Part ini agak panjang, jadi dibaca secara perlahan ya 😊
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian 🖤
HAPPY READING!
•°•
"Tidak, El tidak akan pernah membenci Ayah dan Ibu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.* 6 tahun yang lalu *
"ELVIRA!"
'Prankkk'
"Dasar anak bodoh!"
Nela kembali mengamuk dan membanting piring-piring berisi makanan yang sudah Elvira masak.
"Kau ingin membunuh ibumu ya!!" Nela kembali melempar segala benda yang ada disekitarnya kearah Elvira.
"huuu... Ma...maaf ibu... huhuhu... El tidak tau bu... Huhuhu" ujar Elvira terisak.
"Nela! Ada apa ini?!" Adrian yang baru saja pulang bekerja sangat terkejut saat melihat kondisi rumah yang kacau balau.
"Dia ingin membunuhku! Dasar anak pembawa sial! Pergi kau!" Nela kembali berteriak.
Adrian berlari melihat kondisi Elvira yang meringkuk ketakutan. Gadis kecil itu menangis bukan karena luka yang ada di pelipisnya, tapi ia menangis karena merasa bersalah pada ibunya.
"Nico! Kenapa bisa begini?!" tanya Adrian dengan nafas yang memburu.
"Elvira tidak tau kalau ibu alergi ikan teri Yah. Pas ibu makan tumis kangkung yang ada terinya, badan Ibu langsung gatel-gatel Yah" jelas Nico sambil memegangi tubuh ibunya yang terus meronta ingin memukul Elvira kembali.
"Elvira" ujar Adrian lembut lalu menarik wajah anaknya yang terus menunduk. Saat Adrian meraba wajah Elvira, ia terkejut saat mendapati darah segar yang menghiasi wajah putrinya.
"Kita kerumah sakit sekarang!" ujar Adrian panik langsung menggendong putrinya keluar rumah.
"Nico, lepasin ibu!" Nela tetap bersikeras ingin melukai Elvira, namun ditahan oleh Nico.
"Udah bu cukup! Elvira kan gak sengaja!" seru Nico. Laki-laki yang saat ini berusia 17 tahun itu menarik kursi roda ibunya untuk pergi ke kamar.
Nico ingin sekali memarahi ibunya yang bertindak abusive, tapi mengingat kondisi psikologis ibunya yang sakit, ia tidak bisa melakukannya.
"Ayah...berhenti..." pinta Elvira, suaranya terdengar sangat lirih.
"Kenapa sayang?" Adrian tidak tega melihat putrinya yang tampak kesakitan.
"Jangan kerumah sakit Yah, kita kan gak punya uang" ujarnya kembali dengan suara yang serak.
"Ayah punya, udah kamu tenang aja" Adrian berlari sambil menggendong Elvira ke arah pangkalan ojek.
"Gak usah Yah. Lebih baik uangnya untuk berobat Ibu aja" pinta Elvira kembali.
Gadis itu menunjukan senyumannya untuk menegaskan kalau dirinya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
• èSéMA • [ON GOING]
Teen FictionElvira Merva adalah gadis baik hati yang berpikiran lurus, menyukai kisah cinta namun enggan untuk mengalaminya sendiri. Baginya cinta adalah keluarganya, tapi tidak bagi keluarganya. Semua orang melihat Elvira yang di penuhi kebahagian tanpa tahu...