Happy Reading♡^^
BEGITU membuka mata bangun tidur, seketika Hwall diserang sakit nyeri dibagian belakang kepalanya. Rasanya berat dan pusing. Dia juga kesulitan bernapas karena hidung yang tersumbat.
Cowok itu bersin sekali. Membuat hidungnya detik itu juga menjadi merah. Manik mata coklatnya menatap ke arah jam dinding yang bertengger di dinding kamarnya. Jarumnya sudah hampir menyentuh angka delapan.
Tidak seperti biasa dia bangun jam yang bisa dibilang sedikit siang.
Ketika menggerakkan badan hendak beranjak dari kasur, Hwall merasakan nyeri diseluruh persendiannya. Tidak bisa diragukan lagi. Sekarang dia demam karena kehujanan kemarin sore.
Untungnya ini hari sabtu, jadi dia tidak perlu izin sekolah.
"Hwall, udah ditungguin di bawah. Sarapan!"
Suara Yeji terdengar dari luar kamar memanggilnya.
"Iya," sahutnya dengan suara serak.
Meski merasa pusing dan badannya tidak sehat, tak urung Hwall tetap beranjak turun dari kasur. Sebelum keluar kamar untuk sarapan, cowok itu menyempatkan diri untuk cuci muka terlebih dahulu.
Belum sempat dia membuka pintu kamar mandi, seseorang lebih dulu membuka pintu kamarnya yang ternyata lupa dia kunci.
Kepala Ryujin melongo dari balik pintu, sementara badannya masih tetap tertutup pintu. Hal itu membuat Hwall terkejut. Sebelumnya tidak ada yang masuk ke kamarnya. Kecuali Papa dan Mamanya tentu saja. Itu saja jika mereka benar-benar harus terpaksa masuk ke kamarnya. Sangat jarang dan bisa dihitung jari.
Karena selama ini Hwall tidak memperbolehkan siapapun masuk. Tapi pagi ini Ryujin membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Kamu ngapain?" tanya Hwall terdengar sedikit panik, namun berusaha bersikap biasa saja.
"Boleh pinjem kamar mandi bentar nggak, bang?"
Kening Hwall mengernyit. "Kamar mandi di kamar kamu kenapa?"
"Airnya nggak bisa keluar," jawab Ryujin wajahnya memelas. "Boleh ya? Janji deh selesai mandi aku langsung keluar."
"Kamar Yeji?" tanya Hwall.
Ryujin berdecak malas. Kenapa kakaknya ini banyak sekali tanya. Kenapa tidak langsung memperbolehkannya saja.
"Kamar kak Yeji udah dikunci. Orangnya ada di bawah, males manggil."
Mendengus pelan, Hwall tidak punya pilihan lain selain membiarkan Ryujin masuk ke dalam kamarnya.
"Janji ya, selesai mandi langsung keluar," titah Hwall mengingatkan.
Ryujin mengangguk setuju. Dengan senang hati dia langsung melangkah masuk ke dalam kamar Hwall dan menuju kamar mandi.
"Bilangin Mama sarapannya duluan aja. Aku nanti bisa sarapan sendiri," seru Ryujin ketika pintu kamar mandi sudah dia tutup.
"Hhmm.. Jangan lama-lama," ujar Hwall sebelum akhirnya dia pergi dari sana.
Meski ada perasaan was-was Ryujin melihat isi kamarnya, Hwall berusaha tetap percaya kalau Ryujin tidak akan melanggar janjinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved[✔️]
FanfictionCerita tiga bersaudara dari keluarga Im. Ryujin yang memiliki ciri fisik berbeda dari kedua saudaranya. Bukan hanya ciri fisik yang berbeda, tapi juga sifat dan tingkah yang jauh berbeda. Usaha Hwall untuk melindungi kedua adik perempuannya, Yeji da...