Halo readers,
Jangan pelit untuk vomen ya, biarpun ceritanya jelek tapi nulisnya ini bikin bengek
○☆○☆○☆○☆○☆
CHAPTER 15
Psikiater Hwang Yoonhee, pertemuan ke-2
"Aku tidak takut pada penis laki-laki. Tapi aku hanya....mm....jijik membayangkan benda itu di tanganku..."
"Jadi kau pernah memegangnya? Maaf, maksudku benda milik lelaki mesum yang menyekapmu dulu?"
"I..iya. Dia meraih tanganku paksa kemudian meletakkannya di situ,"
"Apa saat itu kau melihat mata si mesum atau hanya melihat benda ditanganmu?"
"Maaf. Kenapa aku merasa diinterogasi sebagai korban pelecehan ya? Orangnya sudah tertangkap tapi dia meninggalkan trauma pada otak kosongku ini!" Ketusku kesal.
"Psikiater itu suka mengorek-ngorek kotak sampah yang sudah dikosongkan. Biasanya ada kotoran kecil yang tidak ikut terbuang. Jika itu berupa baterai bekas, bukankah perlu dibersihkan agar tak meledak jika cuaca terlalu panas?" Sahut wanita tua itu tenang.
"Baiklah. Anda mungkin benar."
Saat itu aku menjerit-jerit oleh kekehan tawa gila si mesum. Ia mendorongku terhempas di atas jerami bekas ayam bertelur. Lalu menurunkan ziper celananya di depanku. Sumpah demi UNESCO, bentuk penisnya yang bengkok diantara rindang hutan amazon membuatku ingin muntah. Seumur hidupku selama 11 tahun, tak pernah sekalipun membayangkan bahkan melihat alat kelamin lelaki yang selalu tertutup celana. Aku bahkan tak tahu jika ayahku punya juga hal semengerikan itu.
Maka aku menjerit ketakutan ketika tanganku ditarik paksa memegang benda aneh itu. Sebelum pingsan, sempat kudengar teriakan dan suara pukulan berdecit-decit. Mungkin itu God in Action yang kupanggil dalam hati.
"Jadi, fokus matamu saat itu hanya pada penis layu manusia itu bukan? Masalahnya menjadi lebih gampang jika kau tidak pernah berpacaran dengan siapapun setelah itu."
"Aku punya pacar! Tapi aku tak pernah ingin melihat penisnya!" Sungutku membuat Dr.Hwang tersenyum.
"Well, Jungkook. Ketakutanmu hanya pada objek benda bukan?"
Ceklek
Sosok Kim Taehyung masuk ruangan setelah tadi izin ke toilet. Mataku langsung tertuju pada ziper celana jeans yang ia pakai.
"Mwo? Apa sesi tanya jawab sudah selesai?"
"Tuan Kim, apa aku boleh memberi saran? Kalian sebaiknya pindah ke dokter sexolog. Dia akan melihat kalian praktek berhubungan intim dan menganalisa apakah daya rangsang berkaitan dengan trauma,"
"Maaf? Aku tidak bermasalah apapun pada daya rangsang. Terlepas aku pernah melakukan hubungan intim sebelumnya, semua berfungsi baik-baik saja,"
Mataku membulat. Excuse me? Dia pernah melakukan sex? Ah, tentu saja hal wajar usianya kini 32 tahun dan 6 tahun hidup di Amerika kemarin tentulah riang gembira mencelup kesana kemari. Apa dia pernah seks dengan Yoo In Na juga?
"Jangan berpikir kotor seolah aku gigolo," bisiknya mengejutkan.
Wanita tua itu mengetuk mejanya santai.
"Aku tak menuduhmu tak punya gairah, terlihat dari air mukamu seperti serigala tengah mengincar kelinci. Aku khawatir spermamu keburu habis tak berguna karena tidak bisa ditampung. Ini nama dokter yang kumaksud, hubungi dia dan temukan solusi yang tepat agar Jungkook lebih bernafsu padamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAHU TERBANG (Taekook AU_GS)
FanficAku tidak seperti yang mereka pikir. Mendapatkanmu adalah pintu keluar dari penderitaanku