Chaeyoung segera mematikan layar hologram pada jam tangannya.
"Son Chaeyoung? Kamu membuka hologram ketika jam pelajaran sedang berlangsung?"
Semua pasang mata tertuju pada Chaeyoung sekarang. Namun tak ada reaksi khusus yang Chaeyoung berikan, entah itu malu atau apapun itu.
"Hanya sebentar, bu. Aku sudah selesai dengan urusanku lagi pula."
"Jangan karena Kamu merasa dirimu sudah pandai Kamu tidak mau memerhatikan guru saat sedang mengajar ya. Yang tadi akan ibu maafkan, tapi jika sampai terulang lagi ibu tak akan segan-segan untuk memberikan sebuah hukuman kepadamu nona Son."
Chaeyoung menganggukkan kepalanya sebagai respon. "Iya bu." Kata Chaeyoung.
Ibu Min kembali menghadap papan tulis dan menuliskan suatu rumus yang membingungkan dengan pena putih.
Chaeyoung mengambil penanya dan kembali menulis pada tablet putihnya.
Chaeyoung terus menerus mencoba fokus kepada Ibu Min namun tidak bisa. Pikirannya terus mengarah kepada sang pengirim pesan juga sinyal pada jam tangannya yang tiba-tiba berubah menjadi warna merah itu.
Tunggu.
Chaeyoung baru saja menyadari sesuatu. Ia menghentikan pekerjaannya dan menoleh ke samping.
Tak ada Yunho disampingnya.
Chaeyoung menoleh kesana kemari walau Ia tahu itu hanyalah pekerjaan sia-sia.
Dimana Yunho berada sekarang?
! ❨ h a t i ❩ ¡ '-
;-----------------;
to
be
continuedpendek banget, hshs
hayo ilang-ilangan
ada apa ya kira-kira🌚
as always
stay safe and healthy!
KAMU SEDANG MEMBACA
❲i❳ Hati [✔]
Fanfiction[SELESAI] Ini tentang hati, dan rahasia yang salah satu insan itu sembunyikan. Atau mungkin dua? ©moonchaey, 2020