CEMBURU
Awaan biru terlihat begitu cantik siang ini, Yuki sedang membenahi beberapa tanaman di halaman belakang. Anak-anak hari ini tidur di rumah orangtua Al. Pagi tadi mereka dijemput di ajak jalan-jalan dan berakhir dengan menginap. Yuki kesepian di hari libur ini, karena biasanya dia menghabiskan waktu bersama anak-anak, tapi tidak dengan akhir pekan di minggu ini. Tapi ya sudah lah, Yuki tidak mungkin juga menolak orangtua Al.
Sementara Al sejak tadi pagi masih berada di ruang kerjanya, katanya ada proposal yang harus segera ia selesaikan karena harus segera dikirim kebeberapa klien. Al sedang terlibat kerja sama dengan beberapa distributor baru.
Untuk membunuh kebosanan akhirnya Yuki memilih pergi ke taman belakang, melihat tanamannya. Memotret beberapa tanaman yang belum lama ia tanam, untuk melihat perbedaan setiap minggunya. Memindah beberapa tata letak dan juga mencabut rumput liar yang tumbuh disekitar tanamannya tentunya Yuki tak mengerjakan sendiri, dirinya dibantu oleh beberapa asisten rumahtangganya.
Selain tanaman hias, Yuki juga membuat taman sayur kecil-kecilan. Hanya sayuran yang sering dikonsumsi dan mudah dirawat saja, seperti cabai, sawi, tomat, dan kangkung.
Sepertinya berkebun siang ini sudah harus ia akhiri. Yuki melihat jam tangan yang terpasang pergelangan tangan kirinya ternyata sudah hampir setengah dua, dan dirinya lupa belum menyiapkan makan siang.
"Bi, tolong bantu siapin makan siang ya? Kok aku jadi lupa gini."
"Oh iya, bibi juga lupa. Maaf,, maaf ..."
Yuki tersenyum, maklum. "Nggak papa, saya juga salah. Kita lanjutkan besok saja. Sekarang semuanya istirahat dan makan siang dulu."
Al keluar dari ruang kerjanya. Bau masakan mengusik Indera penciumannya. Tanpa pikir-pikir lagi, Al lekas menuju ke dapur.
Di sana Yuki dan bi Asih sedang berkolaborasi untuk membuat masakan. Masakan rumahan biasa, namun tetap menyenangkan karena dimasak oleh orang yang ia cintai.
Menyadari kehadiran Al, Yuki tersenyum canggung. "Kamu sudah lapar? Maaf aku telat menyiapkan, terlalu asik di taman."
"Nggak papa, aku bisa menunggu." Al pun duduk menikmati pemandangan di dapur. Teleponnya bergetar, ada satu pesan masuk dari grup sahabat-sahabatnya di sini. Mereka mengajak untuk bertemu lusa.
Bro bro
Lusa nongkrong yuk (Kalvin)Dmana? (Andra)
Pulang kerja di tempat Al...(Brian)
Dasar gue tahu akal-akalan Lo Bri.. (Kalvin)
ORA Popo (Andra)
Al mana nih...jangan baca doang (Brian)
Up
UpAl cukup tahu,tapi dia tidak masalah dengan sahabat-sahabatnya ini. Lama tak berjumpa dengan mereka semenjak dirinya berada di Jepang, membuat Al kehilangan komunikasi dengan beberapa teman dan sahabat dekat. Jadi saat mereka tahu Al sudah berada di Indonesia dan menetap, mereka kembali membuka grup untuk berkomunikasi. Sesekali mereka juga akan nongkrong.
Merasa diberondong chat oleh sahabatnya itu, Al pun segera membalas.
Okey datang aja...
Yes, thanks Al.
Terbaik
Dompet gue aman....
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Let Me
RomanceJudul awal Japan in my story Tapi karena kesini sini ceritanya jarang ada jepang-jepangnya jadinya aku ganti Don't Let Me