Chila ga menyangka kalau kekasih baru nya yang bernama Givano Bramasta Wilson akan memarahinya dan mengusirnya dari ruangan tersebut, Chila kesal, marah dan kecewa.
Setelah pertengkaran yang terjadi tadi siang, Chila selalu menghindari Vano setiap kali Chila tidak sengaja bertatapan wajah dengan Vano, dan saat ini Chila lagi tidak mau bertemu dengan laki laki yang bernama 'Givano Bramasta'.
"Chila lo lagi ada masalah ya sama Vano?"
kata Sela bertanya kepada Chila sambil menatap Chila dengan tatapan bingung."Chila ga ada masalah ko"
kata chila membalas nya, Chila berbohong Chila tidak ingin membawa bawa nama sahabat ke dalam permasalahan antara dirinya dan Vano."Yaudah, kalau emang lo ga mau cerita saat ini gua ga maksain lo ko"
kata Sela memberi ruang untuk chila memikirkan jalan keluar dari permasalahan yang sedang Chila alami."maaf ya Sela, Chila ga bisa cerita untuk saat ini"
kata Chila ga enak hati dengan sahabat akrab nya yang udah di anggap Chila sebagai saudara dirinya sendiri."iyaa gapapa, slow aja gua ga bakal maksa lo ko, kalau emang lo ga mau cerita atau belum siap cerita untuk saat ini"
kata Sela tenang, dan tidak memaksa Chila untuk Menceritakan pokok permasalahan yang sedang di alami Chila."ke kantin yuk Chil"
kata Sela lagi mengajak sahabat nya Chila ke kantin untuk melupakan sesaat masalah yang sedang terjadi oleh sahabat nya Chila."bukan nya masih jam kbm ya?"
kata Chila bertanya, menatap Sela."udah istirahat ketiga kali Chil, lo nya aja kebanyakan ngelamun sendiri dari tadi"
kata Sela terkekeh kecil menatap Chila."hehehe, maaf ya habisnya Chila ada masalah tapi lagi ga mau cerita dulu sama siapapun"
kata Chila tertawa kecil."iyaa gapapa, yaudah yuk ke kantin aja, untuk isi perut kita masing masing, gua yakin pasti lo udah laper"
kata Sela sambil memegang lengan Chila."yaudah yuk"
kata Chila, Chila dan Sela pun berjalan menuju kantin, murid murid selalu menatap Chila dengan tatapan dan pandangan yang berbeda beda jangan lupakan kejadian tadi siang yang membuat seluruh satu sekolahan menjadi heboh dan bergosip gosip tentang Devil tampan mereka yang sudah ada yang menaklukkan nya, padahal saat ini Chila dan sang Devil sesang tidak akur."Sela ko Chila di liatin kaya gitu banget ya, jadi takut deh?"
kata Chila bertanya dengan tatapan takut melihat tatap tatapan seperti itu apalagi bukan satu atau dua orang saja yang menatap Chila dengan tatapan intends seperti itu tapi semua murid murid di sekolah ini menatap Chila dengan tatapan yang berbeda beda membuat Chila merasa aneh sendiri dengan situasi saat ini yang sedang dirinya alami."itu karna kejadian tadi siang yang si Vano marah marah karna elo di liatin sama banyak siswa/siswi di sekolah ini"
kata Sela menjelaskan kejadian yang beberapa saat yang lalu terjadi, Chila hanya bisa ber'oh sajaa karna dirinya sudah mengingat kejadian itu, setelah itu Chila dan Sela pun duduk di tempat duduk area kantin yang kosong untuk dua orang tiba tiba saja ada yang memanggil Chila yang sedang sedang berjlana menghampiri dirinya."nama lo Chila kan"
kata salah satu siswi di sekolah ini yang Chila tau adalah kaka kelas dirinya."iyaa ka, ada apa ya ka panggil Chila?"
kata Chila menatap kaka kelas nya dengan tatapan bingung."Lo di panggil sama Vano, di suruh ke ruangan private nya dia"
kata kaka kelas itu menjelaskan informasi yang menurut Chila sangat tidak berguna untuk saat ini"untuk apa ya ka Chila di suruh ke sana?"
