Happy Reading♡^^
LIMA belas menit sudah berlalu sejak Ryujin berdiri di depan cermin yang ada di kamarnya. Lima belas menit yang lalu dia menyelesaikan mandi dan dia tidak berpindah tempat dari depan cermin setelah berganti pakaian.Entah apa yang begitu menyita perhatiannya ketika melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Yang dilakukannya sedari tadi hanya menatap dengan penuh teliti setiap inci wajahnya.
Sesekali dia membuat kerutan di dahi. Memainkan matanya dengan menarik sedikit ekor mata yang membuatnya nampak sipit. Lalu tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi dan putih bersih. Dan juga membuat ekspresi wajah serius yang membuatnya nampak galak.
Setelah melakukan hal-hal itu berulang-ulang, Ryujin mendengus seperti orang yang sudah menyerah.
"Kenapa aku nggak mirip bang Hwall sama Kak Yeji? Padahal mereka mirip banget sama Pama Mama," gumamnya bertanya-tanya.
Merasa frustasi karena tidak menemukan satupun kemiripan dari dirinya dengan kedua saudaranya, Ryujin mengacak rambut kesal. Rambutnya yang masih sedikit basah dan belum disisir itu jadi semakin berantakan.
Sekali lagi Ryujin menatap pantulan dirinya di cermin. Sontak dia terlonjat kaget.
"Ih, malah mirip gembel!"
♡♡
"Lo mandi lama banget dah. Keburu dingin ini makanannya," sungut Yeji kesal ketika Ryujin baru menunjukkan batang hidungnya setelah sepuluh menit mereka menunggu untuk makan malam.
Alih-alih menunjukkan wajah merasa bersalah, Ryujin malah menyengir lebar.
"Yang penting aku udah disini. Sekarang kita semua bisa makan."
"Lo mandi ngapain aja sih? Lama banget. Gue kira lo mau bikin karya batik air."
Mendengar celotehan Yeji membuat Ryujin memutar bola mata malas.
"Pliss ya, Hari ini Ryujin lagi nggak nafsu ngelawak," katanya dengan wajah dibuat sekeren mungkin.
"Udah. Kalo ngobrol terus kapan makannya?"
Jaebum yang sedari tadi diam angkat suara untuk menengahi. "Ayo, habisin dulu makanannya," interupsinya.
Setelahnya tidak ada yang berani kembali bicara. Semua orang yang ada di meja makan berkutat dengan sepiring makanan di hadapan mereka masing-masing. Jika makanan dihadapan mereka belum habis, maka tidak ada yang akan membuka obrolan.
Kecuali satu orang ini.
"Mah, aku suka deh. Masakan mama emang yang paling the best."
Ryujin yang selalu tetap mengatakan sesuatu ditengah aktivitas makan hanya untuk memuji masakan Mamanya.
Kadang Jaebum menegur ketika Ryujin bicara dengan kondisi mulutnya yang masih penuh dengan nasi. Kadang juga Jaebum membiarkannya. Karena bagaimanapun, Ryujin tidak akan pernah bisa diam.
"Kenyang banget. Perut ku udah buncit tapi bawaannya pengen makan terus," tukas Hwall membuka obrolan ketika mereka selesai dengan makan malam mereka. Tangannya juga mengusap-usap perutnya yang menunjukkan sedikit tonjolan dibalik kaos hitam polos yang ia kenakan.
Mendengar kalimat yang keluar dari bibir Hwall, semua orang yang ada disana mendelik aneh menatap cowok itu.
"Coba dong lihat perut buncitnya Bang Hwall!!" seru Ryujin yang sontak membuat mereka semua syok.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved[✔️]
FanfictionCerita tiga bersaudara dari keluarga Im. Ryujin yang memiliki ciri fisik berbeda dari kedua saudaranya. Bukan hanya ciri fisik yang berbeda, tapi juga sifat dan tingkah yang jauh berbeda. Usaha Hwall untuk melindungi kedua adik perempuannya, Yeji da...