18. Yang Sebenarnya

39 18 9
                                    

Kita hanyalah tokoh dari skenario yang Tuhan buat

_____Dirga

HAPPY READING BEBEE
_____________________________

"Wahh benaran si Sani hilang?!"

"Iya. Gak nyangka ya dia menghilang gitu aja. Padahal kemarin gue masih liat dia di lapangan basket."

"Mungkin dia lagi liburan kali ya? Dia kan anak orang kaya."

"Kalo dia pergi liburan, ortu nya gak pakai hubungin polisi kali."

Pagi-pagi gini, Kaluna sudah di suguhkan dengan gosip tentang Sani, si anak kelas Jenius. Sebenarnya Kaluna tidak terlalu peduli dengan itu, toh Sani pernah jahat kepadanya. Wajarkan kalau Kaluna tidak peduli?

"Hei!"

Kaluna terlonjak kaget saat Alam menyenggol bahunya, "Apaan sih?!"

"Jangan melamun, ntar lo kesurupan penghuni sini."

Kaluna memutar matanya, "kebalik kali. Lo tuh yang kesambet penghuni pohon di depan sekolah. Pagi-pagi dah nongol di depan jendela kamar gue."

Alam mengangkat bahu tak acuh, "mungkin."

Setelah itu, mereka berjalan ke dalam kelas mereka yang sudah dipenuhi banyak orang yang menggosipin berita tentang menghilangnya Sani.

"Berita itu benar?" tanya Kaluna kepada Erza. Laki-laki yang menjabat sebagai ketua kelas itu sekarang sedang duduk di atas meja guru. Erza not have akhlak!

"He em." Erza mengangguk, "tapi bagus sih tuh orang menghilang. Gue paling gak suka sama cowok-cowok kelas Jenius. Mereka sok pintar banget!"

Kaluna menoyor kepala Erza, "iri bilang boss!"

"Ogah banget gue iri sama mereka. Gue ganteng, gue diem."

Kaluna tak menanggapi celetukan tak masuk akal Erza. Cewek itu kembali ke tempat duduknya. Dia menatap Alam yang masih sibuk dengan bukunya.

"Menurut lulo, Sani beneran menghilang atau ini cuman prank?"

Alam menghentikan bacaannya. Cowok itu bersedekap dada sambil menatap Kaluna, "beneran."

Kaluna mengernyit bingung, "lo seyakin itu?"

Alam mengangguk. Memang seperti itulah kebenarannya. Walaupun laki-laki itu menghilang di bantu oleh Alam dan anak buahnya.

.
.
.

"Kal, gue liat akhir-akhir ini lo deket banget sama si Alam." Ujar Soni. Cowok itu menatap Kaluna menyelidik, "lo gak ngira dia masih Semesta, kan?"

Kaluna terdiam. Dia juga bingung dengan perasaannya, benarkah dia masih yakin kalau Alam adalah Semestanya?

"Gak tau. Gue deket sama dia kan karena sering kerjain tugas kelompok." kilah Kaluna.

Tapi, Kaluna tidak menapik kalau Alam dan dia memang sedang dekat akhir-akhir ini. Terhitung satu minggu, cowok itu selalu menjemput dan mengantarkannya pulang. Kaluna juga merasa aneh dengan Alam yang sekarang. Tidak seperti Alam yang dia temui di awal sekolah.

"Si Sani masih belum ditemukan, ya?" tanya Selin mengalihkan topik.

"Gue ngerasa ada yang janggal."

Semua orang yang berada di sana menatap laki-laki jangkung di pojok meja, Erza.

"Kenapa? Lo tau sesuatu?" tanya Chaca memberondongi Erza. Gadis itu merupakan mantan Sani juga. Tapi hubungan mereka kandas karena sering berselisih paham.

King Monsters (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang