Di tengah jadwal kerja yang sibuk...
Adeeh...mulai bosan pingin cepet ditamatin 🥵
Vote dan komen anda penentu segala kerisauan saya
●●●●●●
Chapter 21
Hyunbin meneleponku sore itu.
"Jungkook, jika punya waktu sekarang kau kemari menggantikan Junho yang sedang flu. Kudengar kau ikut mengisi peragaan busana di audisi model lusa nanti ya? Aku khawatir setelah itu kau akan terkenal dan sulit ditemui,"
"Samchon, omong kosong apa yang kau muntahkan? Aku pasti datang kapanpun kau butuh,"
"Baguslah aku tak punya orang yang bisa kuandalkan selain dirimu. Semoga Taehyung mengizinkan istri tercintanya ya? Muka datarnya selalu berubah masam jika kuungkit siapa cinta pertamamu....hahaha,"
"Aku juga akan berwajah lebih masam jika kau membully seperti itu,"
"Jangan khawatir, kau itu kuanggap keponakan kesayangan sejak dulu. Ingat andilku sangat besar dalam hubungan kalian, mestinya aku mendapat jatah setidaknya ciuman dan pelukan,"
"Hei samchon, ingat juga aku yang mengasuh Yeri dan Nari waktu istrimu minggat. Melihatmu saat itu mewek cengeng, aishh sungguh menyebalkan,"
Hyunbin tertawa lepas menyenangkan.
Tak ada kegiatan beberapa hari ini membuatku seperti ikan paus terdampar. Mengacak-acak dapur, membersihkan apartemen kemudian tidur sepanjang siang. Saat Kim Taehyung pulang malam, aku menempelinya bak lintah sawah. Kami hanya menikmati rasa cinta dengan peluk cium romantis seperti pasangan baru berpacaran.
Paginya aku tak keberatan jika menemukan bekas sperma membasahi pantatku. Kim Taehyung biasanya minta maaf saat sarapan sebelum berangkat kerja, menyesali kelakuan hormon paginya. Yah, tak masalah selama tak membuatku terbangun lalu meronta kaget. Lebih baik seperti ini daripada dia mencari jalang diluar.
Lusa audisi model dimulai. Sesuai kesepakatan, aku hanya membawakan satu model busana dengan konsep bodoh Kai bahwa dalam keanggunan wanita tersimpan kekuatan. Apa dia juga ingin menampilkan model pembawa papan ronde diatas ring? Cih. Dasar playboy busuk. Idenya juga tak kalah busuk. Tapi honornya lumayan untukku membeli sepatu kets baru yang merk original.
Membawa botol minuman, aku berpikir untuk berjalan kaki menuju sasana pelatihan bela diri Hyunbin. Tapi skuter hadiah dari Taehyung sangat sayang bila tak dipakai. Bukankah dibeli agar aku tak menipiskan sol sepatu lagi?
Meskipun bukan weekend tapi aku sudah biasa menggantikan Hyunbin kapanpun dia ada pekerjaan. Biasanya aku akan izin pulang lebih awal dari pabrik garmen dengan alasan sakit perut. Hoseok nampak curiga menatap perutku dengan ekspresi menggelikan.
Ah. Aku jadi rindu pabrik itu meskipun sudah 2 bulan kutinggalkan. Rindu suara mesin jahit beradu suara cekikikan karyawan. Tapi jika tahu Jung Hoseok menyimpan rasa suka padaku saat LDR dengan Kai, mungkin aku juga segera berhenti bekerja. Kasihan jika harus menyakiti hati pria sebaik dia. Well, aku sedikit bangga sebagai tipe kekasih setia yang polos dan tolol.
Yeobo kau jangan terbang, cukup mengendarai roda skuter di daratan saja hingga tujuan. Malam ini aku ingin mengajakmu makan diluar.
Chat singkat Taehyung membuatku menahan senyum. Izin sudah kukantongi. Rasanya bahagia sekali bisa melapor dan meminta izin saat akan pergi. Biasanya aku tak pulangpun tak pernah ditanya ayah apalagi ibu tiriku itu. Aku di rumah hanya mencari tempat teduh dari hujan di tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAHU TERBANG (Taekook AU_GS)
FanfictionAku tidak seperti yang mereka pikir. Mendapatkanmu adalah pintu keluar dari penderitaanku