14. Galau ala Kaluna

47 26 13
                                    

Pastikan kalian sudah tekan bintang sebelum baca yaa😉😊

Demennya sama yang romantis, tapi malah pacaran sama orang yang ngomong nya aja irit banget
_____

HAPPY READING


"Guys...kita udah lama loh gak cari masalah sama kelas Buangan," celetuk Zakia.

"Kangen lo Ki sama mereka?" Zakia tertawa mendengar pertanyaan Meli, "gue kangen lihat mereka disalahin sama guru,"

Fitri dan Putri tertawa jahat. Mereka memang jarang mengusik kelas Buangan akhir-akhir ini.

"Besok aja gimana? Gue juga gak sabar lihat wajah-wajah mereka. Apalagi Windi sama Chaca. Eneg banget gue lihat mereka. Sok kecantikan!"

Dewi menatap Fitri, "Sudahlah. Gue lagi gak mau bully mereka sekarang. Fokus sama olimpiade buat bulan depan guys. Jangan sampai kelas kita gak bawa pulang piala."

Zakia, Melin, Fitri dan Putri menatap Dewi aneh, "akhir-akhir ini lo aneh, Wi."

Dewi mengangkat bahu cuek, "gue cuma lelah habis pemotretan."

Tanpa rasa curiga pun, mereka hanya mengangguk. Toh, mereka juga tau sepadat apa jadwal pemotretan model itu.

.
.
.
Kaluna menyusuri gang sempit untuk bisa sampai ke rumahnya dengan cepat. Sebelumnya Kaluna jarang memakai jalanan ini. Dia baru sekali, itupun dia sama mantan nya.

Tuh kan! Semesta selalu saja mengisi otak cantiknya itu. Kaluna mendelik kesal. Bisa-bisanya cowok cupu itu meninggalkan Kaluna yang seksi ini.

"Lo ngapain di sini?"

Kaluna hampir saja terjungkang ke belakang karena kaget. Sadar siapa yang baru saja mengagetkannya, Kaluna reflek mundur.

"Alam kok lo di sini?"

Alam mendengus sinis, "lo gak lihat gue bawa apa?" Alam mengacungkan tongkat bisbol ke arah Kaluna.

Kaluna melotot kaget, "ngapain lo bawa-bawa begituan?"

Alam mendesah, "otak jongkok!"

Kaluna yang tak terima dikatain 'otak jongkok' tiba-tiba menjadi kesal.

"Walaupun otak gue jongkok, se enggak nya gue gak pernah tuh bolos saat jadi anak baru!"

Alam merasa tersindir, dia menyeringai, "kenapa? lo udah suka sama gue?"

Sepertinya, Alam ini tipe cowok yang sangat pede. Kaluna jadi menyesal pernah menggoda Alam kemarin. "Hellloww...seorang ratu mana mau sama lo yang wajahnya mirip moster. Gak ada manis-manisnya!"

"Gue dengar-dengar mantan lo itu cuek, termasuk sama lo juga."  Kaluna sangat dongkol dengan perkataan Alam yang sukses membuatnya diam seribu bahasa, "mendingan lo secepatnya pergi dari sini. Gue sama teman-teman gue mau tawuran."

Bola mata Kaluna membesar. Mendengar kata tawuran membuat kaluna merasa de javu. Ingatan nya kembali membawa Kaluna kepada sosok laki-laki yang mengantarkannya tempo hari.

"Alam...it-u, gue boleh tanya gak?"
Alam menukik kan alisnya, "apa?"

Entah kenapa pipi Kaluna memerah, "lo tau gak cowok yang pakai masker dan topi hitam? Itu loh dia punya mobil sport hitam juga. Lo pasti tau, kan?"

Alam tampak berpikir siapa yang dimaksud oleh cewek itu. "Siapa tadi?"

Kaluna menghela napas panjang, "gak jadi."

Alam hanya mengangguk cuek, "sana pulang!"

Kaluna menatap Alam sebentar, "besok lo harus sekolah! Tadi ada tugas kelompok dan kita juga satu kelompok. Jadi pulang sekolah besok kita kerjain di rumah gue."

Ahh...Kaluna hampir saja lupa soal tugas itu. Untung dia bisa bertemu dengan cowok itu di sini. "Ngerti gak?" kesal Kaluna yang tak ditanggapi Alam.

Alam berdesis kejam, "Sana pulang!"

Kaluna menggeleng, "gue gak mau ya kerjainnya sendirian. Lo harus sekolah besok! Kalau gak gue laporin lo ke walas kalau lo bolos cuma mau ikut tawuran!" ancam Kaluna. "Bye!"

"Sok anggun," cibir Alam melihat Kaluna sudah pergi dari tempatnya.

Seseorang menepuk bahu Alam, "Semuanya sudah siap?"

"Ya."

.
.
.

Sesampainya di rumah, Kaluna langsung merebahkan badannya. Dia mengambil kalung yang ada di atas meja samping kasurnya.

"Apa salah gue, Ta?"

Kalian boleh mengatakan Kaluna lemah. Di luar dia memang seperti biasa saja. Tapi percayalah, hatinya masih sakit dengan keputusan Semesta yang sepihak.

Dan melihat Alam tadi, Kaluna jadi ragu Alam itu Semestanya. Mengingat Alam berada ditempat tawuran, Kaluna jadi yakin itu bukan Semesta. Mungkin saja mereka hanya mirip. Kaluna juga pernah membaca artikel yang katanya, kita mempunyai 7 orang yang mirip kita di dunia ini. Mungkin saja Alam dan Semesta bukti nyatanya. Huft, mana dia sangat yakin lagi Alam adalah Semesta kemarin.

Kaluna sangat ingat kalau Semesta tidak suka berbau kekerasan atau bolos sekolah. Ahh...Kaluna jadi menyesal membanding-bandingkan Semesta dan Alam. Kalau begini, gadis itu pasti sulit melupakan sang mantan.

kau tutup kisah cinta kita
saat kusedang sayang-sayangnya
apa ada dia yang lain
yang beri semua yang kutak punya

kau terpikat kisah cinta kita
saat kusedang sayang-sayangnya
kini kutak bisa memaksa
tapi ku harus bilang hatiku terlukaa..

"Jahat banget sih lo, Ta! Meninggalkan gue pas lagi-lagi sayangnya!" kata Kaluna sambil menunjuk boneka beruang di kamarnya, seolah-olah boneka itu adalah Semesta. Boneka Itu pemberian Semesta, ah lebih tepatnya hasil pemerasan Kaluna kepada Semesta. "Awas aja lo minta balikan, gue gak sudi sama cowok yang ngeselin kaya lo! Lo pikir ada apa cewek yang mau sama lo yang cupu dan ngeselin? Gak! Mana gak ada romantis-romantisnya lagi!" omel Kaluna. "Untung sayang."

"BANG MOSCAR MATIIN LAGUNYAAAA!!"

***

Cieee ada yang gagal move on

Ada yang satu nasib sama Kaluna?

Vote dan spam comment ya guys, biar aku bisa secepatnya untuk Update😉

King Monsters (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang