KELAKUAN HARUTO [✔️] END

Hanaya ketemu Gavin

"Lama banget sih! Gue nunggu sampe lumutan!" kata Gavin sambil mematikan rokoknya.

"Ya sorry, gue kan juga baru pulang sekolah, emangnya elu bolos mulu" bela Hanaya.

"Masih sayang lu sama gue? Inget aja. Hahaha" goda Gavin sambil tertawa.

"HEH! Enak aja! Anak kaya lo mana ada pedulinya sama sekolah. Lagian gue juga ngerti ya, mana cowo yang baik dan nggak"

"Halah! Dulu kenapa kesemsem sama gue?"

"Lu tau kan? Gue orangnya nggak pedulian sama nama orang yang gue suka. Yaudah, gue mana tau kalo Gavin yang dulu gue suka mau berantem sama adik gue" jelas Hanaya yang sudah kesal. Sedangkan Gavin hanya tertawa mendengar penjelasannya.

"Lucu banget sih, pantes aja si Daniel suka sama lo"

"Udah deh, gausah basa-basi. Mending, lo batalin aja acara berantem lo sama adik gue. Sehari ga berantem nggak bisa ya?"

"Nggak bisa dong, Nay. Lo tau sendiri kan, kalo ada yang celakain Fawnia bakal gue kejar terus. Bahkan, Aji yang notabene-nya sahabat lo aja nggak tau kalo Haruto adik lo. Sahabat macem apa? Dia kaget banget pas dia nanya kalo Haruto itu adik lo ke gue"

"HAH! YANG BENER? BERARTI AJI NONJOKIN ADIK GUE?"

"Yaiyalah, dia juga yang pertama kali narik baju si Daniel. Kaget lo?"

"YAIYALAH KAGET, LU KALO NANYA YANG BERBOBOT DIKIT DONG! GANTENG-GANTENG GADA OTAK EMANG!"

"Gapapa nggak ada otak, yang penting dibilang ganteng sama mantan gebetan" ucap Gavin yang memainkan alisnya.

Hanaya yang melihat itu hanya berlagak seperti ingin muntah. Memang, ia pernah menyukai Gavin pada jaman kelas 11. Tetapi, ia tidak tahu-menahu soal nama Gavin, karena, Hanaya bukan tipe orang yang menyukai seseorang, kemudian harus tau segalanya. Makanya, saat Somi dan Kyla memberitahunya, ia tidak tau bahwa Gavin adalah orang yang pernah ia sukai.

"Yaudah, biar lo mau ngebatalin ini, lo mau apa dari gue?" tanya Hanaya kepada Gavin.

"Wih, berani banget lo jadi cewek. Mau gue apa ya dari lo" Gavin berpikir sejenak sebelum akhirnya, ia menjawab.

"Gue mau lo jadi pacar gue"

"HAH! GILA LO! KALO ITU GUE GAMAU! GUE NGGAK BISA!"

"Yah, sayangnya hanya itu aja yang gue pikirin. Daripada yang macem-macem" Gavin hanya mengeluarkan smirk khasnya yang membuat Hanaya bergidik ngeri.

"Emang nggak waras lo, gue pikirin dulu deh. Gila banget ya tuhan" Hanaya mengeluh sambil memegangi kepalanya.

"Oke, gue tunggu jawabannya. Lo punya waktu 5 hari untuk mikirin ini. Kalo nggak, so sorry princess Hanaya, your brother must die" ujar Gavin yang kemudian meninggalkan Hanaya disana sendirian.

Hanaya yang berada disana, merutuki dirinya sendiri. Mengapa ia bisa seenaknya mengatakan seperti itu. Padahal ada hati yang harus ia jaga. Ia tidak ingin Daniel sakit hati karenanya. Ia harus memikirkan ini matang-matang, ia juga harus menanggung resikonya.

Halo semuanya! Apa kabar?

Maaf banget jadi jarang update, lagi mager soalnya

Sekarang aku udah update ya! Semoga kalian masih nungguin cerita ini ya

Oiya, jangan lupa vote dan comment ya!

Thankyou readers kesayanganku :* :* :*