4. Gerbang Terbuka

2.3K 413 69
                                    

Sudah 4 chapter peminat masih sepi 😭 mau hibernasi aja di dalem sumur 😴

》》》》》》




CHAPTER 4



Church, 15.00 KST



Ceklek

"Sungguh aneh jalan hidup ini, kau menikah tapi bukan dengan kekasihmu," Jeon Yena muncul dengan senyum remeh andalannya.
"Tapi itu bagus karena kau tidak perlu membayangi hidupku lagi, Eonnie."

Aku hanya mendengus acuh. Kembali sibuk memperbaiki sluir tipis menutup kepala. Model yang berbeda saat dipesan Kai. Diubah detil dadanya lebih sopan tertutup sutera tipis.

"Dan kau tak perlu meninggalkan aroma di rumah kami. Rumah itu akan kuperbaiki setelah terkenal nanti. Kau mendengarku, huh?" Yena menarik lenganku tak sabar.

"Ya, sesukamu saja Putri antagonis,"

"Apa maksudmu antagonis? Kaulah yang parasit di keluargaku! Aku bersyukur kau cepat pergi dari kami, penyihir menyebalkan!"

"Ya terserahmu saja, aku malas melayani nafsu berkelahimu. Ah, tentu saja karena kau lelah memasang wajah malaikat di asrama mahal itu. Tapi aku bukan lagi lawan tanding pelampiasan emosimu, arra?"

"YAK! jangan asal bicara denganku!"

"Minggirlah, Yena. Aku harus segera ke altar. Bukankah kau ingin cepat mengambil rumahmu yang mewah itu?"

"Tapi aku belum puas jika kau tidak dibuat begini..." Yena meraih ujung sluirku namun belum sempat merobeknya, kakiku sudah bergerak menyapu sehingga ia terjengkang keras.

BRUKKK

"Aagggh! Eommaaaa!"

"Sudah kubilang aku bukan lawanmu lagi, gadis munafik! Ingat, itu hanya kakiku yang bergerak. Tunggu jika kuhajar seluruh muka munafikmu dan Eomma akan menangis darah mengeluarkan uang untuk operasi plastikmu! Kau dengar?!" Jambakanku lumayan keras sehingga ia meraung kesakitan.

"Kau...berani sekali.."

"Apa? Berani apa? Kau menunggu hari ini agar aku lepas dari keluargamu? Ya, aku juga menunggu hari ini untuk menunjukkan padamu siapa sebenarnya diriku. Kau ingat preman sekolah yang dulu kau bayar menyiram kepalaku di tengah lapangan? Kau kira kakinya patah karena kecelakaan motor? Hati-hati, setan kecil. Kaupun bisa kubuat cacat dengan mudah," desisku dengan seringai yang tak pernah launching.

Dia tentu mengadu pada ibuku. Dulu mungkin dia bebas menghasut dan memfitnahku telah kasar padanya. Sekarang semua fitnahan itu kubuat lebih nyata.

Tepat pintu terbuka dan ayahku mengulurkan lengan untuk kugandeng.

"Yena? Kau kenapa acak-acakan begitu?"

"Yena kuhajar. Dia tak sopan padaku yang lebih tua 3 tahun darinya," ketusku menjawab keheranan ayah melihat Yena terduduk di lantai dengan tangis kolokan.

"Kook, kenapa kau jadi.."

"Appa, jika ingin memarahiku lagi tolong tunggu setelah upacara pernikahanku selesai!"


******


Ya, aku menikah juga. Bukan dengan Kai yang kutunggu selama 6 tahun namun dengan kakaknya yang belum kukenal sama sekali karakternya. Semoga keputusanku ini tidak salah. Persetan dia nantinya akan membuatku lebih sengsara. Paling tidak aku ingin merasakan aroma neraka yang berbeda. Selama 21 tahun ini neraka yang kudiami sudah cukup membakar paru-paru dan hatiku. Jika Kim Taehyung sudah tahu siapa aku, maka itu lebih bagus karena dia tak mungkin berani KDRT padaku.

PERAHU TERBANG (Taekook AU_GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang