"Ayo." San menarik lengan Yunho, mengajaknya berlari menjauh dari area peperangan dadakan itu, diikuti Tzuyu dibelakangnya.
Chaeyoung dan Yeosang terlihat sangat menyeramkan sekarang.
Kedua pupil mata Chaeyoung berubah warna menjadi biru. Kedua tangannya pun sekarang bukan lagi tangan manusia pada umumnya, melainkan telah berubah menjadi katana dan sniper.
Sedangkan Yeosang, tidak terlalu banyak yang berubah. Pupil matanya menjadi merah. Lalu Ia mengganti tangan kosongnya dengan senjata api berlaras panjang. Tangan yang satunya lagi sama dengan senjata Chaeyoung, katana.
Cing
Serangan Yeosang berhasil mengenai tangan kanan Chaeyoung. Untungnya respon gadis tersebut cukup baik dan cepat, karenanya Ia berhasil menghindar dan melancarkan perlawanannya pada Yeosang.
Chaeyoung berusaha menyerang kaki kiri Yeosang, namun Yeosang berhasil mengelak ke arah kanan.
Ternyata bukan disana serangan asli Chaeyoung. Chaeyoung hanya mengecoh. Chaeyoung berhasil memotong kaki kanan Yeosang karena Yeosang tidak mengira jika Chaeyoung akan menggunakan teknik mengecoh.
Yeosang jatuh. Tanpa kaki Ia tidak bisa berdiri. Tapi Yeosang tidak menyerah, Ia terus melancarkan berbagai macam tembakan kepada Chaeyoung. Kebanyakan meleset, karena Chaeyoung bisa berpindah tempat dengan cepat.
Kerusakan dimana-mana. Kaca-kaca ruangan pecah begitu saja. Gedung-gedung sekolah retak. Pohon-pohon banyak yang tumbang. Petir pun ikut mengumandangkan suaranya. Menambah kesan mencekam lebih pada seluruh murid Goldenrod.
Bruk
Chaeyoung terjatuh karena salah satu peluru yang ditembakkan oleh Yeosang berhasil mengenai tubuhnya, mengakibatkan kegiatan berpindahnya sedikit terganggu.
Yeosang tertawa puas. "Aku bukan tandinganmu asal Kau tahu!"
"Terserah mau bilang apa."
Chaeyoung kembali bangkit. Sniper di lengan kanannya Ia hadapkan pada Yeosang. Belum sempat Chaeyoung menarik pelatuknya, sebuah bom meledak tepat dibelakangnya, membuat Chaeyoung terpental ke depan.
Terlihat sedikit kerusakan pada tubuh Chaeyoung, kabel-kabel penyusun tubuhnya mulai terlihat.
"Licik sekali."
Chaeyoung kembali menghadapkan snipernya pada Yeosang. Tak mau menunggu lebih lama lagi, Chaeyoung langsung saja menarik pelatuk tersebut.
Pelurunya tidak mengenai Yeosang, Ia memantul.
Chaeyoung baru menyadari jika Yeosang memasang tameng tak terlihat pada tubuhnya.
"Astaga."
Dengan cekatan Chaeyoung berteleportasi, menyelamatkan seorang pemuda yang hampir mengenai peluru miliknya dan membiarkan dirinya sendiri rusak akibat peluru tersebut.
"Chaeyoung-ah..," Lirih pemuda tersebut.
"Aku tak apa. Sunbae tak perlu mengkhawatirkan aku." Jawab Chaeyoung.
Chaeyoung kembali ke arena perang. Yeosang tidak bisa diserang dengan peluru. Yeosang hanya bisa diserang secara langsung dengan pisau, pedang ataupun katananya ini.
Tapi Chaeyoung sendiri tidak tahu bagaimana cara menyerang Yeosang. Chaeyoung sebenarnya tadi terpaksa, Chaeyoung tidak mau membuat Yeosang celaka.
Baiklah, Chaeyoung akan mengulur waktu.
Setidaknya sampai remot kecil Daniel telah selesai dibuat.
! ❨ h a t i ❩ ¡ '-
KAMU SEDANG MEMBACA
❲i❳ Hati [✔]
Fanfiction[SELESAI] Ini tentang hati, dan rahasia yang salah satu insan itu sembunyikan. Atau mungkin dua? ©moonchaey, 2020