Pastikan kalian sudah tekan bintang sebelum baca yaa😉😊
Jangan terlalu penasaran sama gue, gue berbahaya
.........Suara bising memenuhi ruangan gerlap-gerlip yang dipenuhi oleh banyak manusia pendosa tersebut. Bos juga termasuk manusia yang duduk di pojokan yang sedang menyesap rokoknya.
Bos menatap orang-orang yang menari bak orang gila di depannya. Dibalik topeng hitam tersebut, membuat sudut bibirnya terangkat. Dialah pemilik klub malam tersebut. Lebih tepatnya The Club Monsters.
"Bos,"
Bastian datang sambil duduk di samping Bos. Dia menyesap alkohol yang telah dipesan sebelumnya.
"Gue masih kepo sama alasan lo?"
Bos menghembuskan asap rokoknya, dia kembali berpikir. Dia sendiri tidak tau apa alasannya. Dia hanya mengikuti suara hatinya saja. Padahal sudah lama dia tidak pernah mengikuti hatinya itu.
"Lo tau itu berbahaya buat lo dan geng kita, kan?" Bastian menghela napas karena tak mendengar suara sang Bos. "Gue harap hal itu gak terjadi." Kembali Bos tak bersuara.
.
.
."Selamat pagi, Alam.."
Kaluna datang sambil tersenyum manis kepada teman sebangkunya itu, tapi hanya dibalas tatapan dingin oleh Alam.
Melihat kecuekan Alam, membuat Kaluna menghela napas sabar. "Oh iya, lo pasti belum lihat-lihat sekolah kan? Ayo gue temanin keliling sekolah ini supaya lo gak tersesat, hehe..."
Alam menatap Kaluna malas. "Berisik."
Kaluna cemberut. "Jahat banget jadi teman!"
"Gue bukan teman lo!"
"Oh iya gue lupa. Lo kan pacar gue," Kaluna menyengir. "Yuk lah!"
Tanpa menghiraukan tatapan kesal Alam, Kaluna menyeret tangan cowok itu untuk keluar dari kelas.
"Lo mau bawa gue kemana, sih?!"
Alam menghempaskan tangan Kaluna kasar. "Pacar kok jahat banget sih sama Luna," Alam menatap jijik ke arah Kaluna yang memanggilnya 'pacar'
"Perlu berapa kali sih gue ngomong sama lo kalau gue itu bukan Semesta?!"
Kaluna terkejut mendengar bentakan Alam. Tapi secepat mungkin Kaluna menstabilkan emosinya. "Hehehe...gue mau ajak lo ke perpus mau gak?"
Alam menatap Kaluna heran, padahal dia tadi marah lho ya, tapi kenapa cewek itu kaya gak terjadi apa-apa. "Sinting!" Alam membalikkan badannya bersiap untuk pergi dari cewek aneh di sampingnya.
"Pacar mau kemana? Jalan perpustakaan gak kesana!"
Terlambat, Kaluna cuma bisa menatap punggung cowok itu sinis. "Gue seratus persen yakin dia Semesta!"
"Woooww...sampah masyarakat kenapa ada di sini, ya?" Kaluna melirik kesal kepada orang yang baru datang. Itu Zakiah dan Putri.
"Lo pasti ditolak ya sama Alam? haha...Alam pasti milih-milih cewek kali buat dia pacarin. Gak kaya lo anak gembel." Maki Putri.
"Kasihan banget ya dianya. Udah diputusin sepihak sama Semesta eh malah ditolak sama Alam," kata Zakiah merendah.
Tangan Kaluna terkepal kuat karena menahan emosinya untuk tidak menampar mulut-mulut orang di depannya itu.
"Lo ngomong gitu karena Semesta gak pernah melirik lo," cemooh Kaluna.
Mendengar omongan sampah itu, Zakiah menjadi tertawa. "Gue juga gak suka sama cowok miskin itu. Dia menang otak doang. Terus cupu lagi. Mana cocok sama gue yang kaya princess ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
King Monsters (On Going)
Teen FictionJudul sebelumnya : SEMESTA Semesta, dia bukan Alam. Dia hanya lah cowok misterius yang kebetulan berasal dari kelas jenius. Semesta mempunyai 'pacar' yang bernama Kaluna, cewek cantik dan seksi yang memiliki 'otak jongkok'. Kaluna pikir, hubungannya...