• èSéMA • [ON GOING]

8 : èSéMA ( Rumit )

Happy Reading~

•°•

"Cinta itu rumit karena ia mempersatukan ego dan cemburu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ese berjalan kearah Elvira dan kawan-kawan yang sedang duduk disebuah saung dengan sederet penjual makanan dipinggir jalan, tiga sekawan itu sedang menikmati es kelapa muda

"Kalian disini?" suara Ese mengintrupsi kegiatan 3 dara tersebut

Tiga perempuan berbeda karakter itu sempat kaget lalu detik berikutnya melihat kesisi lain laki-laki tersebut seolah mencari seseorang

"Apa yang kalian cari?" tanya Ese mengerutkan dahinya

"Ah, tidak ada" jawab Elvira canggung dan dibalas anggukan dua sahabatnya

Ese tampak tidak peduli dan mengambil posisi duduk didepan Elvira

"Kalian masih lama disini?" tanya laki-laki dengan julukan pemuda dingin seperti es itu

"Entahlah, memang kenapa?" jawab sekaligus tanya Diana

"Aku lapar dan ingin makan, tapi jadi susah karena beberapa wanita berusaha mendekat"

Ketiga gadis itu mengernyit bingung tanda tida mengerti maksud Ese

"Jadi... bisa kalian menetap sebentar disini?" lanjut Ese menatap Elvira

"A.. aku harus pergi karena tadi aku sudah membuat janji dengan Rion" pamit Elvira gugup

Elvira berdiri dari duduknya mencoba untuk... melarikan diri?

Tapi aksinya terhenti saat Ese menarik pergelangan tangannya

"Kau berbohong" titah Ese menatap Elvira tajam

"A... apa? Aku? Tidak" sangkal Elvira

"Kenapa?" tanya Ese tidak peduli dengan sangkalan Elvira

"Kenapa apanya?" tanya Elvira yang justru kebingungan dengan pertanyaan Ese

Ese menghela nafas lelah lalu kembali menatap Elvira dengan ekspresi yang tidak dimengerti oleh Elvira, Nayra dan Diana

"Kenapa berbohong? Aku tau kau tidak janjian dengan Rion karena tadi aku bertemu dengannya" jelas Ese lalu menarik tangannya dari pergelangan Elvira dan mencari sesuatu di sakunya

"Ini, tadi Rion minta tolong untuk memberikannya padamu"

Ese menyodorkan sebuah jepitan rambut berwarna silver dengan motif  ranting dengan mutiara yang membentuk bunga