Ujian Akhir Semester

127 16 3
                                    

"Kakak! Jangan tinggalin gue, motor gue disita lagi sama Ayah!" teriak Haruto dari kamarnya.

"Bodo amat gue tinggalin, lelet amat sih jadi cowok!"

"Kakak! Adeknya jangan digituin ih" bela Bunda.

"Bercanda doang, Bun"

"Haru!!!! Cepetan! Sekarang hari pertama UAS. Gue nggak mau telat ya!" teriak Hanaya yang sudah panik dari ruang tamu.

"Iya iya ini masih nyari kartu ujian gue!"

"Kerjaan kamu tadi malem ngapain? Kalo udah pagi keburu-buru. Ilang semua tuh pelajarannya" kata Papa yang sudah mulai memasuki kamar Haruto.

"Bentar, Pa. Tadi malem udah disiapin terus ilang"

"Yaudah dicari yang bener"

Mau tidak mau, Ayah dan Bunda mencari kartu ujian Haruto yang hilang entah kemana. Hanaya sebagai anak santuy hanya menunggu dari ruang tamu dan membalas chat dari semua teman-temannya. Jam menunjukkan pukul 06.15 WIB. 30 menit lagi akan masuk dan perjalanan dari rumah ke sekolah sekitar 20-30 menitan jika menaiki mobil.

"ADEK AYO CEPETAN! JALANAN UDAH MACET INI!" teriak Hanaya dengan penuh kekuatan.

"Iya kak bentar dulu napa, gue sampe mau nangis nih, panik!"

"HARU! LO GIMANA SIH, KATA JEONGWOO KARTU LO ADA DI JUNGHWAN!"

"Astaghfirullah, yaudah sana cepetan berangkat!" suruh Papa yang baru saja tiarap mencari dibawah kolong tempat tidur.

Kasihan banget jadi Papa sampe segitunya nyariin kartu Haruto. Si Haruto juga pake acara lupa Batin Hanaya.

"Lo sih! Kalo nggak pake drama pagi-pagi gue nggak telat! Gabisa belajar lagi kan gue! ah ngeselin!" gerutu Hanaya saat sampai di koridor sekolah.

"Ya maaf kak, namanya lupa"

"Mulai besok lo naik angkot aja lah! Lelet banget jadi cowok!" bentak Hanaya. Haruto hanya diam saja dan mulai memasuki kelasnya.

Kebetulan, kelas Hanaya dan Haruto sangat jauh. Sehingga, Hanaya harus berjalan sepanjang 3 meter ke kelasnya. Ia sudah menggerutu dalam hati. Takut jika ia tidak diperbolehkan masuk karena terlambat.

"Permisi, maaf pak saya terlambat"

"Yaudah, sana duduk di tempat kamu"

"Terima kasih, Pak"

Akhirnya, Hanaya dan yang lainnya mengerjakan ujian dengan tenang dan khidmat. Hanaya juga bersyukur bahwa ia bisa masuk kelas dengan tenang tanpa ada hukuman apapun.


Halo semuanya, maaf banget ya kalo ceritanya jadi garing. Tiba-tiba, ideku buntu nih! Jangan lupa dukung aku dan ceritaku ya! Vomment dan follow juga boleh. Thankyou semuanya!

KELAKUAN HARUTO [✔️] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang