Chaeyoung berlari kecil menuruni tangga demi tangga, disusul Tzuyu, San juga Yunho dibelakangnya.
"Hei! Kau terlihat buru-buru sekali, ada apa?" Tanya Tzuyu pada Chaeyoung yang sudah berada sedikit jauh dihadapannya.
Chaeyoung berhenti dan membalikkan badannya, menghadap mereka bertiga. "Ada o--sesuatu yang musti aku hindari." Ucap Chaeyoung sambil memberikan sorot mata yang tajam.
Baik Tzuyu, San maupun Yunho bingung dengan tatapan yang diberikan oleh Chaeyoung. Ketiganya dengan jelas dapat melihat terdapat kebencian pada sorot mata yang Chaeyoung berikan tadi.
Chaeyoung menghembuskan napasnya perlahan. Kemudian Ia kembali menghadap ke depan dan berjalan cepat. Namun langkahnya terhenti begitu Ia melihat sebuah mobil Bugatti Chiron berhenti didepan sekolah.
"Shit."
"Oh, mama yang menjemputku? Tumben sekali." Celetuk Tzuyu dari arah belakangnya.
Tak lama, sosok wanita yang mereka berempat yakini sebagai sosok ibu dari Tzuyu keluar dari mobil tersebut. Dengan gayanya yang elegan membuat siapa pun yang melihatnya terkagum-kagum.
"I-itu mamamu, Tzu?" Tanya San, tidak percaya.
Tzuyu mengangguk, membuat San menutup mulutnya yang terbuka lebar dengan kedua telapak tangannya akibat terkejut.
San sangat mengetahui siapa sosok Ibu bagi Tzuyu itu. Minatozaki Sana, ialah seorang CEO wanita yang memegang perusahaan robot jepang yang sangat terkenal di dunia.
Tampak Yunho sedikit terkejut. Raut wajahnya berubah panik. Namun Ia tidak melakukan apapun.
"Aku duluan ya." Celetuk Tzuyu.
Ketiganya mengangguk. Mereka bertiga hanya memerhatikan Tzuyu yang sedikit berlari meninggalkan mereka.
"Apa yang kita lakukan disini? Ayo! Memangnya kalian tidak mau pulang?"
San berjalan lebih dulu.
Chaeyoung menghela napas, lalu mengikuti langkah San. Yunho pun melakukan hal yang sama.
Begitu mereka sampai di gerbang, Chaeyoung melihat sesuatu lewat ekor matanya.
Terlihat bahwa Sana sedang tersenyum menyeringai menatap ke arah mereka bertiga sebelum Ia memasuki mobil antik nan mewahnya itu.
Atau lebih tepatnya melihat ke arah dirinya dan Yunho.
! ❨ h a t i ❩ ¡ '-
"Ayah?"
"Ibu?"
Tak ada sahutan. Baiklah, sepertinya Yunho ditinggal sendirian lagi oleh kedua orang tuanya. Tak apa, lagi pula Yunho sudah terbiasa.
Yunho menghela napas. Lantas Ia mendaratkan bokongnya ke atas sofa merah yang empuk itu.
Tangannya terus menerus memencet tombol-tombol pada remot, mengganti saluran televisi.
Tak ada yang menarik, Yunho langsung mematikan televisi.
Eits, jangan salah mengapa masih ada televisi yang menggunakan remot dizaman sekarang.
Televisi yang menggunakan remot telah dianggap antik karena benda elektronik tersebut sudah tidak lagi berproduksi sejak 2146, sedangkan orang-orang mulai meninggalkannya sejak tahun 2097.
Lagi pula siapa yang mau menggunakan alat tersebut ketika mereka sudah bisa mendapatkan berita dan tontonan menarik lewat layar hologram yang bisa dibawa kemana saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
❲i❳ Hati [✔]
Fanfiction[SELESAI] Ini tentang hati, dan rahasia yang salah satu insan itu sembunyikan. Atau mungkin dua? ©moonchaey, 2020