23. Aku Memilihmu

2.2K 348 79
                                    

Halo,

Semoga tidak bosan dengan book ini karena ceritanya flat aja terus, kayak tembok puskesmas.

Bagus gak bagus, mohon vote dan komen untuk mengisi presensi anda disini👌






●○●○●○●○●○●○●○●


CHAPTER 23



Sesuai yang dikatakan Kai, audisi diikuti ribuan pelajar dan mahasiswa minimal usia 17 tahun dan maksimal 22 tahun. Untuk kalangan umum maksimal 25 tahun dengan minimal yang sama.

Aku terkejut karena model yang bernaung di agensi Kim ternyata sudah ada yang berusia 35 tahun, si Joy dan Rose. Itu karena mereka sudah lama memulai karier dengan berpindah-pindah agensi. Sedangkan yang termuda adalah Momo baru berusia 20 tahun. Jadi aku merasa tua namun junior dalam hal ini. Namun pertemuan ini lebih berbeda karena mereka mengenalku sebagai istri CEO Kim. Meskipun sekarang kursi Direktur dipegang Kim Kai Jongin, tetap saja aura Kim Taehyung lebih mematikan.

"Tuan Kai sering tertawa hingga kami tak begitu memandangnya sebagai pimpinan,"

"Bukankah bagus tak ada rasa tegang?"

"Iya bagus, tapi terkesan lelaki gampangan,"

RIP Kai.



Audisi model yang diadakan setiap 4 tahun sekali menjadi incaran para remaja wanita yang ingin bekerja sampingan. Jika memiliki tubuh langsing, kaki panjang, dada rata, maka silahkan bergabung mencoba peruntungan disini.

Meskipun ketiga kriteria itu tidak ada padaku.

Nepotisme yang sangat menguntungkan dan ini bukan tujuan hidupku, setidaknya hanya sesekali kuikuti untuk mendapatkan pengalaman. Siapa tahu di akhirat nanti ada isian formulir pengalaman modelling.


"Jungkook sayang, kau belum mengenakan tiara ini." Yoo In Na meletakkan sebuah tiara didepan rambutku.

"Tampil menjadi dirimu yang perkasa, oke?" Tepukan Seokjin sambil lalu.

Menjadi diriku yang mana? Yang ditelantarkan di dalam keluargaku sendiri? Itu pilu sekali kalau kalian tahu rasanya.

Batinku bodoh.


Musik sudah bergema lagi menandakan acara audisi dimulai. Kesibukan di belakang panggung makin terasa, Momo dan Rose berulang minta di touch up. Joy dan Jihyo sudah bersiap dalam barisan. Nayeon, Yoojung, Eunha, Yeri, semua begitu hormat padaku sehingga aku tak enak hati.

"Mrs.Kim berjalan di belakangku ya?"

"Rose, semua harus sesuai pelatihan kemarin. Jungkook paling akhir saja sebagai penutup!" Cetus Seokjin.

"Kalau begitu Mrs.Kim akan dibelakangku? Wah, aku akan merasa terlindungi!" Seru Yoojung antusias.

"Maaf, aku lebih enak dipanggil Jungkook saja.."

"Hei! Apa kalian pikir kali ini plafon yang akan jatuh?" Sela Joy bercanda.

"Tanyakan saja pada Jihyo, siapa tahu dia disuruh Joo Irene lagi,"

Jihyo hanya menggigit bibir tak nyaman. Kudengar gadis itu mendapat peringatan keras akibat insiden lampu tempo hari. Ia dimaafkan karena Irene melibatkannya dengan ancaman akan menyebarluaskan foto telanjangnya di kamar mandi studio.


"Ayo! Ayo! Ayo! Bersiap masuk!" Panitia acara memberi isyarat para peragawati untuk mulai.

Aku menarik nafas menenangkan diri. 3 bulan lalu aku pernah tampil di panggung jadi tenang saja, tenanglah, tenang, tenanglah Jungkook si Upik abu....

PERAHU TERBANG (Taekook AU_GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang