Happy Reading♡♡^^
Disepanjang waktunya di sekolah, Yeji tidak bisa berpikir dengan tenang. Dia tidak bisa lupa kalau hari ini Hwall benar-benar membolos untuk yang pertama kalinya. Sungguh, dia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Papanya nanti.
Menurutnya pagi ini Hwall bertindak sedikit melewati batas. Dia tau alasan Hwall melakukan itu karena sangat menyanyangi Ryujin, tapi tetap saja apa yang dia lakukan pagi ini salah.
Yeji benar-benar tidak habis pikir dengan kakaknya itu. Selalu saja mengorbankan diri demi adiknya. Bukan hanya untuk Ryujin, tapi juga untuk dirinya. Kadang Yeji membayangkan berada di posisi Hwall sangat lah sulit. Dia sendiri sangat yakin kalau dia tidak akan mampu melakukannya seperti yang Hwall lakukan.
Entah dapat dari mana Hwall dengan sikapnya itu. Mungkin karena kedua orang tua mereka sudah melatih Hwall untuk mandiri sejak kecil. Karena faktanya saat usianya masih sangat muda, Hwall sudah memiliki dua adik perempuan.
Tapi tetap saja Hwall tidak bisa bersikap seperti ini terus-terusan. Bahayanya baik Ryujin atau dia sendiri bisa terus bergantung pada Hwall.
Lamunan Yeji langsung buyar ketika bunyi notifikasi dari ponselnya menginterupsi. Gadis bermata sipit tajam itu mengambil benda pipih yang dia letakkan di atas meja kantinㅡmemeriksa chat dari siapa yang baru saja masuk.
Chatroom Papa🔥
Papa🔥:
Ryujin di rumah sendirian ya, ji?
Kok papa telpon nmernya ga aktif?Yeji:
Nggak tau, pa.Papa🔥:
Yaudah, bilangin aj nnti klo nmernya udah aktif. Bilang papa bentar lgi pulang, jngan nangis, gitu.Yeji:
Yakomandan.Setelah menutup chatroom dengan Papanya, Yeji membuang napas panjang. Dia yang sejak tadi sudah merasa cemas, kini semakin cemas.
Sebentar lagi Papanya pulang dan akan segera melihat kalau Hwall hari ini telah membolos sekolah tanpa seizinnya. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti, dia sudah bergidik sendiri.
"Semoga aja nggak ada masalah lagi," gumam Yeji. Tak henti-hentinya merapalkan doa agar tak terjadi masalah lagi kali ini. Karena baru kemarin sang Papa memarahi Ryujin. Jangan sampai hari ini juga Papanya memarahi Hwall.
♡♡
Meskipun Hwall terlihat marah pagi ini, nyatanya dia tidak benar-benar marah. Pada dasarnya dia memang tidak bisa marah dengan kedua adiknya. Dia juga tidak bisa berhenti memperhatikan mereka.
Seperti sekarang misalnya. Hwall terus membujuk Ryujin untuk makan walaupun sedari tadi adiknya itu terus menolak. Hwall juga menyuruh Ryujin untuk tidur di kamarnya karena mata Ryujin terlihat sayu. Tapi lagi-lagi Ryujin menolak.
Siapapun yang menghadapi sifat Ryujin yang seperti ini pasti akan sangat menjengkelkan. Tapi Hwall berbeda. Cowok bermata sipit tajam itu masih saja sabar memperhatikan adik bungsunya yang sering bersifat kekanakan.
"Ryu, makan dikit aja ya? Dari tadi pagi kamu kan belum makan."
Hwall berusaha membujuk Ryujin. Dia bahkan sudah mengambilkan nasi lengkap dengan lauknya di atas piring. Membawanya juga ke hadapan Ryujin, tapi tetap saja gadis itu enggan memakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved[✔️]
FanfictionCerita tiga bersaudara dari keluarga Im. Ryujin yang memiliki ciri fisik berbeda dari kedua saudaranya. Bukan hanya ciri fisik yang berbeda, tapi juga sifat dan tingkah yang jauh berbeda. Usaha Hwall untuk melindungi kedua adik perempuannya, Yeji da...