kata Chila lagi lagi bertanya padahal Chila sudah tau inti dari dirinya di panggil keruangan pribadi sang laki laki arogan."Gua ga tau, tapi gua di suruh buat manggil lo untuk nemuin Vano"
kata kaka kelas itu menbalas pertanyaan Chila."maaf ka, Chila ga ada hubungan apa apa sama kak Vano"
kata Chila lagi, yang langsung merubah panggilan nya yang sedari sebelum nya memanggil 'vano' menjadi 'kak vano'."Gua mohon, lo temuinn si Vano ya kalau lo ga nemuin dia, dia bakal keluarin gua dari sekolah ini, lo kan tau Vano anak pemilik sekolah ini"
kata kaka kelas itu dengan memohon pertolongan Chila, membuat chila tak enak hati dan kesal dengan tingkah laku Vano yang semena mena sama orang lain."yaudah ka, Chila bakal temuinn ka Vano ko, kaka tenang aja ya"
kata Chila finally menenangkan kaka kelas nya, untuk tidak perlu khawatir."makasih yaa, kalau gitu gua duluan"
kata kaka kelas itu, di anggukan kecil oleh Chila."chil"
panggil Sela setelah kaka kelas itu pergi dari hadapan Chila dan Sela."Kenapa Sela?"
kata Chila menengok ke arah Sela"ngapain si Vano panggil lo ke ruangan private nya dia?"
kata Sela bertanya menatap Chila bingung, lebih tempat nya Sela kepo."hmm, chila juga ga tau kenapa Chila di panggil sama kak Vano"
kaya Chila pura pura tak tau."yaudah sana lo temuinn si Vano keburu dia datang ke kantin dan ngamuk ngamuk ga jelas"
kata Sela buru buru, takut pikiran nya akan kejadian kalau Chila tak buru buru langsung menemui Vano sang di kenal mempunyai hati seperti 'devil' dan 'arogan'."Kalau gitu Chila duluan ya Sela"
kata Chila berpamitan pergi kepada Sela."iyaa, tenang aja"
kata Sela santuy.Chila pun berjalan menuju ruangan private seorang 'Givano Bramasta Wilson' anak dari pengusaha terkaya di 'Asia' dan anak pemilik yayasan sekolah yang Chila untuk menuntut ilmu saat ini.
"Tok"
"Tok"
Ketukan pintu yang di ketuk oleh Chila tentu nya."masuk aja baby"
kata Vano tiba tiba, Vano sudah tau kalau gadisnya akan datang menemui Vano, Chila pun masuk ke dalam ruang private milik Vano."ada apa ya kak Vano memanggil Chila"
kata Chila dengan bahasa formal di kalangan anak sekolah.Vano menatap Chila dengan tatapan dingin tanda Vano tidak suka gadis nya, miliknya memanggil dirinya dengan embel embel 'kaka'.
"Baby, jangan pakai bahasa formal sama aku sayang"
kata Vano menatap Chila dengan tatapan kedua bola mata Vano yang berkaca kaca menahan isak tangis, chila yang melihatnya pun jadi tak tegaan dan luluh."ada apa Vano manggil Chila ke sini"
kata Chila akhirnya tidak memanggil Vano dengan embel embel kata 'kak'."Maafin Vano baby, Vano benar benar minta maaf, Vano janji ga akan ngelakuin kesalahan yang sama lagi, tapi Vano mohon jangan putus sama Vano, Vano ga kuat kalau Chila ga ada di samping Vano, Vano akan hampa ga ada yang merhatiin Vano, ga ada yng elus elus kepala Vano kaya tadi, Vano sayang banget sama Chila, Vano jatuh cinta sama Chila, hidup Vano kalau ga ada Chila ga akan berwarna"
kata Vano panjang lebar dengan suara segugukan dan air mata yang sudah keluar dari sarangnya, membuat Chila ga tega dan langsung memaafkan vano."iya Chila maafin ko, tapi Vano jangan ngelakuin kesalahan yang sama lagi yaa, Chila ga suka Vano marah marah kaya tadi siang apalagii sampai ngedorong Chila, Chila takut vano marah dan maim fisik apalagi ngebek dan dorong chila kaya kejadian tadi siang"
kata Chila akhirnya mengungkapkan isi hatinya, yang sedari tadi tersimpan sangat rapat."iyaa sayang, Vano tau Chila takut kalau Vano marah marah dan main fisik sama Chila, Vano janji ga akan marah marah dan main fiisk lagi sama Chila, Chila mau kan maafin Vano"
kata Vano panjang lebar, meminta maaf kembali dengan tulus."iyaa, Chila maafin Vano ko, yang penting Vano ga akan ngulangin kesalahan yang sama lagi"
kata Chila yang sudah memaafkan kekasihnya Vano, Vano pun memeluk Chila dengan pelukan yang sangat erat sepertinya Vano sangat takut kehilangan gadisnya, miliknya.Makanyaa vano jangan bikin chila kecewa hahahaa😂😂
Jangann lupaa follow Account Wp Author💛💃💃💃💃💃💃💃💃
Jangann lupaa Vote💛💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃
[Kelar di revisi💫]
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Vano (END)
Ficção AdolescenteKedatangan mu memberikan warna di hidupku, setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, dan akan seterusnya, membuatku sangat sangat takut untuk kehilangan mu sayang, aku berjanji siapapun yang menyentuh milikku akan ku bunuh dengan kedua tangan ku...