29. Grey

765 89 6
                                    









"PDnim flashdisknya...."

"Tidak apa-apa, itu hanya salinan.
Cepat mulai merekam! Aku ingin cepat selesai dan pulang" perintah Hanbin

"Ne."

Rose kemudian masuk ke ruang rekaman untuk mulai merekam lagu barunya.

"Dia pasti ingin itu..." bisik June pada Jennie

Jennie memukul kepala June dengan kencang
"Diam kau"

"Ekhem... A ... A..." Rose mengecek vokalnya kemudian memberikan tanda oke pada Hanbin

".... si...jak..."

"... wae neoegen geureohge eoryeounji
aereul sseuneun nareul jedaero bwajuneun ge

neo hanae itorok
apeul su isseume nollagon hae
godanhaettdeon haru
naneun kkumeul kkwodo apaa"

"Whoaaa Daebak! Apa yang dia makan sampai bisa memiliki suara itu?" Gumam Jennie mengagumi suara Rose

".... neoyeottdamyeon eotteol geot gata
ireon michin naldeuri
ne haruga doemyeon marya

neodo namankeum honja
buseojyeo bondamyeon alge doelkka
gaseumi teojil deut
nal gadeuk chaeun tongjeunggwa
eolmana neoreul wonhago ittneunji
naega neoramyeon geunyang nal saranghal tende..."

Prok prok prok prok

Jennie bertepuk tangan setelah Rekaman Rose selesai.

Rose keluar dengan wajah lega.

"Kerja bagus Rosie" Hanbin mengangkat tangannya mengajak Rose high five .

Tos

"Sepertinya June cocok menjadi pawangmu dalam mengontrol emosi"ujar Hanbin

"Kau harus membayarku lebih untuk itu" saut June

"Ada apa dengan kata-kata pawang? Kenapa aku merasa terhina mendengarnya?" Gumam Rose

Tok tok tok

"Hanbin PD-nim," seorang staff berdiri di ambang pintu studio

"Ne?"

"Rapat umum hari ini,
Kau diminta hadir"

"Apa??" Hanbin langsung membuat ekspresi wajah kecewa

Oh sungguh, Hanbin hari ini ingin pulang cepat dan bersenang-senang dengan Jennie.
Tapi apa ini sekarang?

"Mian Jennieya, kurasa kau harus pulang dengan June" ujar Hanbin

"Tidak apa-apa. Toh itu pekerjaanmu" Jennie tersenyum sembari mengelus kepala Hanbin

Hanbin hampir mencium bibir Jennie jika saja June tidak menghalangi bibir Hanbin dengan tangannya

"Bisakah jangan melakukan itu disini?
Perhatikan perasaan para pria lajang disini" ujar June

"Shibal " Hanbin menepis tangan June dengan kasar

"Ayo Jennieya, Oppa akan mengantarmu pulang" June mengulurkan tangannya pada Jennie

Rose menggigit bibir bawahnya merasa kesal dengan perlakuan June pada Jennie meski Rose tau June hanya bercanda.

Tunggu,
Kenapa Rose harus merasa kesal?

Hanbin mengupil kemudian mengoleskan upilnya ke tangan June

"Yaaa!!!! Brengsek " umpat June sembari mengelapkan tangannya ke bajunya

BETTER THAN YOU GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang