3. Tidak Bisa Tidak

2.6K 413 43
                                    

Respon anda membuat book ini terus berlanjut







CHAPTER 3

Suara dentang jam dinding kuno membangunkan tidurku yang lelap. Dua kali.

Saat menyadari bahwa aku tidak berada di kamar kecil loteng rumah beraroma soju, aku terduduk kaget. Tubuh telanjangku terasa hangat dan pegal. Wait, telanjang?

Terbengong sesaat memproses slide demi slide kejadian yang tak kusadari, tangisku memecah lagi, apalagi menemukan bercak darah mengotori seprai di bawah pantatku.

"Huhuhuhhuuu.....waaaa...hhuuuuhuhuhuhu..."

Pintu kamar terbuka dan sosok Kim Taehyung muncul membawa baki berisi mangkuk sup. Melihatnya hanya mengenakan celana boxer tanpa atasan, tangisku kembali memecah.

"Hei sudahlah, tangisanmu masih sama seperti dulu. Jelek sekali,"

"Kau yang setan jelek! Huhuhuuuu..hikhikhik...waaaaaa...."

Lelaki itu duduk di tepi kasur kemudian meraih bahuku dalam pelukannya. Jika tidak sedang telanjang, aku bisa menghantamnya dengan dua kali pukulan. Ingatlah aku ini pelatih muaythai dan judo di sasana Hyunbin The Gold Eagle.

"Jangan menghajar calon suamimu meski aku tahu kau sangat mampu." Bisiknya mempererat pelukan.
"Baiklah aku minta maaf telah melampaui batas. Tapi ini kulakukan untuk membantumu lebih yakin pada pernikahan kita nanti."

"Kau memperkosaku!" Jeritku kesal. Tinjuku tak berdaya oleh kuatnya pelukan membelit seperti phyton.

"Bukan. Ini adalah tanda keseriusanku menginginkan dirimu. Supaya kau tak beranggapan aku hanya semacam couple switch. Jadi minggu depan kuharap menjadi awal baru hidup kita dan juga hati kita."

Aku hanya terus menangis tak peduli tangisan itu berupa tangis terjelek dari semua mahluk di bumi.

"Psst...sudahlah...kau tidak lapar menangis terus?"

"Huuhhuuu....waaaa.....huuuuhhuuuuhuu....waaa..."

"Ini sudah larut, tetangga kiri kanan bisa merinding ketakutan dengan tangisanmu ini.."

"Huuuuuu....hikhikhik...waaaa...uhuhuhuhu..."

"Makan sup dulu ya? Aku tadi memasaknya."

"Sup kepalamu! Huhuhuhuuuu...."

"Hm? Kepalaku tidak enak dijadikan sup, sudah terlalu keras,"

"Masa bodoh, hikhikhik...huhuhuhuhu...."

"Yah, masa bodoh dengan tangisanmu. Ini sangat unik. Tapi kau tetap menikah denganku karena aku sudah melamarmu dengan proses yang wajar,"

"Aku tak menyangka kau sekotor itu...huhuhuhu..."

"Maaf. Apa terasa sakit? Jika terasa perih aku akan mengoleskan salep dingin,"

"Waaaaaaaaaa! Haauuuu! Huhuhuhuhuuu!"







Sebenarnya apa alasanku ingin menikah dengan Kai?
Terkenang lagi saat yang terasa menyakitkan. Saat lulus SMA Kai kuliah di Manhattan sedangkan aku justru disuruh bekerja.

"Kami mengumpulkan uang untuk sekolah tari Yena. Dia memiliki bakat seni yang luar biasa. Tuan Park menjanjikan dia akan masuk audisi tari dan mengadakan konsernya sendiri. Kau juga harus mendukung adikmu itu." Ayahku berkata tenang.

Ibuku langsung menyambar,
"Maksudnya tak ada dana untuk sekolahmu. Apalagi Guru Kang hanya merekomendasi sekolah khusus guru olahraga untukmu. Menjadi guru olahraga bukan lahan bagus untuk ekonomi keluarga. Lagipula kau tak punya kemampuan apapun. Jadi, kau menikah saja supaya tak membuang waktu,"

PERAHU TERBANG (Taekook AU_GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang