7. Stage

2.3K 375 44
                                    

Halo.
Semoga anda dan saya belum lupa dengan book ini 😬

Vote dan komen readers membawa kesejahteraan duniawi



》》》》》》》

CHAPTER 7




Kesibukan sangat terasa menjelang acara fashion week dimulai. Para model mengenakan gaun pertama mereka dibantu staff dan karyawan agensi. Aku hanya pasrah dalam kuasa seorang penata rias yang mencoreng moreng mukaku seenaknya. Masih saja terdengar di telingaku kasak kusuk mereka yang nampak tak suka pada debut dadakanku. Seharusnya mereka bahagia oleh betapa panjang kaki mereka mengalahkan akal.

"Sudahlah, diamkan saja. Mereka tak tau siapa dirimu," bisik Seokjin sambil lalu.

Memangnya siapa diriku? Istri pimpinan Kim Agency? Yang semalam tidur bersembunyi dalam selimut tebal? Memalukan. Mungkin karena itu aku kini dikutuk malaikat sehingga lutut terasa diikat vibrator berkekuatan 5 skala richter.

Untunglah ukuran tubuh Irene tak jauh berbeda denganku. Gaun rancangan Yoo In Na terlalu indah untuk dirombak lagi. Untungnya lagi, sepatu yang dikenakan hanya sejenis teplek kulit kayu dengan tali berselang-seling sampai betis. Jika itu highheels runcing 20 cm, lebih baik aku khayang 24 jam di atap rumah. Itu benda yang paling kutakuti selain ular cobra.



"Oke oke oke! Ladies! Sesi satu mulai keluar!" Seokjin bertepuk tangan kemudian membuat gerakan hormat militer. Lebay sekali.

"Sesi dua siap-siap ya!"

Musik hiphop membahana di seluruh ruangan mengiringi langkah kaki para model pakaian.

Aku masuk sesi dua, lututku kembali gempa. Melihat pantulan wajahku di cermin ternyata tidak coreng moreng sama sekali. Ini seperti riasanku saat menikah kemarin. Hanya saja rambutku diikat kebelakang setengah tergerai. Feminin sekali!

"Jungkook, kau sudah siap? Tenang saja, mereka manusia berkantung tebal hanya mengamati gaun rancangan yang kau pakai," tepuk Seokjin santai.

"Jadi kami hanya ditonton kanguru?"

"Astag...buahahahahaa! Kau lucu sekali! Buahahahahaha!"

Seokjin masih sibuk dengan tawa anehnya saat kulihat seorang lelaki yang kukenal sebagai guru tari di sekolah Yena muncul. Mata sipitnya tertawa ramah menyapa semua model yang bersiap-siap sesi dua.

"Eonnie, siapa lelaki itu?"

"Ah, itu Park Jimin. Dia pencari bakat yang juga guru dance di kampus seni. Kau naksir ya?"

"Jungkook? Kau Jeon Jungkook kan?" Lelaki itu menghampiriku dengan tatapan terkejut.

"Iya, apa kabar Park ssaem?"

"Kau bisa disini? Bukankah? Ah, maaf. Yena adikmu yang memberitahu,"

"Iya, aku memang tidak melanjutkan kuliah. Apapun yang diceritakan Yena pada anda itu benar. Aku disini karena.."

"Jimin, Jungkook ini istri dari Tuan Kim." Sela Seokjin makin membuat lelaki itu tersenyum lebar.

"Ahh, jadi Kai sudah resmi menikahimu. Aku kecewa tidak diundang,"

"Ayo! Ayo! Sesi dua siap!'' Seru seorang staff yang memakai headset microfon di kepalanya.

Giliranku? Giliranku? GILIRANKU?

"Ayo, berbaris! Yoojung, rambutmu masuk mulut! Sungmin, perhatikan kalungmu miring! Jungkook, kau di belakang Momo!" Seru Seokjin bersemangat. Mulutku mulai komat kamit membaca mantra tujuh kurcaci. Rasanya seperti menghadapi kenyataan di hari suntik sekolah.

PERAHU TERBANG (Taekook AU_GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang