♡Beloved: Marah

1K 175 7
                                    


Happy Reading♡♡

^^

T

IGA hari sudah berlalu. Tiga hari yang sangat menyiksa batin Hwall. Tiga hari yang penuh kesulitan. Karena tiga hari itu dia harus bertindak jahat kepada kedua adik perempuannya. Tiga hari itu dia harus bersikap acuh. Bersikap tak peduli meski dia melihat bagaimana kedua adiknya membutuhkannya.

Sungguh, sebenarnya Hwall tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu. Hanya saja dia terus berpura-pura. Berharap usahanya berhasil. Tapi nyatanya tetap tidak ada yang berubah selama tiga hari ini. Yeji dan Ryujin tetap bergantungan padanya.

"Bang, bantuin ngerjain tugas sekolah dong!"

Gadis berpipi sedikit tembam itu melongokan kepalanya ke dalam pintu kamar Hwall. Membuat Hwall yang juga sedang belajar jadi tersentak kaget.

Hwall menoleh sekilas, lalu kembali memperhatikan bukunya. "Aku lagi sibuk juga, Ryu. Kamu kerjain sendiri aja," cetusnya.

"Sedikit doang kok. Ini susah banget."

Ryujin tak menyerah begitu saja. Dia merengekㅡmemohon agar kakaknya itu mau membantu.

"Ada Yeji. Minta tolong Yeji aja."

"Tapi kak Yeji juga nggak bisa," sungut Ryujin, mencebikkan bibir kesal. "Bang Hwall biasanya slalu bisa kalo aku minta tolong."

Mendengus pelan, Hwall mengalihkan perhatiannya ke arah Ryujin yang masih berdiri di ambang pintuㅡtak berani masuk.

"Kamu udah gede, Ryu. Latihan belajar sendiri!" cerca Hwall.

Spontan Ryujin tersentak. Terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar. Apa Hwall baru saja memarahinya? Menyentaknya? Tapi kenapa?

"Tapi akuㅡ"

"Jangan ganggu, aku mau belajar."

Hwall menyela cepatㅡmemotong ucapan Ryujin. Membuat adik perempuannya itu seketika menjadi bungkam.

Ryujin mematung diambang pintu kamar Hwall dengan membawa buku sekolahnya. Menatap ke arah Hwal dengan tatapan campur aduk. Dia terkejut, tak percaya kalau yang bicara dengannya ini adalah Hwallㅡkakak laki-lakinya.

Tidak memiliki pilihan lain, gadis berambut sebahu itu memilih untuk berbalik, kemudian berjalan pergi meninggalkan depan kamar Hwall. Lagipun tetap memaksa tidak akan ada gunanya.

Dengan langkah lambat Ryujin berjalan kembali menuju ke kamarnya. Dia menunduk, memikirkan kembali sikap Hwall beberapa hari ini yang sangat acuh.

Setiap kali dia meminta tolong, Hwall selalu menolak dan malah menyuruhnya untuk belajar melakukan semuanya sendiri. Hwall juga jarang mengobrol dengannya. Bahkan ketika disapa, Hwall hanya membalas dengn singkat.

Sebenarnya ada apa? Sejak insiden membolos itu sikap Hwall jadi berubah drastis. Apa Hwall masih marah? Tapi sepertinya itu tidak mungkin. Lagi pula kenapa Hwall harus marah sementara Papanya tidak marah.

Ryujin benar-benar tidak mengerti kenapa Hwall jadi sangat berubah seperti ini. Yang jelas dia merasa sangat kecewa. Dia tidak menginginkan kakaknya yang seperti ini. Dia sangat merindukan sosok Hwall yang penuh perhatian.

Gadis berambut sebahu itu membuang napas kasar. Mengangkat kembali pandangannya dan langsung menemukan kakak perempuannya berdiri tidak jauh dari pijakannya.

Yeji berjalan mendekat ke arah Yeji. Meneliti raut wajah Ryujin yang nampak sangat muram.

"Kenapa?" tanyanya.

Beloved[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang