Yuhu! Ini adalah chapter terakhir dari cerita "KELAKUAN HARUTO" aku harap, kalian semua suka sama alur ceritanya. Awalnya mau aku bikin oneshot. Ternyata akunya yang nggak bisa. Mungkin next time kali ya.
Aku kasih warning! Karena chapter ini bakal panjang banget. Semoga kalian nggak bosen bacanya. Love you all :*
Hari ini hari sabtu pagi. Haruto dan Hanaya juga sedang jogging di daerah kompleks perumahan sambil menyapa semua tetangga yang kala itu sedang menikmati udara pagi. Ada juga yang melakukan aktivitas di pagi hari. Pokoknya adem ayem lah kompleksnya.
"Dek, makan bubur ayam di Bang Kodir yuk. Lama banget nih nggak makan" ajak Hanaya yang sudah kangen sekali dengan bubur ayam kesukaannya.
"Ayok lah, gue juga laper. Nguras tenaga banget"
"Yaiyalah, namanya juga jogging. Lari santuy. Kalo nggak nguras tenaga mah namanya tidur"
"Gue takut nih kalo ada gerombolan ibu-ibu nanti" kata Haruto mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa emang?" tanya Hanaya yang sedikit curiga.
"Takut dijadiin menantu mereka. Kan gue lagi mode ganteng berkali-kali lipat. Nih, gue lagi keringetan"
"Lu mau gue kasih hadiah nggak?" tanya Hanaya sambil tersenyum ala ala psikopat.
"Hehehehe yuk beli bubur. Keburu ayamnya kabur" kata Haruto yang kemudian berlari meninggalkan Hanaya.
Sesampainya di bubur ayam Bang Kodir.
"Bang Kodirun! Hanayarun hadirun samarun Harutorun!" sapa Hanaya yang selalu saja memplesetkan nama Bang Kodir.
"Ya ampun, mbak Hana ini makin lama makin bobrok ya. Yaudah ayo duduk-duduk. Sudah lama ya mbak nggak kesini. Sibuk ya?"
"Iya nih pak, Hana kan udah mau lulus SMA. Jadi kudu belajar terus"
"Halah, belajar halu iya!" saut Haruto.
"Heh! Enak aja. Gue belajar beneran ya. Emangnya elu"
"Kalian ini tetep aja ya masih ribut. Dari kecil sampe besar kok nggak pernah akur. Ini buburnya dimakan dulu. Awas panas. Minumnya seperti biasa?" tanya Bang Kodir sambil tersenyum.
"Iya, Bang" jawab Haruto.
Setelah selesai memakan bubur ayam dan berbincang dengan Bang Kodir, akhirnya mereka pun pamit untuk pulang. Mereka juga ingin membahas acara liburan dengan orang tua mereka. Maka dari itu, Hanaya sangat excited sekali.
"Yaudah deh, Bang Kodirun! Hanayarun pulang dulu ya!! Byebye!" sedangkan, Bang Kodir hanya melambaikan tangannya sambil tertawa kecil.
Sampai rumah, Bunda sudah selesai membersihkan rumah bagian bawah. Papa juga selesai membersihkan taman dan gudang peralatan. Biasanya, kalo kaya gini nih, Hanaya dan Haruto kebagian membersihkan kamar mandi, lantai atas, balkon, dan taman belakang. Maka dari itu, mereka langsung kabur secara mengendap-endap.
"Heh kalian berdua! Emangnya Papa nggak tau kalian mau kabur. Sana kalian bersihin taman sama lantai atas. Kamar kalian juga dibersihkan!" suruh Papa yang keluar dari semak-semak.
"Capek yah, tadi Hanaya jatuh. Terus kakinya sakit"
"Iya yah. Tadi ada insiden kita jatuh barengan." Emang ya kalo disuruh boong juara 1.
"Gausah alesan. Papa tau semuanya. Bersihin atau kita nggak jadi liburan!" tegas Papa yang membuat mereka mau tidak mau membersihkan tugas mereka.
Jam menunjukkan pukul jam setengah 11. Mereka juga sudah selesai membersihkan seluruh rumah termasuk taman belakang. Sekarang Papa, Bunda, Hanaya, dan Haruto sedang berada di ruang keluarga untuk membicarakan liburannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAKUAN HARUTO [✔️] END
Short Story"Tadi main dulu Pa. Maaf Pa, adek nggak inget waktu" "Iye kagak elah, marahan amat sih jadi orang. Pantes aja bang Daniel nggak nembak-nembak elu, orang galak begini" "Ck, ganggu aja sih mereka. Padahal gue sengaja nggak bukain pintu" "Liat deh, nta...