Semilir angin membuat rambut-rambut pasangan anak adam dan hawa tersenyum seketika. Si ceweknya sedang tersenyum senang dan si cowoknya cuman tersenyum tipis.
"Lo suka?"
Cowok itu tersenyum sambil mengusap kepala gadisnya.
"Ishhh...kenapa gak bilang mau ke pantai?!" Pemuda itu tersenyum kecil mendengar gerutuan sebal dari gadisnya.
"Gue gak mau lagi ya Kal, kejadian 2 minggu lalu terjadi sekarang." Pemuda itu terkekeh kecil saat mengingat kejadian 2 minggu lalu.
Sedangkan sang gadis cuman bisa mengerucutkan bibirnya ke depan. Merasa kesal melihat pacarnya sedang menahan tawa.
"Udah jangan cemberut." Pemuda itu menarik pipi gadisnya gemas. "Boleh cium gak nih?".
Gadis itu mengangguk dengan mata yang berbinar. "Boleh boleh boleh!"
Pemuda itu tertawa. Gemas melihat sang gadis berkata dengan polosnya. "Ogah! Lo jelek gini, malas gue cium lo Kal."
Kal, atau Kaluna itu memukul pelan lengan Semesta. "Jahat!"
Semesta tersenyum sambil menarik tangan Kaluna ke tempat motor boat. Cowok itu menghampiri lelaki dewasa yang sudah dia kenal.
"Mang, motor boat nya udah siap?"
"Eh udah, den. Ini mau di pake sekarang, kan?" Semesta mengangguk. "Yasudah atuh den, saya pergi dulu."
Semesta mengangguk sambil tersenyum tipis. Cowok itu kembali melihat Kaluna yang masih cemberut. Semesta benar-benar gemas melihat gadisnya sekarang.
"Ayo naik!"
Dengan keadaan masih ngambek, Kaluna menduduki jok belakang. "Gak mau peluk nih?" Goda Semesta.
Pipi Kaluna bersemu merah. Cewek itu mengulum senyumnya. Sehingga membuat mata bulat itu menyipit. "Mau."
Semesta tertawa melihat Kaluna yang salting. Banyak orang yang tidak tau hobi cowok itu. Selain belajar, Semesta juga hobi membuat Kaluna salting. Entah sejak kapan Semesta menyukai itu. Yang jelas, dia suka membuat pipi gembul itu merona karenanya. CATAT! CUMA KARENANYA!
"Pegangan yang erat dong cantik. Ntar digodain sama ikan paus, lho."
"Ishh... Semesta mana ada ikan paus di sini!"
Kaluna memukul punggung Semesta lalu cewek itu memeluk nya dengan erat. Kaluna selalu suka dengan apa yang dilakukan Semesta. Kaluna mulai menyembunyikan kepalanya di punggung Semesta. Sesekali cewek itu mengusap-usap kepalanya di punggung Semesta.
"Kal, geli..."
***
Sedangkan di sisi lain, Geng kelas buangan sedang berkumpul di rumah Selin. Mereka menggerutu sebal saat tau Kaluna sudah menghilang dari sekolah sama sang pacar.
"Gila ya tu orang! Masa mau pulang gak bilang-bilang," gerutu Chaca sebal.
"Lah, kok harus pulang mau bilang sama kita sih Cha? Itu sih terserah Kaluna. Wong dia pulang sama pacar nya," kata Yola dengan kalemnya.
"Haahh... Yol, lo gak tau aja. Sekarang Chaca tuh lagi uring-uringan sama pacar nya?" celetuk Windy.
"Lah? Lo ada masalah apa Cha sma pacar lo?" Kepo Selin sambil melihat-lihat dirinya di cermin. "Boleh ditikung gak?"
Mata Chaca melotot kesal. "Apa-apaan sih kalian! Gue itu lagi kesal ya sama Kaluna sekarang!" Mata Chacha menatap Selin tajam. "Lo juga! Masa mau nikung teman sendiri!"
"Halah Cha, Selin itu cuman becanda doang kali. Gak usah ngegas gitu dong." Chaca semakin kesal. Entah kenapa hari ini dia suka marah-marah. Mungkin ini efek kejadian di ruang BK tadi ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
King Monsters (On Going)
Teen FictionJudul sebelumnya : SEMESTA Semesta, dia bukan Alam. Dia hanya lah cowok misterius yang kebetulan berasal dari kelas jenius. Semesta mempunyai 'pacar' yang bernama Kaluna, cewek cantik dan seksi yang memiliki 'otak jongkok'. Kaluna pikir, hubungannya...