"Sayang, makan yuk..." Ajak Al kepada Yuki yang sedang sibuk dengan pesanan onlinenya. Beberapa bulan ini Yuki kembali merintis pekerjaan kecil-kecilan, salah satunya usaha online. Dia menjual beberapa pakaian online milik saudara sang mertua, Yuki yang memang suka dunia online-online dan mulai banyak teman dan kolega yang ia kenal dari teman-teman suaminya akhirnya tertarik juga untuk merambah dunia bisnis online apalagi semua keluarga mendukung.
"Makan aja sendiri sana, aku masih ngurusin baju nih" Tolaknya tanpa melihat raut wajah sang suami yang terlihat masam.
"Ihh dari kemari kok sibuk amat si, tau gini aku tolak tante waktu ngajak kamu kerja sama." Entah kenapa melihat Yuki yang sekarang lebih sibuk sama dunia barunya membuat Al kalang kabut sendiri. Padahal sebelum-sebelumnya tidak seperti ini. Bisnis kecil-kecilan yang Yuki rintis sendiri aja nggak bikin Yuki sesibuk ini, justru sekarang semua yang mengerjakan adalah karyawannya. Yuki hanya melihat sesekali.
"Bapak kenapa si, kok tiba-tiba komentar gitu, kan yang ijinin bapak sendiri."
"Tapi kan waktu itu aku nggak tau kalo kalua kamu bakalan sesibuk ini."
Yuki mengerutkan kening, merasa heran dengan suaminya. Sebenarnya bukan hari ini aja, bahkan beberapa hari terakhir pun dia merasa aneh dengan tingkah Al yang kadang bias manja, protes dan ya seperti pagi ini lebih aneh lagi karena tiba-tiba saja Al tidak masuk kerja, tidak melakukan kunjungan ke beberapa restoran yang sudah diagendakan pula, katanya dia cape pingin di rumah aja.
Al meletakkan kepalanya di bahu sang istri sembari melihat apa yang sedang istrinya lakukan di layar tabnya. Kedua tangannya sudah melingkari perut sang istri, sambil bermain-main dengan perut istrinya,
Al sendiri entah kenapa merasa senang dan nyaman saat tangannya berada di perut istrinya. Hobinya saat ini adalah mengusap-usap perut Yuki, padahal ia paham jika di sana belum ada tanda-tanda buah hatinya hadir lagi.
"Geli udah dong." Yuki merasa tidak nyaman dengan apa yang Al lakukan. Tapi Al tetap tidak perduli.
"Udah dulu dong... yuk makan di luar, aku lagi pingin makan di luar nih"
"Kan aku udah masak,"
"Tapi aku pingin soto, serius Yang, aku lagi pingin soto." Membayangkan saja sudah membuat mata Al berbinar apalagi bisa menikmatinya. "Kenapa? kok natap aku gitu?" Tanya Al pada sang istri saat menatapnya dengan pandangan yang entah lah. Al jadi ngeri sendiri.
Mau tak mau Yuki harus mengalah, Yuki mematikan tablet menghentikan pekerjaannya demi memenuhi keinginan sang suami. Yuki tidak mau dijuluki istri durhaka karena mengabaikan sang suami. Yuki pun ijin Kepada AI untuk berganti pakaian terlebih dahulu.
" Aku ganti pakaian dulu, Kamu juga." ijin dan perintah Yuki. AI pun menurut, dia bahagia.
sepuluh menit AI dan Yuki bersiap, keduanya kini berada di Mobil. Mereka pergi ketempat yang AI inginkan yaitu Soto yang berada tak jauh dari res-to miliknya. AI pernah melihat jika tempat itu selalu rami namun AI tidak pernah menganggap jika mereka adalah saingan. sekali AI pernah mencoba dan itu rasanya mamang enak. Jad tidak salah kalau tempat itu ramai.
" Kita mau makan di mana?" Tanya Yuki Karena dia memang belum tahu tujuan Al.
"Kita makan di tempatdekat resto. "
"Tapi kan punya menu Soto juga, kenapa malah beli ditempat orang?"
"Nggak ada salahnya kalau kita berbagi sama orang, di sana juga enak. Aku pernah coba dan aku ketagihan.
Yuki tidak bisa membantah apa yang di katakan suaminya juga tidak ada yang salah. Lagi pula kadang kita juga bosan makan makanan dari resto sendiri. Bahkan pernah merasa juga jika makanan resto membosankan lebih enak makanan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Let Me
RomanceJudul awal Japan in my story Tapi karena kesini sini ceritanya jarang ada jepang-jepangnya jadinya aku ganti Don't Let Me